-2-

17.9K 417 33
                                    

Klik VOTE dulu yaw! Dan jangan lupa COMMENT diakhir. Happy reading! ❤️

***

"Apa tawarannya?" Lily berkata dengan mantap. Sementara Seth diseberang tersenyum misterius.

"Tawaran?"

"Jadilah partnerku."

***

'Jadilah partnerku.' Kata-kata itu terus terngiang di kepala Lily. Walaupun ia sekarang sudah berada di kamarnya. Selepas tawaran itu terucap dari bibir Seth, ia hanya bisa diam. Tak mengerti yang dimaksud oleh Seth, takut salah mengerti dan takut bertanya pula.

Oleh sebab itu, Lily hanya memberanikan diri untuk minta izin pulang. Seth mengangguk, mengiyakan dan langsung memanggil supir pribadinya untuk mengantar Lily kembali. Sepanjang perjalanan hingga saat ini ia sudah siap untuk tidur, tetap kata itu yang terngiang dalam kepalanya.

'Jadilah partnerku.'

Partner untuk apa?

Partner yang bagaimana?

Argh! Entahlah Lily tidak tau. Masih ada banyak pekerjaan menanti esok dan Lily jelas membutuhkan tidur.

Perlahan-lahan alam tidurnya itupun merenggut kesadarannya. Ia tidak tau. Bahwa sedari tadi ada seorang pria yang mengendap-endap, menyelinap masuk ke kamarnya. Siapa lagi pria gila itu jika bukan Seth?

Seth mendekati Lily yang sudah tertidur pulas. Ditatapnya wajah cantik itu dalam diam sembari menyingkirkan beberapa anak rambut yang nakal berkeliaran di wajahnya. Seth memberikan satu kecupan pada kening Lily, setelah sebelumnya mengucapkan "Goodnight, babe."

Ting!

Notifikasi itu membuat perhatian Seth teralih kepada benda persegi canggih itu.

From : Alejo
Sir, kami telah berhasil meringkus orang yang menyebarkan berita hoax tersebut. Harus kami apakan dia?
00.42

To : Alejo
Habisi saja. Tiada ampun.
00.42

***

"Eungh!" Lily merentangkan tangannya. Sedikit bersyukur bibinya tidak berteriak-teriak seperti biasa. Kelihatannya klien bibinya semalam benar-benar liar. Gila. Lily bahkan mendengar suara menjijikkan mereka hingga pukul empat pagi tadi.

Selepas membereskan kamar dan membersihkan diri, Lily bergegas menuju ke dapur yang juga berfungsi sebagai ruang makan. Ia malas menghadapi bibinya yang selalu membahas ibunya.

Namun, apa yang ia dapatkan disini?

Sesosok pria dengan kaos berwarna putih susu bercorakkan macan hitam dengan celana pendek kain hijau army tengah berdiri membelakanginya. Sibuk mengerjakan sesuatu di balik penggorengan.

Walaupun Lily hanya pernah bertemu dua kali, namun Lily tidak bodoh untuk mengetahui siapa ini. "Seth?" Panggilnya.

Seth menoleh dan tersenyum mendapatkan Lily. 'Cantik' batinnya. Matanya mengamati Lily hingga tatapannya tidak lagi ramah. Namun, terangsang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mafia on My BedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang