~part 20~

4.7K 460 9
                                    

Pagi itu, Daeho baru saja ingin pergi ke kamar Yeonu untuk membangunkan lelaki beruang kutub itu dari tidurnya. Namun, saat melewati kamar Junhyo dia berhenti karena melihat pintu kamar Junhyo yang tidak tertutup dengan rapat. Dia berpikir mungkin Junhyo tengah berpakaian jadi dia mengabaikan itu untuk menjaga privasi adiknya.

Lalu saat dia sampai di depan kamar sang kakak, Daeho segera masuk seperti biasa tanpa memberi aba-aba atau mengetuk pintu terlebih dahulu. Dia melihat Yeonu yang tengah tertidur pulas.

"Hyung ... Irreona," ucap Daeho sambil duduk di dekat Yeonu. Tetpi lelaki itu hanya meregangkan badannya lalu tidur kembali.
Sepertinya dia sangat mengantuk, karena malam tadi dia terlalu banyak menangis. Matanya juga masih terlihat sembab.

"Yeonu-hyung," ucap Daeho lagi sambil mengguncang tubuh kakaknya. Tapi reaksi Yeonu malah menyelimuti tubuhnya sampai kepala.

Daeho hendak bangun dan keluar dari kamar Yeonu, karena dia menyerah untuk membangunkan sang kakak, dia tak sengaja melihat aksesoris yang dipegang Yeonu.

Daeho menyipitkan matanya, dia berusaha mengingat bahwa dia pernah melihat benda kecil itu sebelum nya. Daeho perlahan mengambilnya dari tangan lelaki berkulit seputih salju itu, sangat perlahan seolah dirinya tengah mengambil sebuah benda di tangan beruang salju yang buas.

Daeho memerhatikan aksesoris berbentuk bintang itu, dan sesuatu terlintas di pikirannya.

"Ini untukmu," ucap seorang namja berkulit seputih salju.

"Jinjja?" tanya namja bergigi kelinci.

"Ne, aku buatkan ini tidak dengan bantuan siapapun!" ucap nya bangga.

"Gomawo hyungie,"

Daeho menatap lekat benda tersebut. Dia ingat, benda itu adalah benda yang diberikan Yeonu untuk adik bungsunya dan dia juga pernah melihat hal yang sama di kamar Junhyo waktu itu. Tepat di atas nakas dengan mobil yang mirip dengan buatan Taeyul. Ralat itu bukan hanya mirip tetapi sama persis.

Pikiran Daeho penuh, sebenarnya ada apa ini. Kenapa semuanya terlihat tidak masuk akal. Kenapa semuanya terlihat membingungkan? Kenapa rasa di dadanya semakin sesak? Kenapa sekarang pikirannya bercampur aduk? Daeho terdiam dan terus berusaha mencerna semuanya.

"Daeho-ah!! Turun waktunya sarapan!!" teriak Seokmin dari bawah. Suara lantang itu membuyarkan lamunan Daegi yang tengah berpikir keras.

Daeho segera turun setelah melihat Yeonu sekilas, dia sengaja membawa benda itu bersamanya tanpa sepengetahuan Yeonu, dia ingin tahu bagaimana reaksi Yeonu ketika benda ini hilang.

Saat di bawah, mereka sarapan bersama, terkecuali Yeonu dan Junhyo. Mereka masih berada di kamarnya.

Junhyo tengah bersiap-siap di kamarnya, karena hari ini dia akan berjiarah ke makam ayah-nya. Sudah lama sekali dia tidak pergi ke sana.

Sedangkan di kamar Yeonu. Lelaki berkulit seputih salju itu baru saja terbangun dari tidurnya, namun Yeonu belum menyadari kalau aksesoris itu hilang. Dia beranjak dari tempat tidurnya untuk segera mandi dan bersiap ke bawah.

"Wah hyung masakanmu selalu enak," ucap Taeyul sambil mengangkat kedua ibu jari nya. Taemin dan Seojun mengangguk menyetujuinya.

"Kau harus jadi koki hyung, pasti kau akan sangat terkenal, terutama di kalangan ibu-ibu," usul Seojun sambil terkekeh.

"Kalau aku jadi koki, kalian juga harus jadi koki sama sepertiku," ucap Seokmin.

"Tidak hyung jangan, nanti alat dapur di rusak sama Seojun-hyung, bisa-bisa judulnya bukan acara memasak, melainkan acara menghancurkan dapur," ucap Taeyul sambil mengunyah.

BROTHERSHIP [Book 1]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang