Cinco

29 12 9
                                    

Seperti biasa, hari senin rutin diadakan upacara bendera. Siswa berbaris rapi.

Dan seperti biasa pula, Ryza terlambat dan harus terkena hukuman untuk berdiri di depan selagi upacara dilaksanakan. Sebenarnya tidak hanya Ryza, tetapi juga Aldo, teman sekelas Vania.

Dengan wajah polos dan tak pedulinya ia tampak berdiri santai sambil memainkan dasinya, bukannya berdiri tegak dan mengikuti intruksi pemimpin upacara.

Beberapa guru juga tampak menggelengkan kepala melihat perilaku siswanya itu.

Ia sesekali tersenyum melihat Vania yang sedang serius mengikuti intruksi. Dan sesekali melirik ke arah Rachel yang sibuk memainkan rambut panjangnya.

Upacara selesai, para siswa bersebaran kembali ke kelas masing-masing. Kecuali Ryza, yang jarus melaksanakan hukuman lanjutan.

Casla, teman sekelas Ryza menghampirinya, "Jangan lupa"

"Iya Casla kuh"

Casla tak menjawab dan lamgsung kembali ke kelasnya.

Ryza dan Aldo harus membersihkan koridor kelas X.

"Eh Al, lo berani terlambat ya? "

"Kenapa engga coba"

"Yee, bocah dasar"

"Hehe"

Mereka berdua membersihkan koridor hingga jam istirahat.

***

Gemuruh tepuk tangan menyelimuti lapangan basket outdoor sore ini, ada pertandingan persahabatan antar sekolah.

SMA Pelita melawan salah satu SMA swasta lain.

Cintia menatap gerak-gerik Ryza,bola matanya mengikuti tubuh cowok itu dengan lincah."Vania, liat itu ka Ryza keren banget mainnya"

"Aaa, kok ganteng ya di lihat-lihat, boleh juga"

Vania hanya tersenyum.

Cintia menyenggol tubuh Vania."Hey Van, gue kok dikacangin"

"E-eh iya, lu suka sama dia? "

"Hehe, waktu dia dance di pensi tiga bulan lalu, gue suka sama dia"

Deg.

Vania terkejut, ternyata sahabatnya menyukai orang yang sama dengannya. Entah ia harus mengalah atau berjuang.

Mereka berdua kembali terfokus dengan pertandingan.

Satu three point berhasil. Di cetak oleh Casla, ketua ekstrakulikuler basket dan teman dekat Ryza.

Setelah sekitar dua menit, Ryza berhasil mencetak dua point.

Persaingan ini cukup sengit, tetapi tetap SMA Pelita berhasil memenangkan pertandingan hari ini.

Pertandingan usai, para pemain beristirahat di tepi lapangan.

Ryza mengacak rambutnya yang basah karena keringat, keringatnya mengalir deras.

Ryza meraih lengan Casla yang melenggang pergi."Woi la, nitip minum dong"

"Ogah"

"Casla yang baik hati dan tidak sombong, gue nitip min—"

Rachel berlari kecil sambil menenteng air mineral."Ryza! "

"Gue bawain minum buat lo"

Ryza menyomot air itu lalu menengguknya dengan cepat."Eh makasi lo Chel"

AnnoyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang