Part 12

5.1K 671 48
                                    

"Apa maksudmu hyung? Kekasihku Mark Lee"

Haechan mencoba tidak menatap manik gemerlap Johnny yang begitu menusuknya. Tangannya bergerak gelisah dan keluar keringat dingin di pelipisnya.

"Kau tidak perlu berbohong padaku. Aku tau semuanya Haechan. Bahkan aku tau kakaknya Mark meninggal karena ayahmu"

Haechan merasakan tubuhnya bergetar. Dia tidak mengerti kenapa Johnny mengungkit tentang ayah dan kakak Mark.

"Apa yang kau tau tentang ayahku? Dan juga kakaknya Mark?"

Johnny nampak tetap tenang melihat Haechan yang gelisah. Mata tajamnya semakin menusuk pemandangan bagi Haechan.

"Ayahmu telah menabrak kakaknya Mark hingga meninggal. Aku melihat semua kejadian itu. Ayahmu mencoba menolong kakak Mark dengan membawanya ke rumah sakit tapi sayang nyawanya tidak tertolong"

Haechan sekuat yang dia bisa menahan diri untuk tidak menangis. Johnny masih belum selesai menceritakan semuanya. Tapi tetap saja terasa menyakitkan bagi Haechan.

"Mark mengetahui orang terkasihnya dan dia tidak terima kakaknya meninggal. Dia melaporkan ayahmu karena telah membunuh kakaknya. Berharap setidaknya ayahmu mendapat hukuman yang setimpal atas kematian kakaknya. Tapi ayahmu tidak mendapat hukuman yang sesuai. Dia cuma dipindah tugaskan ke luar kota agar kasus yang menimpanya tidak dilanjutkan lagi"

Tidak adil batin Haechan berteriak tidak terima mendengarnya. Kakak Mark kehilangan nyawanya sementara ayahnya hanya dihukum pindah tugas. Bahkan itu bukanlah hukuman menurut Haechan.

"Tidak adil bukan. Itulah yang Mark rasakan. Dia kehilangan keluarga yang paling dia sayang tapi ayahmu masih bisa bernafas dengan baik"

Haechan mengerti bagaimana sakitnya Mark menghadapinya. Haechan juga mengalami kehilangan dan mereka kehilangan karena orang-orang terdekat.

"Aku tau seharusnya ayahmu di hukum dengan pantas. Setidaknya ayahmu harus merasakan jeruji besi atas tindakannya. Tapi ayahmu tidak sepenuhnya salah atas kematian kakaknya Mark. Setelah diselidiki ternyata kakaknya Mark dalam keadaan mabuk waktu itu. Dia mengalami stres dan sempat melukai seseorang sebelum dia meninggal. Dan saat itu polisi juga sadar jika kakaknya Mark dulu pernah membunuh salah satu teman sekolahnya yang ternyata anak dari tuan Kim. Kau tau kan jika tuan Kim dulu adalah penjabat pemerintahan teman ayahmu"

Haechan menganggukkan kepala dengan tidak semangat. Cerita Johnny yang begitu panjang membuatnya sakit kepala tapi Haechan memahami dengan baik cerita yang Johnny sampaikan.

"Terus kenapa hyung menyampaikan semua ini padaku?"

Haechan tau jika Johnny begitu membenci Mark tapi kenapa dia memberitahukan semuanya pada Haechan. Apa yang lelaki itu harapkan darinya?

"Aku ingin kita bekerja sama Haechan untuk menangkap anggota Boss. Aku tau kau mungkin beranggapan Mark tidak bersalah karena dia sendiri kehilangan kakaknya. Tapi dia sudah melakukan tindakan kejahatan yang lain Chan. Ada banyak nyawa yang telah dia hilangkan. Dia perlu dihukum atas perbuatannya"

Hukuman atas kejahatan tentu saja harus dilakukan. Apalagi jika kau seorang polisi maka kau harus menjunjung tinggi nilai keadilan tanpa memandang siapapun penjahatnya. Tapi rasanya begitu berat bagi Haechan. Dia hanya memiliki Mark saja lagi dalam hidupnya. Apa Mark harus direnggut juga darinya?

Kejahatan yang Mark lakukan selama ini tidak nilai kejahatan kecil. Maka hukuman besar lah yang menantikannya dan Haechan tidak mau Mark mendapatkan hukuman itu.

"Aku tau kau begitu menyayanginya. Tapi cobalah berpikir sebagai seorang polisi Chan. Kita tidak bisa membiarkan penjahat berkeliaran"

"Terus bagaimana dengan ayahku. Dia sudah melakukan tindak kejahatan dan tidak mendapat hukuman"

Love Shot ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang