Come

11.4K 1.3K 103
                                    
















"Perkenalkan namaku Na Jaemin, salam kenal semua."

Senyum manis mengembang di wajah rupawan siswa baru itu. Kehadirannya tampak menyegarkan suasana suntuk senin pagi yang membayangi penjuru kelas. Semua mata memandang takjub  kearahnya.

Kecuali, Renjun.

Ia tidak bisa ikut tersenyum ramah seperti yang lain. Tidak bisa disaat Jeno, pacarnya. Menatap siswa baru itu dengan lekat. Menatap Na Jaemin dengan wajah yang sangat bahagia.

Rasanya seperti ada yang memukul dadanya. Sakit, sangat sakit. Ia tidak bernapas.


Matanya memanas, hampir melelehkan air kala si anak baru berjalan dengan santai menghampiri kursi kosong tepat disamping Jeno. Mengisi ruang kosong disana.

Jeno menyambut Jaemin dengan senyuman. Keduanya tampak bertukar suara dengan akrab. Renjun akhir memalingkan wajah, menatap langit dibalik jendela. Ia tak sanggup melihat binar bahagia yang terpancar pada mata Jeno.

Renjun mengusap kedua sudut matanya yang berair. Mungkin ini saatnya.






'Aku tau waktu ini pasti akan tiba. Aku harus pergi. Kunci hati-mu telah kembali Jeno-ya. Aku harap kau akan bahagia, ah sudah pasti kau akan sangat bahagia kan?'







'Tak apa... aku akan kembali menjadi bayangmu. Asalkan aku bisa melihat senyummu. Aku bahagia Jeno.'







Waktu yang diberikan untuk berdua dengan Jeno oleh Tuhan sudah habis. Meski hanya sebentar, Renjun sudah cukup bahagia dengan titipan secuil kebahagiaan dari-Nya.

Ia tidak ingin memonopoli kebahagiaan, ia juga ingin melihat Jeno bahagia.














.

Meskipun bukan bahagia bersamanya, ia rela. Asal kasihnya itu mendapatkan kebahagiaannya.
.








.

Jeno, ini saatnya kamu untuk bahagia.

.













.

Tbc










Leave You [On Remake]Where stories live. Discover now