بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
▬▬▬▬▬▬ஜ۩🍃🌹🍃۩ஜ▬▬▬▬▬▬
Sebentar lagi, perjuangan akhir seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama akan segera dimulai. Hari demi berlalu dengan cepat. 3 bulan menjelang Ujian Nasional (UN), adalah waktu yang sibuk bagi setiap siswa untuk mempersiapkannya dirinya. Belajar sekuat tenaga, berharap akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Begitupun dengan Adel.
Adelia Zahra adalah seorang siswi dari SMP Tunas Bangsa, yaitu salah satu SMP Favorit di kota Bogor. Semua orang di sekolah begitu mengenalnya. Entah karna memang namanya yang sering dibicarakan karena prestasinya atau karna memang dia siswa yang aktif ber organisasi.
Adel adalah anak yang baik dan ceria. Dia memiliki banyak teman dan aktif di berbagai kegiatan di sekolah dan masyarakat. Namun, setelah orang tuanya berpisah dengan cara yang kurang meng-enakkan, Adel berubah. Dia seolah olah menutup diri, tidak terlalu ingin ber sosialisasi. Benar benar tidak ingin membagikan apapun pada dunia.
Sebenarnya ,luka pada hatinya sudah dimulai sejak ia kecil. Tak heran, semakin lama lukanya semakin besar. Pisau dunia pun begitu leluasa menambahkan goresan setiap harinya. Tak heran, bila ia sekarang benar-benar tak ingin membicarakan apapun pada dunia sekitarnya. Beban Adel tidak hanya timbul dari kenyataan bahwa orang tuanya berpisah. Namun, Adel juga harus menerima kenyataan bahwa ia menjadi bahan olokan orang-orang dengan sebutan anak haram, karena ayahnya tak pernah menemuinya dan ibunya.
Hari ini, Adel hanya menghabiskan jam sekolahnya dengan duduk di kursi kelasnya. Adel terlihat begitu khusyuk membaca buku. Namun, matanya terlihat kosong . Dalam fikirannya, ia masih ingin men tolerir bahwa ibunya butuh bahagia. Namun dalam hatinya, terselip rasa khawatir dan trauma akan hadirnya se orang laki - laki yang harus dipanggil dengan sebutan Ayah. Tapi apalah daya Adel, semua sudah terjadi.
Tepat 3 bulan yang lalu, ibu Adel menikah lagi dengan seseorang yang tidak terlalu adel kenal. Adel sebenarnya tau, dia adalah guru mengajinya saat masih kecil. Saat dimana dia belum menjauh dari Rabb-nya. Tetapi tetap saja, walau dia adalah seorang yang baik Adel belum bisa menerimanya. Hal ini karena hati Adel sudah terlanjur menutup diri dari laki-laki manapun, dan menganggap semua jahat kecuali Kakeknya. Ia begitu tertekan dan trauma akan kisahnya di masa lalu.
Adel, yang pada awalnya memiliki latar belakang keluarga mampu dan disegani, berubah 360° setelah papahnya datang, dan menghabiskan segalanya. Papah Adel berpura-pura sakit keras. Sebenarnya, papah Adel adalah seorang nahkoda kapal. Namun entah bagaimana, ia tidak berkabar pada keluarga selama bertahun-tahun. Namun selayaknya seorang istri yang menaruh patuh pada suaminya, ibu Adel tetap menanti . Hari-hari berlalu dengan penuh kesabaran dan tabah, berharap semuanya akan baik baik saja.
Setelah sekian lama penantian bukannya kabar baik di dapat, justru yang datang adalah kabar bahwa suaminya sakit keras. Bagaimana mungkin seorang istri akan tetap tegar dan membiarkan begitu saja? Bagaimana mungkin ibu Adel tidak mengusahakan kesembuhan bagi suami yang sangat ia cintai? Nah begitulah. Ibu Adel berusaha mati-matian membantu pengobatan suaminya di Ibukota. Papah Adel dirawat di salah satu rumah sakit yang sangat besar dan terkenal mahal di Jakarta. Segala hal di upayakan, hingga seluruh harta terkuras habis untuk membiayai papah Adel.
Namun, apa yang terjadi?
Ibu Adel pada akhirnya tau, bahwa ini semua sandiwara belaka.
Selama ini, papah Adel menggunakan semua uangnya hanya untuk membiayai istri barunya.Adel, yang saat itu masih berumur 9 tahun, harus hidup dalam pusaran masalah. Ia sering melamun, danhanya menahan segalanya. Ia bahkan seringkali harus makan hanya dengan nasi, tanpa lauk apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
#Tentanghidup
SpiritualBagaimana jika sebelum ini kau melupakan agamamu? Berkutat dengan hidupmu, dan menyalahkan semuanya atas apa yang kau hadapi. Adelia Zahra, seorang gadis dengan sekelumit masalah dalam hidupnya. Gadis yang menutup diri dari pergaulan, karena mas...