Suatu ketika, di kelas IPA I sedang ada jamkos. Jika biasanya di jamkos anak-anak akan tidur, namun tidak bagi para manusia sengklek ini. Mereka asyik bercanda ria. Tapi karena hobi Eky itu tidur, shovi pun menjabak rambut Eky yang sedang tidur.
"EKY, BANGUUUN!!!" Teriak shovi.
"Eh anjir anjir! Paan tat?" kata Eky dengan wajah khas nya yang minta ditampol.
"Apaan si, aku bukan tat! Aku shovi."
Entah kenapa mizu jadi inget shiva :v
"Hah? Yaudah gampang, gw manggil lu tati aja."
"Apa nyambung nya ky?" kata Naufal.
"Biarin, oh ya kamu Asep." kata Eky sembarangan mengganti nama orang.
"Haa? terus Algi apa?" tanya Naufal.
"Hm, Abu Zar Algifari Simangunsong ya... Ah! Ujang!" seru Eky.
"Dih, emang nyambung ky?" tanya Algi.
"Nyambung lah kan Abu Zar, jadi ujang." jawab Eky enteng.
"Ya udah, berarti lu Udin. " Lanjut Algi.
"Wkwkwk, sama-sama gak nyambung juga."
"Trus si Luthfya apaan?" Tanya Algi.
"Apaan nama gw disebut-sebut." Sahut Luthfya.
"Kan si Luthfya ama Shovi mirip, jadi Tuti aja." kata Eky.
"Nyambung nya dimana ky?!" kata Luthfya.
"Ya kan jadi nya Tati Tuti gitu."
"Sama tapi berbeda." kata Naufal.
"Callista apaan dong?" tanya Luthfya.
"Hm, Tati Tuti.... Fruti! Tati Tuti Fruti."
"Gw Fruti gitu ky?" Kata Callista.
"Kan jadinya kalian kembaran gitu." jawab Eky.
"Jadi Shovi kembaran aku, aku kembaran shovi, aku kembaran Callista, Callista kembaran aku, tapi Callista bukan kembaran Shovi. Gitu kan ky?" Jawab Luthfya.
"Iya juga ya. Wkwkwk!" kata shovi.
"Gw apaan?" Tanya Ronald.
"Orang." Jawab Luthfya polos.
"Dih, bukan itu! Nama gue!"
"Ronald." Kata Shovi.
"Bukaaan!! Yang plesetannya!"
"Hmm.."
Semua terdiam memikirkan nama yang paa untuk makhluk pendek kurus berkacamata dan sok ganteng.
"Ah! Ucup!" Celetuk Luthfya tiba-tiba.
Semua tertawa bersamaan.
Oh ya, pemberian nama itu ribet banget. Terutama Naufal. Dia itu pertamanya dipanggil Asep. Terus diganti Lukman. Terus diganti lagi jadi Usup biar sama-sama ada U kaya yang lain.
Entah sejak kapan namun mereka bertiga bisa dekat. Biasanya hanya satu persatu. Maksudnya, hanya Luthfya dengan Callista saja atau Luthfya dengan shovi saja. Namun lambat laun mereka bertiga bagaikan sepaket. Seperti Eky dengan Naufal, sepaket.
Andai mereka kecil-kecil dan bisa dimasukkan dalam kardus, lalu dikirim ke kantor pos tanpa alamat tujuan. Bagaimana cara mengirimnya? Mungkin kardus itu mengendap dikantor pos. Lama kelamaan kardus itu dicurigai berisi bom. Kemudian om pos menelpon polisi untuk membuka kardus tersebut. Saat dibuka, muncul 5 makhluk imut sambil kedip-kedip. Kemudian si polisi bilang "Bom yang sangat berbahaya, bom ini akan saya amankan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Para Manusia Sengklek
HumorBercerita tentang para remaja SMA kelas 11 yang selalu membicarakan sesuatu yang tidak berfaedah. Namun karena itulah hidup mereka menjadi lebih berwarna. Segala kesedihan, kesenangan, percintaan, dan rasa sakit hati dilimpahkan mereka saat berkumpu...