SEPULUH MENIT

9.5K 502 64
                                    

.

.

.

Untuk Taehyung tak ada satupun tempat yang seperti rumah, semua tempat yang pernah Taehyung tempati hanyalah pesinggahan dimana dia harus selalu berkubang dalam untaian lingkaran setan yang sama. Oral, seks, dan bau sperma.

.

Semua selalu berulang, dimanapun Taehyung berada.

.

Anak laki-laki yang berusia lebih tua daripada Taehyung selalu menatapnya dengan pandangan yang serupa, kadang kala mereka malah dengan terang-terangan menggoda Taehyung. Seolah hal itu adalah hal yang lumrah. Yah, lumrah karena toh Taehyung tak merasa keberatan. Sama sekali tak keberatan.

.

Namjoon, anak laki-laki yang berusia dua tahun lebih tua itu selalu menghisap rokoknya terang-terang sembari bersiul melecehkan saat menemukan Taehyung berada di koridor sekolah pada jam pelajaran ketiga dimulai.

.

“sepuluh menit?”

.

“ya?”

.

“nomor dua, toilet.” Namjoon kemudian berlalu, turun melewati tangga dan menghilang.

.

Tujuh belas tahun. Bilik nomor dua. Sepuluh menit.

.

Ini benar-benar, amat sangat, konyol.

.

Toilet itu kosong. Ada satu tempat kencing dan tiga bilik. Bilik nomor dua pastilah yang di tengah. Karena Taehyung tak keberatan. Karena itulah dia berakhir disini.

.

Pintu menutup, Taehyung duduk didudukan toilet tanpa merasakan apapun. Dinding-dinding toilet dipenuhi coretan. Sama sekali tidak cocok sebagai toilet sekolah elite yang penghuninya hampir rata-rata adalah anak dari orang kaya. Disana-sini ada saja tulisan ‘nyastra’ yang tampak tak pantas.

.

Membunuh demi perdamaian ibarat ngeseks demi keperawanan, dan tulisan nyastra lainnya yang tak jauh dari hal semacam itu.

.

Pintu luar terbuka, suara-suara pelan, langkah-langkah pelan, ketukan ringan dipintu.

.

“ya?” Taehyung mencoba bersuara, satu ketukan lagi lantas pintu bilik itupun terbuka.

.

“beri aku dua ratus ribu.” Entah apa yang lucu dari cara pengucapan Taehyung hingga Namjoon terkekeh. Namun, tak menunggu lama Namjoon mengangguk lalu menuntun Taehyung untuk menekuk tubuh sementara dirinya duduk menggantikan Taehyung di dudukan toilet.

.

Taehyung tidak lagi bertanya, Taehyung hanya menatap mata Namjoon yang tampak seperti mata orang-orang lainnya yang selalu menatap Taehyung, Taehyung menghela napas lalu menarik pelan resleting celananya.

.

Dan desahan yag disertai geraman itu menggema dalan redam sunyi tolet kosong sepuluh menit  serta sepuluh menit lainnya, sepuluh menit yang menjadikan Taehyung tampak sebagai seorang pelacur. Padahal Taehyung tidak merasa seperti itu. Taehyung hanya membantu, yah. Memang apa lagi? Taehyung hanya membantu mereka karena Taehyung tidak keberatan melakukannya, Taehyung membantu mereka dan merekapun membantu Taehyung dengan memberi apa yang ia inginkan.

SEPULUH MENIT [All X Taehyung] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang