Jisoo tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang dan apa yang ia dengar! Chou Zi! Dia ada dihadapan Jisoo didalam jeruji tua tempat Jisoo dikurung dengan tatapan sayunya.
"Chou Zi!.. Chou Zi-a tolong aku!" Ucap Jisoo sambil menggerakkan kakinya dan juga tanganya berharap bantuan dari pelayan mudanya itu, Chou Zi hanya menatap sendu Jisoo yang terus berusaha bergerak.
"Chou Zi! Kenapa kau diam saja..tolong aku! Aku mohon!" Tiba tiba Chou Zi ambruk terduduk dan menangis dihadapan Jisoo, Jisoo yang semula berharap harap kini terdiam dan menatap bingung juga kasihan kepada Chou Zi yang duduk didepanya.
"Maafkan akuu..maafkan aku nyonya..Ahaaa..aku hiks..hiks minta maaf!! Maafkan aku!" Ucapnya dipenuhi rentetan permintaan maaf yang Jisoo sendiri sedikit bingung, iya Jisoo merasa ada yang aneh antara ingatanya dengan suara Chou Zi yang terakhir kali ia dengar saat ditaman belakang istana.
"Chou-.."
"Aku yang telah melakukan semua ini..hiks.." Ucap gadis pelayan itu dengan tangisnya tak tidak dapat ia bendung lagi, Jisoo antara faham akan situasi yang dimaksud Chou Zi atau tidak mengerti.
"Maksudmu? Melakukan ini.." Chou Zi mengangguk sambil menangis tertunduk dihadapan Jisoo, Jisoo tidak bisa marah begitu saja jika melihat kondisi seseorang seperti sekarang ini, Jisoo tau Chou Zi salah dan melakukan tindakan yang mengancam nyawa Jisoo juga janinya, namun..lihatlah fisik Chou Zi! Gadis ini lebih buruk fisiknya daripada saat bertemu dengan Jisoo, Jisoo menatap sendu Chou Zi..
"Bisa kau lepaskan aku sekarang?" Ucap Jisoo dan dengan segera Chou Zi bangkit dari duduknya dan berusaha langsung melepaskan besi yang melingkar kuat dipergelangan tangan Jisoo, namun sulit! Sungguh..
"Kau menghianatiku?" Kedua perempuan yang berada didalam jeruji itu spontan menengokkan kepala mereka kearah suara dari luar jeruji, Chou Zi memandang was was kearah Jooheon yang berdiri santai diluar jeruji.
"Aku akan melepaskan nyonya!!" Ucap Chou Zi, ia berdiri dan maju didepan Jisoo yang masih terkurung dengan besi dipergelanganya, Jooheon tertawa terbahak beberapa saat lalu diam dan memandang remeh Chou Zi.
"Dengan apa? Kekuatanmu yang tidak seberapa itu? Kau fikir kau keturunan dewa bisa melawanku dan menyelamatkan 'nyonya kesayangan kalian?' Sadarlah sayang..dia telah merebut yang kau cintai..dan itu tandanya kau harus meninggalkanya disini agar dapat aku manfaatkan..dan saat kekuatanku sempurna karena nyonyamu itu!! Aku pastikan kau memiliki yang kau cintai.." Bujukan bujukan itu! Chou Zi terdiam tak bergeming menunjukkan ekspresi tidak yakinya, Jisoo yang merasakan aura jahat laki laki yang membujuk Chou Zi segera menarik rok panjang Chou Zi dari belakang dan menatap memohon kearah raut wajah bimbang Chou Zi.
"Chou Zi..kumohon! Dia orang jahat!" Chou Zi menatap kosong kearah mata Jisoo yang menatapnya penuh harapan agar bisa diselamatkan.
"A..ak..aku.." Apa benar dia bisa memiliki Taeyong setelah kematian Jisoo? Atau malah Taeyong akan membenci bahkan membunuhnya karena kematian Jisoo, mengingat kebaikan yang selalu ditunjukkan Jisoo membuat Chou Zi bimbang ingin menolong atau membiarkan Jisoo.
"Chou Zi!" Panggil Jooheon dengan menunjukkan jari telunjuknya lalu menariknya beberapa kali mengisyaratkan agar Chou Zi menghampirinya dan meninggalkan Jisoo.
Jisoo menatap cemas ketika Chou Zi terlihat yakin dengan bujukan Jooheon dan melangkahkan kakinya namun Jisoo benar benar berharap kepada Chou Zi untuk menolongnya kali ini, tanganya ia kepalkan kuat menggenggam kain dress pelayan sepanjang mata kaki yang selalu dikenakan Chou Zi."Seperti mama? Yang mengutamakan bibi Zeng daripada mama?" Tanya Chou Zi kecil yang berada dipangkuan sang mama yang duduk didepan rumah menikmati sore hari seperti biasa bersama sang putri.
"Iya, bagi mama kebaikan orang lain adalah hal yang patut kita balas, bagaimanapun dan sesulit apapun posisi kita ingatlah orang yang sedang membutuhkan bantuan adalah orang yang pernah membantu kita! Dan mama berharap jika nanti ketika kau sudah besar..mama ingin melihatmu membantu orang lain.." Chou Zi tersenyum dan mengangguk semangat lalu memeluk erat sang mama.Langkah kaki Chou Zi kembali berhenti "sesulit apapun posisi kita.." kata kata yang mengiang difikiran Chou Zi, dia seharusnya membantu orang yang pernah menolongnya!
"Aku akan melepaskan nyonya!" Ucap Chou Zi kembali dengan sungguh sungguh, Jisoo spontan mendongakkan kepalanya dan sedikit tersenyum, senyum menang Jooheon luntur seketika saat mendengar pembangkangan yang diucapkan Chou Zi.
"Silahkan jika kau mampu memenggal kepalaku!" Ucap Jooheon dengan entengnya, Chou Zi duduk didepan Jisoo yang takut jikalau laki laki berbahaya itu melakukan tindakan yang dapat melukai Chou Zi.
"Nyonya! Maafkan aku karena ini semua kesalahanku, aku akan menanggungnya dengan nyawaku! Nyonya akan selamat.." Jisoo tersenyum yakin dengan kata kata Chou Zi, Chou Zi ikut tersenyum dan kembali berdiri! Apapun ini semua karena kebodohanya karena terlalu terobsesi pada angan angan yang tinggi hingga dapat membuatnya jatuh kelubang hitam! Chou Zi menatap tajam mata hitam Jooheon, laki laki itu mempersilahkan Chou Zi untuk keluar dari jeruji menggunakan tanganya yang dengan gemulai seperti kapas diatas angin.
"Mau didepan?" Tawar Jooheon dengan nada ramah namun tajam kearah meremehkan. Tanpa menjawab Chou Zi keluar dari jeruji dan berjalan terlebih dahulu, Jooheon menutup kembali pintu jeruji tanpa menyentuhnya alias dengan kekuatanya.
"Nyonya..cih dasar jalang.." Jisoo melebarkan kedua matanya, dia marah!! Iya tentu saja! Kenapa semua malah menjadi masalah seperti ini! Sebenarnya ia masih penasaran dengan pertanyaan yang membeludak didalam fikiranya!
"Tae..kumohon aku membutuhkanmu.." Ucap Jisoo lirih lalu kembali tertunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Your Body!![TaeyongXJisoo]
VampireWARNING!! 1.)Siapin segala sesuatunya!! 2.)Yg masih dibawah 17+ ga boleh baca 3.)Demi keselamatan bangsa(yg diatas) 4.)Dilarang kerass COPASS\PLAGIAT dll 5.)Murni hasil karya saya sendiri(dijamin) #next ya kakak yuk dibaca,,^^