Kau yang bermain api, namun aku yang terluka

1.3K 163 153
                                    

Kesedihan itu kian menusuk, hinggap dan mengembang pada hati nya yang berdenyut sakit

Air mata terus mengalir, memori tidak masuk akal itu pun terus berputar

Tubuhnya meminta untuk berhenti dan beristirahat, namun seluruh syarafnya seakan mati

Hoshi ingin pergi, menjauh dan melupakan apa yang bersarang dalam ingatannya

Semua itu terasa nyata, perasaannya telah di permainkan, namun Hoshi bahagia dan tidak ingin tawanya berakhir secepat ini

Jari-jari tangan itu pun sudah lelah bergetar, matanya sayu dan meminta untuk terpejam dalam jangka waktu yang lama

Hoshi dapat melihat kehampaan dari banyangannya, lampu-lampu yang bersinar nampak mengikuti alur kesedihan yang Hoshi pancarkan

Kini tangannya perlahan memutar knop pintu dan kembali menutupnya saat tubuh rapuh itu sudah berada di dalam ruangan yang lebih hangat

Hoshi berharap tidak ada seorang pun yang masih terjaga, ia akan kesulitan mengatur raut wajah nya agar terlihat baik-baik saja untuk saat ini

Namun nampaknya tuhan mengirimkan seseorang untuk menemani Hoshi agar tidak semakin larut dalam kesedihan

Senyum itu menyapa dan semakin mengembang saat Hoshi menatapnya

"Oh hoshi-ya, kau kah itu?"

Hoshi mengangguk kecil dan menunduk untuk menghapus jejak air mata yang mungkin saja dapat terlihat di bawah sinar lampu yang terang

"Nde, hyung"

"Dari mana saja kau hmm? Kenapa pulang selarut ini?"

"Mianhe hyung, aku hanya membeli makanan dan mengunjungi studio woozi"

Seungcheol melangkah mendekat dan merangkul pundak Hoshi

"Ah kalian baru saja makan malam bersama?"

"Eumm semacam itu"

Hoshi berharap senyumnya terlihat tulus dan manis seperti biasanya

Namun seungcheol dapat melihat kedua matanya yang sembab, wajah itu merona, hidung mungilnya seakan terbakar, tubuh yang rapuh itu bahkan masih bergetar

"Hoshi-ya gwaenchana?"

Hoshi memutar tubuhnya dan memeluk seungcheol erat. Menenggelamkan wajahnya pada tubuh pria itu agar tangisnya tidak kembali menyapa

Seungcheol dengan senang hati melingkarkan tangannya pada pinggang dan pundak yang lebih mungil

Dielus dengan tenang dan hati-hati setiap helai rambut Hoshi yang halus dan harum seperti bayi

"Katakan ada apa?"

Hoshi menggerakkan kepalanya, seungcheol mengerti bahwa pemuda manis itu tidak ingin bicara

Sekitar sepuluh menit seungcheol membiarkan Hoshi menguasai tubuhnya. hingga dengan ragu-ragu Hoshi mendongak dan menatap seungcheol dengan sendu

"Hyung.."

"Hmm?"

Tangan seungcheol kini beralih pada pipi kanan Hoshi dan menghapus jejak air mata di sana

"Apa ada yang ingin kau katakan padaku, hyung?"

Seungcheol mengangkat kedua alis nya, tatapan matanya seakan menuntut agar Hoshi memberikan pertanyaan yang lebih jelas

"Huh? Mengatakan apa?"

"Apapun yang kau tau"

"Aku mengetahui banyak hal Hoshi, dan kurasa mustahil bisa menceritakan semuanya padamu"

The Camera Changes Everything🍁[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang