"Bibi,......."
"Apa, Non?"
"Bibi liat sweeter biru berenda sama Celana Jeans yang biasa Nina pakai nggak??"
"Loh, kan masih dicuci. Memangnya kenapa, Non?"
"Nina mau pakai itu tauk!!!!!"
"Lagian Non nggak pesen dulu sama Bibi biar dijemur dan di gosok duluan"
"Yeehh, Bibi nyalahin Nina?"
"Eh, ehm, nggak gitu juga maksud Bibi, Non"
"Yaudah sana pergi"
Nina anak yang sangat manja. Itu karena dia ialah anak tunggal Mama dan Papa. Setiap permintaannya harus dipenuhi. Kalau tidak, dia bisa menangis dan mengamuk.Sang Bibi pun yang sudah mengasuh Nina dari kecil pun terkadang kewalahan dengan sikap Nina. Padahal Nina sekarang sudah kelas 2 SMA. Tapi, sikapnya belum sedikitpun berubah. Dia menjadi anak yang egois dan pemarah. Namun di sekolah dia anak yang cukup tenar dengan semua kekayaan milik Papa dan Mamanya.
Nina akhirnya memakai blouse orange dan memakai jaket berbahan jeans yang sengaja ia tak kancing. Dia juga memakai celana Jeans Favoritnya yang kedua.Dia juga memakai tas ransel kecil berwarna orange. Di tasnya hanya terdapat sebuah notebook berwarna putih dan ada gambar burung kecilnya serta sebuah tempat minum kecil berwarna hijau.
Nina beranjak ke meja makan. Dia hanya mengambil sebuah sandwich dan hanya minum segelas susu coklat kesukaannya.
"Sayang, nggak makan yang lain?" tanya Mama.
"Nggak, Ma. Nina udah kenyang"
"Ma, Pa, Nina duluan aja ya!" pinta Nina
"Nggak bareng Papa Mama aja?"
"Nggak usah"
"Yaudah, hati hati ya, sayang"
"Oke, Ma. Bye"
"Bye"
Nina masuk ke mobil BMW milik Mamanya.Ia diantar Pak Anto, supirnya.Selama perjalanan, dia bermain games di notebooknya. Perjalanan dari rumah ke sekolahnya cukup jauh. Saat ia sedang seru bermain, tiba tiba mobilnya mengerem mendadak.
"Kenapa si, Pak?"
"Tadi ada kucing, Non"
"Lindes aja kucingnya"
"Nggak boleh, Non"
"Kenapa?"
"Kata orang dulu, kalo kita ngelindes kucing nanti kita bisa kena musibah"
"OooOh, yaudah jalan lagi"
"Iya, Non"
Nina kembali bermain games lagi.
