Bab 1

2 1 1
                                    

"What the fuck anj*g apa apaan dah gajelas tai game norak dasar gajelas, udah lo semua gausa ada yang main game ini lagi lo semua udah gila" teriak Lavino karna kesal ia selalu kalah dengan gamenya.

Mungkin terlihat bodoh hanya karna game nya tidak menang sampai berkata kasar seperti itu, mungkin kata kebanyakan orang terlalu bodoh itu sama saja merendakahkan diri sendiri.

Kaira yang mendengar gelagaran suara Lavino, Kaira langsung mengerutkan dahinya sambil berjalan menuju kelasnya.

***

Setelah bel berbunyi, akhirnya semua para murid berhamburan menuju kantin ingin mengisi perutnya yang sedang lapar karna setelah 4 jam mendengarkan guru guru yang mengajarnya.

Terkecuali, Kaira tidak menghabiskan waktunya untuk pergi ke kantin Kaira pun tidak membawa bekal, yang dilalukan Kaira hanyalah menelungkupkan kepalanya di atas meja, kepalanya begitu pusing karena masalalu nya selalu berputar putar dalam kepalanya.

Tanpa sadar teman temannya Kaira datang dan mengangetkan Kaira.

"Eh ra ko lo ga ke kantin si, gue kira lo bawa bekel" kata Grizelle.

"Gue males banget ngantuk" jawab Kaira malas2an.

"Serah lo aja deh ra, nanti kalo lo sakit gue gabisa nyontek ra" jawab Aurel tanpa dosa.

"Di otak lo nyontek mulu mangkanya belajar" jawab Kaira sambil merapikan rambutnya yang kusut.

***

Bel sudah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu, tetapi Kaira belum juga di jemput oleh supirnya.

Akhirnya dengan berat hati Kaira ingin meninggalkan gerbang sekolah dan Kaira akan berniat naik angkutan umum.

Tetapi ketika Kaira ingin berjalan ke depan jalan, ada sebuah motor yang tiba tiba menelakson kan motornya hingga Kaira kaget.

Lalu si pemilik motor itu pun melepas  helm nya lalu turun dari motor besarnya.

"Hai, lo Kaira ya?" Kata Lavino.

"Iya, lo siapa?" Dengan malas Kaira menanyakan laki laki yang berdiri di depannya siapa.

"Gue Lavino Adinendra cowok ganteng SMA Harapan, ganteng kan gue?" Jawab Lavino dengan pedenya.

"Lo udah gila ya?" Jawab Kaira malas.

"Ya rada rada doang si, soalnya lo cantik" jawab Lavino sambil tersenyum.

"Udah deh lo gausa banyak omong, maksud lo ada disini buat apa?" Jawab Kaira lagi karena cowok didepannya membuat pusing.

"Gue mau nganter lo pulang, ayo naik" jawab Lavino sambil tersenyum.

"Gue gamau, gue mau naik angkutan umum aja dari pada sama lo cowo gila" kata Kaira sambil meninggalkan Lavino.

Lavino pun tidak tinggal diam, Lavino langsumg menarik tangan milik Kaira dan menahannya untuk naik angkutan umum.

Karna cuaca sudah mulai gelap, jika Lavino membiarkan Kaira pulang dengan angkutan umum pasti Kaira akan kehujanan.

Setidaknya jika ada Lavino, Kaira aman dengannya bisa saja Lavino modus hanya untuk dekat dengan Kaira.

"Lo pulang sama gue, gaada penolakan" kata Lavino.

"Ogah" jawab Kaira.

"Kali ini aja, please" jawab Lavino setengah memohon.

Dan akhirnya mau tak mau Kaira ikut pulang dengan Lavino.

Thanks for reading, i hope u enjoy

LARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang