Robin menatap seorang cowok berambut hijau didepannya dengan datar.
"Sebenarnya untuk apa kau memintaku bertemu denganmu disini, Zoro?"Tanya Robin yang sudah muak saling diam dan hanya menatap cowok didepannya itu meminum sakenya.
'Apa Zoro sedang mempunyai masalah? Kenapa pandangannya kosong seperti itu?'Pikir Robin khawatir yang berbanding terbalik dengan sikapnya yang dingin.
Zoro menatap Robin sesaat, lalu menghela napasnya.
"Apa... Kau masih marah denganku?"Tanya Zoro menatap dalam Robin.
Sesaat mereka hanya saling pandang, sampai akhirnya Robin memutuskan pandangannya dengan membuang wajahnya ke arah lain.
"Tentu, karna kau hidupku hancur."Jawab Robin dingin.
Robin menjadi teringat kejadian dua tahun yang lalu, kejadian yang mengubah dirinya menjadi tertutup dan tak bisa mempercayai siapapun lagi.
Flashback on.
'PLAK.'
Suara tamparan keras yang begitu menyayat hati sampai membuat yang ditampar terjatuh ke lantai.
Robin membeku, memegangi pipinya sambil menatap lelaki didepannya dengan tatapan tak percaya.
"Zoro... Kenapa... Kau....?"
"Dasar perempuan jalang! Berani-beraninya kau merusak pedang peninggalan dari Kuina! Bukankah kau mengetahui?! Betapa berharganya pedang itu untukku!"Bentak Zoro dengan sangat murka.
Air mata Robin mengalir deras dengan bentakan Zoro yang penuh tuduhan yang dia tak mengerti.
"Aku... Aku tak mengerti, Zoro! Aku tak melakukan apapun!"Ucap Robin sambil terisak.
"Gak usah berbohong! Lihat ini! Kepingan pedang yang dari Kuina berada ditasmu!"Teriak Zoro sambil melempar tasnya Robin ke arah Robin sampai mengenai wajah Robin.
Tas itupun terjatuh dan menghambur isinya yang berisi potongan-potongan dari sebuah pedang.
Robin terbelalak melihat itu, dia mengambil satu keping dari sebuah pedang itu.
"Gimana... Bisa?"Bisik Robin tak percaya dengan apa yang dia lihat.
"Sekarang kau ingin mengelak gimana lagi?! Bukti sudah ada!"Bentak Zoro.
"Akui saja, Robin, kalau kau sengaja merusak pedang itu agar Zoro melupakan Kuina."Ucap seorang perempuan berambut pink yang sedari tadi berdiri disamping Zoro.
'Jewelry Bonney!'Pikir Robin menggertakkan giginya, menatap perempuan itu dengan marah.
"Oh! Apa-apaan dengan tatapanmu itu, Robin? Kau marah karna aku membongkar kejahatanmu?"Tanya Bonney lalu tersenyum miring.
Secara perlahan Robin bangkit berdiri, dia lalu menatap kecewa lelaki didepannya itu.
"Zoro, apa kau... Lebih mempercayai dia ketimbang aku?"Tanya Robin dengan mata yang berkaca-kaca, dia berusaha keras menahan isakannya kembali.
Zoro terdiam sesaat, menatap perempuan didepannya yang berstatus kekasihnya itu sesaat.
"Ya, karna bukti sudah ada."Ucap Zoro dengan tegas.
"Begitu, itu berarti kepercayaanku yang aku berikan padamu selama lima tahun ini sia-sia ya, kau bahkan sama sekali tidak mempercayaiku, menyedihkan sekali."Lirih Robin dengan air mata yang satu-persatu mulai menetes lagi.
"Gak usah berakting sedih begitu, kau pasti bahagiakan telah merusak pedang itu?"Ucap Bonney.
"Diam kau, Jewelry Bonney! Aku tidak sedang berbicara denganmu!"Bentak Robin.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece Oneshot Story
RandomIni kumpulan cerita pendek yang aku buat sendiri, aku buat cerita pendek berdasarkan lagu, jadi kalau ada yang mau meminta dibuatin cerita, kasih tau lagu apa.