Hari senin lagi, dengan rutinitas yg hampir sama setiap hari. Berangkat sekolah dan lupa sarapan. Ini gara-gara aku nebeng papa untuk nganter ke sekolah. Papa bilang ada rapat penting hari ini, dan aku juga agak telat bangun tadi. 30 menit kemudian mobil papa tepat parkir di depan sekolah dan aku segera berlari masuk ke dalam kelas. Hampir aja lupa kalau aku belum buat PR Fisika, sekarang harus segera ke kelas dan berharap Dian udah datang sehingga bisa nyalin pekerjaannya hoho.
Sampai di kelas beberapa temanku sibuk menyalin Pr, aku menghampiri Dian dan tersenyum cengengesan. Dian sudah hapal dengan isyaratku barusan kemudian mengeluarkan tugas Fisikanya. Aku mulai menyalin secepatnya.
"akhir-akhir ini kamu kok sering dateng lebih siang? sering ngantuk di kelas, emang begadang ya?" dian menginterogasiku setelah aku mengembalikan tugasnya.
"eh iya tambah jarang bikin tugas jg" tambahnya cepat.
"lha bukannya emang sering minjem tugasmu yaa?" aku terkekeh
"hmm aku punya misi nyelesain game pokemon, level pokemonku bentar lagi bermetamorvosis hoho"
"yaelah aku kira kamu punya masalah berat gitu sampe begadang, nangis tiap malem trus bengong sendirian merenungi nasib"
aku menyentuh dahi dian dengan telapak tanganku
"ga panas, hah pasti kebanyakan nonton sinetron yg ada elang terbangnya ckckk" aku tertawa kecil
"sialan" umpatnya kesal, aku masih tertawa sampai Pak Tito tiba di depan kelasku dan kami semua berdiri memberi salam.
2 jam kemudian bel istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan menuju kantin.
"ga laper lam? kantin yuk" Dian menarik-narik lengan bajuku. Nih anak kayak anak Tk minta permen aja
"ga ah males" sahutku.
"ih ayok temenin aku ke kantin" dian mulai memelas dan meraih tanganku, aku mendengus kesal tapi akhirnya mengikuti jg dari belakang.
sesampainya di kantin aku dan dian memesan bakso kemudian mencari tempat duduk agak dipojok karena kantin sudah penuh sesak.
Sebelum pesanan kami datang beberapa kakak kelasku mendekati meja kami. Aku sering melihat kakak-kakak kelasku ini sepulang sekolah, tepatnya waktu aku bengong di depan sekolah menunggu jemputan.
Mereka kakak kelas 12 A1, yg konon katanya semua juara olimpiade dan lomba-lomba sejenisnya ada di kelas itu.
Bukannya lebay sih, tapi memang begitu adanya. Menurutku mereka sekelas kompak dan solid serta ga segan berbagi ilmu. Seperti hari itu saat aku melihat mereka turun dari lantai 2 kls mereka, gosipnya mereka membahas kembali matpel yg dibahas sebelumnya oleh guru dan membahas contoh soal-soal ujian bersama di kelas setelah jam pulang. yah semacam privat, padahal ini baru semester awal.
Hmm cukup kreatif, terlalu kreatif mungkin apalagi untuk orang-orang pintar seperti mereka.
Yah orang pintar memang selalu kurang kerjaan ups :p
oke kembali ke topik, jadi ngapain mereka mendekati mejaku? ada 4 orang lelaki di depanku sekarang, 2 orang diantaranya pernah kulihat di majalah sekolah kalau ga salah menangin juara olimpiade sains tingkat provinsi. wow mereka ke sini ga mungkin nyamperin aku kan? ya ampun mimpi apa aku semalem? jawab soal fisika pas kelasnya pak Tito aja aku ga bisa, ini apa hubungannya? -,-
"dian, tadi si adit bilang kamu yg bawa kunci lab komputer ya? kuncinya mana? lab nya mau kita pake pulang sekolah entar"
kakak kelas yg kalau ga salah namanya Albert yg kuingat dari majalah tentunya ternyata bertanya pada dian. oh baru aja mau GR, ku pikir nyamperin aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku suka Kamu
Teen Fiction"Aku selalu mengamatinya dari pojok sekolah, kadang aku sengaja memperlambat langkahku saat menuju ke kelas hanya untuk menengadah dan berharap melihatnya di lantai 2 klsnya. Aku tidak mengerti kenapa, sampai suatu hari dia tersenyum padaku dan aku...