-'αω

1.9K 264 34
                                    








══ ᴛʜᴇ ᴍɪɢʜᴛʏ ᴡᴀʀʀɪᴏʀ ══
𝓭𝓮𝓪𝓽𝓱 𝓪𝓷𝓭 𝓫𝓲𝓻𝓽𝓱
















.

.

.

.

.

















Perang berakhir.

"Rogue one is hit, Sorry Jake."

"No!"

"I love you, Norm."

Kobaran api menghanguskan besi sisa rotorcraft yang tersangkut di pohon besar di atas, melenyapkan apa-apa yang tersimpan di dalam. Pikiran kacau tentang percakapan di tengah penyerangan, kakinya berlutut, bersimpuh di dekat tubuh avatar berlumur darah memiliki sisa tembakan di bagian dada dan bahu. Tubuh itu mati, bersama dengan perasaannya.

Ilmuwan tidak mempercayai dongeng dan omong kosong, tubuhnya ambruk, kedua tangan itu menyangga menggenggam marah pada tanah panas. Air mata berjatuhan, rasanya amat menyakitkan, membasahi tanah digenggamannya.

Everyone is happy, 'till you realize that you're the wounded one. Stick and stone broke your deep heart.

"Bantu aku, Great Mother," Dalam tunduk, jauh di lubuk hatinya, Norm hanya meminta satu hal, kekuatan.

Jaring-jaring halus menjalar menutup tanah-tanah, menyentuh kepalan tangan terdekat dengan tanah, bersamaan terus memberi sambungan pada tubuh mati avatar di dekatnya, berlanjut kepada batang pohon besar mengikat erat kabin rotorcraft SA-2 Samson. Perlahan sinarnya muncul, putih kehijauan menjalarkan rasa tenang padanya yang memohon pertolongan.

Mata Norm terpejam, pikirannya dibawa pergi oleh cahaya yang menerobos jaring-jaring tak dikenal, terus sampai ia temukan cahaya paling terang menyilaukan.

Matanya terbuka, terkejut. Cahaya dari jaring-jaring halus meredup, tergulung perlahan dengan rapi mengundurkan diri. Norm mengangkat kedua tangannya, logika dan pikiran menolak atas apa yang baru saja diterima oleh jiwanya.

Dilihatnya tubuh avatar yang mulai kering dengan darah, terbaring tanpa daya, Norm melihat ke atas, pohon besar sudah tidak lagi tertutup jaring-jaring halusnya. Mereka lenyap.

"Norm. You hear me, copy!"

Throat comunication yang masih menempel pada leher avatar dia ambil. Menekan tombol di bagian kirinya.

"Aku mendengarmu, Jake," Di seberang sana helaan nafas lega terdengar, "Aku kehilangan avatarku," Kalimatnya terjeda, kepala itu menengadah kepada SA-2 Samson yang hangus di atasnya, "dan Trudy."

Suara meredam. Tinggal dirinya sendiri menatap kosong setiap sudut di sekitarnya, mulutnya terus berucap agar dia kuat, setidaknya sampai dia berakhir di laboratorium.  Angin mulai menghembus pelan menggoyangkan setiap tanaman yang masih berdiri kokoh, rintik air mulai turun memadamkan api, gerimis yang menenangkan. Norm menguatkan kakinya, menapak sekali, berdiri.

Nafasnya menghembus menimbulkan embun pada kaca exopack yang dia kenakan. Merasa putus asa sampai dia temukan titik kecil di balik rerumputan, bergerak dengan lincah dalam cairan di bawahnya, rasa penasarannya muncul, didekatinya benda itu.

Dia mengambilnya. Terbungkus rapi dalam selaput tebal, di dalam kelihatan satu titik kecil semacam permulaan sel sebelum berkembang, biru, Norm merasakan keanehan ketika cahaya berpendar seolah meminta bersamanya. Sejauh pengetahuannya mengenai Pandora, makhluk kecil ini bukan salah satunya.

𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐈𝐆𝐇𝐓𝐘 𝐖𝐀𝐑𝐑𝐈𝐎𝐑 [ Avatar: The Way of Water Fanfiction ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang