14

620 77 15
                                    

Dajia Hao!

Btw, rumah saya dapet undangan pernikahan. Nama mempelai prianya Luthfi ppft.. 😂
Uda sih gitu doang.

Thanks buat yang uda Vote








A
R
I
G
A
T
O
U

minasan.

Saya berusaha jadi penulis yang baik, agar pembacanya juga baik. 😂👌















Keesokan paginya.
Auzia membuka matanya sebab sinar matahari telah masuk melewati celah celah gorden tipis. Lantas ia menolehkan pandangannya ke arah Luthfan yang masih memejamkan kedua matanya.

Hingga Auzia harus memiringkan tubuhnya, agar dapat lebih lekat menatap wajah Luthfan.

"gua berharap ketika dia bangun, dia adalah Luthfi" batin Auzia

Perlahan Auzia mencoba mendekatkan tangannya ke arah rambut Luthfi yang jatuh berantakan hingga menutupi bagian matanya.

Jemari itu mengelus puncak kepala sosok lelaki yang masih setia memejamkan kedua matanya.

"gua mau lu sembuh Luthfi" ucap Auzia pelan.

Setelah mengatakan itu, Auzia bangkit dari posisinya dan bergegas menyiapkan sarapan dengan bahan bahan yang sudah tersedia di dapur.

Sementara itu, perlahan Luthfan membuka matanya.

"Gua ngga mau pergi"

"Gua juga mau bahagia"

Sebenarnya Luthfan sudah terbangun sedari tadi, namun ia masih enggan untuk membuka matanya.

Ia merasa begitu kesal dan kecewa, ketika lagi lagi ia harus mendengar Auzia lebih menginginkan kehadiran Luthfi dibanding dirinya.









..







Kini mereka tengah menyantap sarapan.
Terlihat jelas perubahan mimik wajah Luthfan. Ia begitu dingin dan tidak membuka pembicaraan.

"Fan. Lu sakit?"

"kenapa lu nanya itu ke gua? Seharusnya lu tanya itu ke Luthfi."

"Mau gua buatin sesuatu? Kayaknya lu ngga suka pasta"

Bukannya menjawab pertanyaan Auzia, Luthfan lantas bangkit dari posisinya dan menuju ruang tamu.

"dia kenapa?" gumam Auzia

Auzia mengikuti pergerakan Luthfan yang sudah lebih dulu duduk di ruang tamu.
Bahkan sekarang tatapan mata Luthfan jauh lebih dingin dibandingkan sebelumnya.
"Fan. Lu marah sama gua?"

Lagi lagi Luthfan mengabaikan ucapan Auzia. Kini ia malah menyumpalkan kedua telinganya dengan Headset.

"Luthfan. Gua salah apa? Kan kemarin gua minta maaf. Salah gua apa sekarang??"

"Fan! Ish. Kok lu jadi kayak gini sih??"

Luthfan memejamkan kedua matanya untuk menikmati alunan lagu yang ia putar. Dan benar adanya, bahwa Luthfan sekarang sedang mengabaikan ucapan Auzia.

"kenapa lu ngajak gua kesini, kalau ujung ujungnya gua di kacangi?"

Kemudian Luthfan bangkit dari sofa dan pergi menuju halaman rumah, dengan keadaan kedua telinga yang masih tersumpal oleh Headset.

✅Are You The Same - Luthfi KamalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang