Permulaan

71 11 0
                                    


Dunia yang kita tempati saat ini dihuni oleh berbagai macam makhluk hidup—dan juga mati.

Bunga yang bermekaran, Hewan yang berkembang biak, Manusia yang melakukan aktifitas, dan—Hantu yang bergentayangan.

Banyak yang mengatakan kalau dunia para makhluk yang sudah mati berbeda dengan makhluk yang masih bernafas. Tapi semua itu hanya omongan tanpa teori landasan manapun, banyak juga yang masih percaya dengan cerita mitos, perkataan orang zaman, atau petuah dari tiap daerah bahwa jiwa yang masih memendam dendam ketika kematian menjemput, akan menjadi sosok jiwa yang tidak akan bisa menyebrangi jembatan antara dua kehidupan menuju Surga. Dengan kata lain, masih menetap di dunia Manusia dengan bentuk Hantu yang bergentayangan. —Setidaknya itu yang dipahami oleh Hanamiya Makoto.

Hanamiya Makoto, sosok manusia, Berkehidupan biasa dengan bakat menyebalkan yang mampu melihat dan berkomunikasi dengan Jiwa-jiwa transparan yang masih tertahan di dunia ini. Mahasiswa tingkatan awal di Universitas Kirisaki Daichi, menduduki jurusan Hukum, berperawakan lumayan tinggi dengan rambut dan alis yang lebat. Namun kini harus berurusan dengan berbagai sosok hantu yang selalu di jumpainya sepanjang jalan, waktu, serta tempat. Demi celana Neptunus! Hanamiya punya dosa apa di masa lalu? Harus berada dalam kehidupan yang menyebalkan seperti ini, itu menyiksa!

"Sampai kapan kau akan mengikutiku terus, hantu sialan!"

Entah sudah keberapa kali Hanamiya berteriak pada sosok hantu disampingnya yang sejak seminggu yang lalu melayang-layang megitari dirinya kemanapun ia pergi, —bahkan ke toilet sekalipun.

"Oya' Aku hanya penasaran dengan kehidupanmu di kampus."

Hantu (–yang diakuinya) Tampan, ber-aksen kansai, asal-usul tidak di ketahui, (dan bahkan ia tidak mengingat bagaimana kematiannya sendiri) terus mengikuti kemana Hanamiya pergi. Bertanya ini itu, lalu menggodanya dengan senyum misterius menjengkelkannya, membuat Hanamiya jengah dan gerah.

"Kehidupan kampusku normal, seperti kebanyakan manusia." Hanamiya membalas dengan penekanan di beberapa kata sebagai bentuk pelampiasan rasa tidak sukanya.

"Oya' benarkah? Tapi sepertinya kau sering terlihat terlibat dengan anak-anak bergaya rambut nyentrik disana." Hantu itu juga tak mau kalah, Ia kembali menyergah kata-kata balasan yang di lontarkan oleh Hanamiya sembari sesekali melayang mengitari sisi kiri dan kanannya.

"Sebuah keterpaksaan yang membuat aku harus terlibat dengan mereka." Hanamiya menjawab acuh. Membetulkan letak ranselnya di punggung dan mempercepat derap langkahnya menuju kampus.

Hanamiya terus berjalan. Meninggalkan Hantu itu yang –sepertinya—sedang terdiam memikirkan sesuatu.

'Persetan dengan makhluk yang asal-usulnya tidak jelas' itu yang dipikirkan Hanamiya pada awalnya. Tapi sedetik kemudian, ia menghentikan langkahnya.

"Oi, sampai kapan kau mau terus diam disitu, brengsek!" kalimat itu meluncur begitu saja tanpa ia sadari.

Hantu itu terlihat sedikit tersentak dan... Kaget? Entahlah, Hanamiya sendiri juga merasa demikian. Ia tersentak juga kaget di detik yang bersamaan setelah kata itu meluncur dengan bebas tanpa permisi dari mulutnya sendiri. lucu sekali, bukan?

"Apa lagi yang kau tunggu? Waktu akan terus berputar walaupun kau sudah mati dan aku—" Hanamiya menjeda perkataannya saat matanya menangkap angka digital pada arlojinya.

" .... Terlambat! Sialan! Brengsek!"

Hanamiya mengumpat dengan decakkan lidah dan kaki yang di hentak keras ke tanah, lalu berlari dengan tergesa-gesa sambil menjeritkan sesuatu.

Oh My Ghost [ImaHana] - (Kuroko No Basuke)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang