Terlupakan

39 7 3
                                    


Pelajaran kelima berakhir di jam yang menunjukkan pukul Tujuh sore. Cukup telat memang, tapi apa boleh buat, semua terserah pada dosen yang mengajar. Itu sudah menjadi hukum tak tertulis di seluruh penjuru universitas di Tokyo. "Tidak ada kata telat atau terlambat saat menuntut ilmu" seperti itulah dalil yang dipercaya oleh masyarakat sekitar. Namun tidak dengan Hanamiya Makoto, baginya istirahat termasuk salah satu poin utama dalam meningkatkan kecerdasan manusia. 

Terlalu banyak belajar hingga memakan waktu lebih dari enam jam bukan malah mencerdaskan manusia, tapi membuatnya kelelahan yang berakhir dengan kegagalan dalam mengingat dikarenakan energi metabolisme terkuras habis di pakai untuk belajar atau berpikir, bukan untuk mengingat solusi dari sebuah problema.

Kita lupakan masalah itu sejenak. Hanamiya berhenti berpikir terlalu logis untuk masalah jam mata kuliahnya yang berakhir sedikit lebih lama dari jadwal semestinya. Ia mengemasi beberapa barangnya dan keluar meninggalkan kelas.

.......

Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi

Story © Rabbit Aito

Warning : AU! Typos, Boys love/Shounen-ai, EYD berserakan.

Pair : Imayoshi Shoichi x Hanamiya Makoto

~~~~~~~

"Oh My Ghost"

...

Suasana kampus yang mendung akibat awan kelam yang menutupi langit sore menciptakan bayang semu yang remang disetiap pojok dan sudut ruangan yang tidak tersinari oleh mentari, menaikkan intensitas kengerian menjelang malam menjemput.

Hanamiya menuruni anak tangga darurat satu persatu secara santai, seraya matanya menjelajah disetiap lorong dan sudut lingkup sekitar dengan waspada.

Kenapa Hanamiya menggunakan anak tangga darurat? Kenapa tidak menggunakan lift? Jawabannya sederhana. Dia tidak ingin terjebak dalam kotak sempit yang bergerak naik turun itu walau dalam lima detik saja. Phobia? Katakanlah begitu. Tapi bukan pada kotak yang bergerak itu, melainkan pada mereka yang bersarang di dalamnya.

Hanamiya takut pada Setan? Anggaplah demikian.

Kini manik Hanamiya mengedarkan pandangannya pada halaman di depannya. Sepi dan temaram, suasana khas petang yang mencekam. Manik Hanamiya kembali beralih ke sisi kiri, kanan, atas dan belakang secara tidak beraturan.

"Oya oya, apa kau mencariku?"

Sesosok transparan (yang diakuinya secara diam-diam, Tampan.) muncul tepat di depan wajahnya dengan sudut bibir tertarik membentuk senyuman yang terlihat asimetri dan—seksi? Serta matanya yang sipit membentuk lengkungan bulan sabit yang menyipit.

Seram. Tapi seksi di satu waktu.

Hanamiya berdeham, memasang topeng datarnya dan menatap manik sabit di depannya sebentar.

"Kemana saja?" sahut Hanamiya agak sinis.

Hening menerpa keduanya sejenak. Sebelum suara dari benda jatuh menubruk tanah disamping kaki Hanamiya berpijak, mengalihkan perhatian keduanya.

Hanamiya melirik vas bunga yang sudah hancur di samping kaki kirinya. Lalu membawa manik kelabunya menatap ke atas. Perhatiannya menangkap sebuah ruangan di lantai empat dengan jendela yang masih terbuka. Ruangan yang ia ketahui sebagai laboratorium biologi.

Aneh, di jam seperti sekarang seharusnya tidak ada aktifitas yang diperbolehkan di berbagai laboratorium. Terutama laboratorium sains seperti fisika, kimia, maupun biologi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oh My Ghost [ImaHana] - (Kuroko No Basuke)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang