Flu Bg. 2

407 34 0
                                    

Tiga hari sudah setelah kejadian itu.
Tapi flu yang kau derita tak kunjung mereda. Kau bahkan sampai mengenakan baju lima lapis untuk menyembunyikan tubuhmu dari hawa dingin.

Hari ini kau bersama temanmu hendak makan siang di kantin kampus, namun semakin kau berjalan, semakin kepalamu terasa berat. Temanmu yang sedari tadi mengoceh tampak terdiam melihatmu tak fokus.

"Eh, lo kenapa? Lo sakit?" Ucap temanmu panik ketika kau memegang kepalamu.

"Anter gue pulang aja de-"

Bruk!

"Y/n!!!!"

---

Kau mengerjapkan matamu beberapa kali. Menyesuaikan cahaya yang mulai masuk. Butuh beberapa saat untukmu mengenali kamarmu sendiri. Sebuah infus tergantung di gantungan baju pada jendela.

Waktu menunjukkan pukul 22.04 Temanmu tertidur di sampingmu. Di kursi panjang sudut ruangan terlihat seorang pria tertidur dengan masih mengenakan sepatunya.

Ah, itu June.

Tenggorokanmu terasa kering, kau berusaha meraih segelas air yang berada di atas nakas tempat tidurmu. Gerakanmu rupanya membangunkan temanmu.

"Ooh, lo udah bangun. Mau minum? Sini gue ambilin" Temanmu membantumu duduk dan menengguk segelas air.

"Gue kenapa?"

"Lo tadi pingsan. Untung tadi ada anak-anak yang nolongin. Gue udah mau bawa lo ke rumah sakit tadi, tapi gue pikir lo bakalan langsung minta pulang. Ya daripada gue repot, mendingan gue bawa lo pulang aja terus manggil dokter"

"Cerdas juga lo"

"Lo udah baikan?" Kau menggangguk dan melihat ke arah June yang masih tertidur

"Itu June? Sejak kapan dia di sini?"

"Iya. Dia di sini sejak sore tadi. Gue telpon dia pake hape lo. Lo gatau gimana komuknya dia pas baru sampe sini. Antara lucu sama ngeselin"

"Haha, kenapa?"

"Begitu sampe dia langsung masuk, anjir. Gue aja sampe kaget dia udah di dalem aja. Terus dia nanyain keadaan lo. Abis itu dia nelpon orang keknya sih nelpon Hanbin. Soalnya dia nyebut-nyebut Hanbin hyung gitu, terus ngomongin soal teh. Dia marah-marah gak jelas" ucap temanmu.

"Terus dia pegang-pegang jidat lo terus benerin selimut lo. Dia nanya dokter bilang apa, lo kok bisa sampe kaya gini, lo udah makan belom. Gila ya, serasa jadi narasumber yang lagi diwawancarain gue" lanjutnya berbisik tak ingin membangunkan June dan membuatnya berisik

Kau hanya tertawa lirih. Lalu melihat ke arah June yang menggeliat tak nyaman. Tentu saja, tubuhnya terlalu panjang untuk sofa sependek itu.

"Tapi gue harus pergi nih sekarang"

"Hah? Kok pergi sih, nginep di sini aja"

"Maaf banget beb, gue ada tugas buat dikumpul besok. Besok itu waktu terakhir buat ngumpulin tugasnya. Gue lupa tadi gak bawa sekalian tuh tugas. Lagian, di sini kan udah ada si Juned yang nemenin lo"

"Hm, yaudah deh"

"Lo laper? Gue siapin dulu makanannya. Tadi gue udah masak" ucap temanmu sambil berjalan pergi menuju dapur, lalu kembali dengan nampan yang terdapat beberapa mangkuk di atasanya.

Imagine Junhoe (15+) [DISCONTINUE FOR ALONG WEEK(S)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang