M.O.S

46 10 24
                                    

Hari ini adalah hari dimana semua murid kelas 3 di Asrama meluluskan diri dan ditambah dengan murid murid baru yang mendaftar.
Pertama kali masuk menurut anak anak baru sangat menyenangkan dan akan lebih seru,namun nyatanya pemikiran itu berkebalikan semuanya.
Sekitar 2 hari,mereka semua masuk asrama sudah bagaikan masuk dineraka.
Mereka semua serasa telah disiksa,entah itu disuruh jadi pembantu,lari keliling lapangan futsal 100 kali,dan lain sebagainya.
Nah,dihari ketiga ini..para murid baru akan diperkenalkan oleh semua pengurus asrama.

"Hei..moga saja ketuanya ga galak ya.."
"Iya..aku takut banget..."
"Hei hei..diamlah kalian soalnya kalian udah ditatap oleh sang guru lho~"

Lalu ruangan menjadi hening karena tatapan menyeramkan para guru. Akhirnya,masuklah barisan rapi sang ketua. Sekitar ada 10 orang yang masuk dan berjalan menuju panggung perkenalan.
Satu per satu maju memperkenalkan diri dan yang paling menarik perhatian adalah sang senior dengan wajah tampannya dan sikap tegas mengandung nafsu itu memperkenalkan diri dengan sikap dinginnya. Serasa dialah pemimpin dari semua senior.

"Naoki Amano"

Naoki seketika menoleh dan menatap kesal seorang siswa yang imut sedang tidur dengan enak dimejanya.
Naoki langsung berjalan menuju bangku siswa tersebut dan mendobraknya dengan keras.
"A-ah..ada apa?!"tanya kaget sang siswa yang sebelumnya tertidur pulas menjadi terbangun dengan mata terbelalak lebar karena sang senior telah hadir dengan tatapan marah tepat didepannya.

"Siapa namamu?..."tanya Naoki masih menatap sinis wajah sang siswa
"Aku?,hm..aku Makoto Osawa" jawab Makoto dengan lancarnya dan tanpa rasa bersalah
"Kau tau kenapa aku membangunkanmu?"tanya lagi Naoki
"Karena aku tidak memperhatikan MOS dan malah ketiduran"jawab biasa Makoto
"Kau tau apa ini?" tanya Naoki mengeluarkan sebuah lencana berbentuk bintang emas kedepan muka Makoto
"Itu adalah lencana yang akan diberikan pada siswa yang telah disetujui lulus dari asrama"jelas lagi Makoto kali ini dengan sedikit senyuman.
Naoki terkejut bukan kepalang karena si Makoto tau semuanya,bahkan sebelum ada penjelasan apa apa dari sang senior mengenai aturan sekolah terutama lencana kelulusan.
"Bagaimana dia mengetahuinya?"pikir heran Naoki.
"Kamu pikir aku tidak mengetahuinya ya?kamu pikir aku sebodoh itu sampai tidak tau lencana bintang itu?hmph..pemikiranmu itu salah"jawab biasa Makoto sambil menunjuk kekening Naoki.
Seketika Naoki mengernyitkan dahinya tanda orang marah,lalu menampis keras tangan Makoto.
Kera seragam Makoto digenggam erat oleh Naoki hingga berasa sobek.

"Ck...aku ini seniormu,apa kamu tak bisa bersikap sedikit sopan?!"bentak Naoki yang sangat marah,hingga salah seorang temannya mencoba menenangkan Naoki.

"Cih!,biarkan aku menghancurkan muka siswa beracun ini!"bentak Naoki
"Naoki!bisa tenang tidak?!"bentak temannya. Naoki pun terdiam seketika lalu melepas genggamannya.

"Yah..seragamku rusak!"bentak kesal Makoto melihat kearah kera seragamnya yang robek. "Hm..ganti seragamku!" tambah Makoto mengembungkan pipi bakpaunya ditambah memonyongkan bibir imutnya. Sungguh pesona yang luar biasa dimata teman Naoki hingga membentuk rona merah dipipinya.

Sano PoV•

"Akh...so kawaiii,bagaimana bisa ada siswa seimut dia" pikirku sembari membulatkan mata sempurna dan merasakan aura malu melihat wajah seimut Makoto. Dan kenapa Makoto malah melihatku dengan tatapan bingung?ah benar juga..

"Kenapa wajahmu merah senpai?"

JDERRRR,seketika gunung berapi meletus,detak jangtungku semakin cepat..entah harus gimana lagi?!ya tuhan ada apa ini?
"A-ah..aku tidak apa apa mungkin cuma demam"(demam dari mana bego?!?!?!)
Makoto berdiri dari bangkunya dan meletakkan telapak tangan yang hangat miliknya dikeningku (Huwahhh,bego jangan dekat dekat!!)

Aku tak sanggup menahan rona merahku yang sudah seperti tomat membusuk langsung melarikan diri. Ada apa?,ada apa ini?,inikah yang dinamakan cinta?,tapi aku bukan seorang gay yang menjijikkan.

Beribu ribu pertanyaan melintas mememuhi isi otakku,entah apa yang kini aku lakukan pada pertama kali ini?.

Sano PoV.End

Makoto PoV•

Ah..kenapa dia lari?,apa yang salah dari diriku?. Mukanya merah banget tapi suhu badannya normal.

Seketika isi ruangan heboh dengan hebat..
"Kyaaa,ada seorang gay"
"Wah wah..dia sungguh berani"
"Wow sugoi,ada aroma sepasang kekasih nih"
"BWAHAHAHA,kasian yang jomblo lho~"
"Hahaha..aku merasa"(devil laugh)

Heboh banget,tapi aku tak merasa ada aroma romantis disini. Yang aku lakukan hanya mengecek seorang senior di depan kelas celingak celinguk.

"Hei kamu!" seketika aura aura iblis membara disekeliling sang pemimpin yang pasti Naoki Amano
"Mampus..." pikirku seketika bulu kuduk berdiri dengan menakutkan.
"Ho?kau memanggilku ketua?"kataku mencoba tenang dan mendekati sang Naoki.
Naoki mendongak sedikit menatap sinis wajahku penuh aura devil. Memang sih ia sedikit pendek dariku,bwahahaha :v aku lebih tinggi dari sang ketua.

"Apa yang akan kamu lakukan untuk mengambil lencana ini?"

"Bagaimana kalo kamu menjadi istriku?"

"?!KAU GILA?!"

.............................................

Yeah..chapter 'M.O.S' telah usai,jangan lupa tinggalkan jejak yak.

Terutama para pecinta gay⭐⭐
Selanjutnya chapter 'Kesan pertama'❤

TeTaP bErSaMaMu,BrEnGsEk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang