Chapter 2

151 14 2
                                    

Pagi yang cukup cerah hari ini. Segala aktifitas pagi sudah dimulai. Suara kicauan burung turut meramaikan suasana pagi ini. Para anak sekolahan mulai berangkat menuju sekolah. Gurau tawa serta candaan menghiasi perjalanan mereka. Sungguh pagi yang amat damai dan ideal.


Yah, tapi hal itu tidak berlaku untuk gadis yang sedang berhibernasi di dalam selimutnya. Di saat yang lain, sudah berada di sekolah, ia masih saja menggeliat nyaman di kamarnya. Cahaya mentari yang menyusup -melewati- tirai kamarnya tak ia hiraukan. Safir biru yang penuh semangat semalam, tertutup sepenuhnya. Sayangnya, istirahatnya itupun terganggu dengan "tarikan penuh kasih sayang" ibunya yang sudah masuk mode siap mengamuk.

"NARUTOOO, INI SUDAH PAGI ! KAU MAU MEMBOLOS, HAH ?!"


Hoo, apakah kalian mengira dengan teriakan -yang sanggup membuat anjing tetangga bersembunyi- itu berhasil membangunkannya ? Hohoho, tidak semudah itu, Ferguso *plak*.

"Kaa san, aku mau ramen lagi~" ucap Naruto dengan mata yang masih tertutup. Melihat kelakuan anak gadisnya, memunculkan banyak perempatan di dahi sang ibu. Baru saja hendak ia ambilkan air dan es batu untuk menyiram anak pemalas itu, suara interupsi dari pintu kamar menghentikannya.

"Sudahlah, Kushina. Naruto juga masih butuh istirahat, lagipula dia kan baru pulang dini hari tadi" sela kepala keluarga Namikaze -Namikaze Minato. Didekatinya kedua malaikatnya yang sangat berbanding terbalik. Istrinya yang penuh semangat dan mudah meledak, dan putrinya yang amat pemalas dan cenderung apatis.

Menghela napas lelah, Kushina melirik putrinya yang masih memeluk guling dengan nyaman, seolah tidak terganggu dengan teriakan dan tarikan tadi. "Tapi anata, bagaimanapun dia harus ke sekolah. Kaa san sudah berkali-kali menegurku karena Naruto mempunyai banyak alpha" keluh Kushina.

Minato yang mendengar keluhan istrinya hanya tersenyum memaklumi. Yah, ibunya sekaligus kepala sekolah Konoha Academy, Namikaze Tsunade memang sudah memperingati mereka berkali-kali. Ia pun memeluk istrinya dari belakang untuk menenangkannya. "Kalau begitu, kau pergilah mengurus sarapan. Aku yang akan membangunkan panda yang hibernasi ini", ucapnya sambil mencium pipi istrinya cepat.

"Baiklah, aku tunggu dibawah"

Disclaimer : Mashashi Kishimoto

Rate : T

Pairing : Sasufemnaru

Genre : Friendship, family, romance

Warning : cerita pasaran, typo(s) bertebaran, femnaru, lazynaru, OOC dll...

Happy reading..^^


"Ohayou, Kaa san~". Kushina yang sedang menyiapkan peralatan makan langsung menoleh ke atas tangga. Dilihatnya, putrinya yang sudah berpakaian seragam lengkap sambil mengusap matanya.

Apa dia harus selalu mengantuk ? Apa yang kuinginkan saat ngidam anak ini, ya ? Kenapa dia pemalas sekali ? Keluh Kushina dalam hati.

"Ohayou, Naru. Turunlah sarapan, kau hampir terlambat ke sekolah" ucapnya sambil menghidangkan makanan di atas meja. Menghirup aroma makanan kesukaannya, Naruto langsung melesat duduk di kursi dengan mata terbuka sepenuhnya. Baru saja ia hendak mengambil sumpit, kepalanya sudah diberi bogem mentah oleh sang Ibu.

"Naru~ apa yang ibu bilang soal sarapan~ ?" Mendengar nada bicara ibunya, ia langsung duduk manis dengan keringat sebesar biji jagung di pelipisnya. "H-hai' Kaa san. Kita harus makan bersama, jadi aku akan menunggu Tou san datang dulu baru kita mulai makan" ujar Naruto takut-takut.

"Anak pintar~"

.

.

.

.


"Jaa ittekimasu~" pamit gadis bersurai blonde bersama ayahnya. "Itterashai~" balas ibunya dengan senyuman. Mengantar mereka sampai depan pintu. Akhirnya sebuah pagi yang normal, seperti keluarga biasa. Namun...

"Naruto, bukankah tasmu terlalu besar ? Apa yang kau bawa ?" ucap Kushina sambil memicingkan mata. Naruto yang mendengar pertanyaan ibunya hendak mengambil langkah seribu masuk ke dalam mobil. Sayangnya, ia kalah cepat dengan tangan ibunya. Kushina membuka tas putrinya dengan cepat dan terkejut mendapati putrinya membawa...


"NARUTOO KAU MAU BELAJAR ATAU TIDUR DI SEKOLAH, HAH ?!! POKOKNYA, SEMUA KONSOL GAME MU KAA SAN SITA"


"Tidaaaaakkk !"


Minato hanya menghela napas melihat interaksi ibu dan anak itu. Benar-benar pagi yang penuh semangat.



Tbc~

Holaaa Ai bawa chapter baru nihh ^-^
Jangan lupa tinggalkan jejak yah minna~

Kalau nggak, Ai santet dari sini khukhuku~

Jaa nee~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Lazy IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang