Oneshoot

20 2 0
                                    


Aku benci hari ini! Hari dimana sekolahku dihiasi dengan pernak-pernik yang tak penting seperti ini ditambah keributan maha dahsyat dimana-mana yang membuatku semakin ingin cabut saja. Ya, pertandingan bola antar sekolah ini lah penyebab utama semua kekeacauan ini. Event ini emang setiap tahun di adakan di sekolahku, katanya sih untuk menjalin persahabatan dengan sekolah lain. Aneh bukan? Menjalin persahabatan kok kayak gini caranya? Akh, sudahlah. Aku malas membahas ini.

***

Aku pun memarkirkan sepedaku dengan tenang. Ku lirik daerah sekitar ku, lumayan rame. Tumben? Coba hari biasa. Jam segini mah masih sepi amat. Lalu masuk lah sebuah mobil APV berwarna hitam berlogokan Joseon international high school ke parkiran sekolahku yang membuatku kaget. Bisa ku lihat sekumpulan cowok turun dari mobil itu dengan gaya jumawa yang membuat perutku bergejolak mual. Ckck, cowok-cowok begini nih yang bikin hidup cewek pada susah. Aku mendecih sebal ketika ku lihat beberapa teman sekolahku yang perempuan mulai mengerubungi kumpulan lelaki itu. Dasar perempuan kelebihan hormone, ga bisa lihat yang bening dikir! Aku pun segera melangkahkan kakiku ke kelasku. Eneg juga lama-lama lihat tingkah sok ngartis para lelaki dari sekolah sebelah itu.

"YUJUUU....." teriak seseorang tepat di belakangku. Aku pun menoleh dan terlihat disana dami berlari menyusulku. Dami adalah sahabat terbaikku. Aku pun tersenyum dan melambaikan tanganku ke arahnya.

"Hoshhh... Hoshh... Dasar kak hoshi nyebelin. Gara-gara dia ngebut karena takut telat ketemu dosen pembimbingnya, rambut dan dandanan gue jadi beraantakan gini. Gimana bisa gue gaet cowok ganteng dari sekolah lain kalau penampilan gue abis kenak puting beliung gini. YUJUU, tolongin guee..." Rengek dami sambil merebut dengan paksa aqua yang ada di tanganku dan meminumnya dengan rakus. Aku pun hanya tersenyum geli melihatnya seperti itu. Emang dasar dami, ga pernah berubah, tetap aja gitu dari sononya. Aku pun mengusap-usap punggungnya berharap dengan itu bisa meredamkan amarahnya.

"makasih ju." Ucap dami sambil tersenyum manis. Aku pun menganggukkan kepalaku dan menariknya menuju kantin karena perutku dari tadi sudah memberontak minta diisi. Maafkan aku perut karena belum mengisimu hari ini. Lagipula makanan selalu menjadi obat yang paling ampuh untuk mengobati badmood dami, terutama bakso mang Daniel. Dami tidak akan pernah bisa menolak pesona bakso mang daniel, seburuk apapun perasaan dami setelah disodorkan bakso mang daniel pasti gadis berambut bob itu langsung tersenyum kembali setelah memakannya.

Gila! Kantin penuh pakai banget. Mau duduk dimana coba? Aku pun melihat sekitar, tapi tetap saja tidak ada bangku yang kosong. Sungguh, ini hari yang menyebalkan! Malah perutku semakin memberontak minta diisi lagi ketika wangi soto bu seulgi yang semerbak memasuki indra penciumanku. Great, aku sukses memberengut karenanya. Belum kesalku hilang, si dami sudah menarik-narik tanganku dengan hebohnya. Apa lagi sih nih anak satu? Fokusku pun yang tadi mencari bangku kosong langsung ku alihkan untuk merespon dami sebelum dami semakin beringas menarik tanganku. Dami pun tampak memekik kesenangan dan menggigit bibir bawahnya berusah menahan teriakannnya sambil menunjuk ke arah para lelaki yang ku lihat di parkiran tadi.

"sumpah ya juuu. Mereka ganteng banget, asli ga bohong. Apalagi itu tuh si wheesung. Gue ga kuat. Akh, kayaknya gue love at the first sight deh sama si wheesung ju. Gue tembak akh." Ucap dami berfangirling ria sambil senyam senyum ga jelas gitu dan mulai berjalan menuju ke kumpulan lelaki itu. Gila, asli si dami gila! Aku pun hanya menganga lebar melihatnya tanpa sanggup mencegahnya. Aku emang tau sahabatku sering melakukan hal-hal di luar sekarang. Tetapi ini astajim, si dami asli kerasukan setan kali ya? Serius dia mau nembak cowok yang bernama wheesung itu di depan anak-anak satu sekolahan? OMG Dami! No way. Lo bisa bisa mati malu dan diketawain anak satu sekolahan apabila si wheesung itu nolak lo. Aku pun berusaha mengejar dami. Tetapi terlambat sahabatnya yang anti mainstream itu sudah sampai di depan para lelaki itu dengan tersenyum lebar dan tatapan memujanya. Dami, please jangann...

AKU HANYA BISA DIAMWhere stories live. Discover now