Two

1.2K 160 32
                                    





"Hhhhhhhhhh!! Masih pagi tapi sudah membuatku geram!"

Saint terkejut dengan omelan P'Chen yang tiba-tiba. Pagi ini mereka sedang sarapan bersama, ketika Saint hanya fokus dengan makanan dihadapannya, P'Chen sibuk dengan 2 objek berbeda di kedua tangannya, ponsel dan juga sendok makan.

"Ada apa P'Chen?"

P'Chen menghentikan omelannya sejenak dan menatap Saint dengan wajah yang sudah mengkerut,

"Apakau tidak pernah mengecek akun media sosial mu, Ai'Saint? Lihatlah! mereka sudah berulah lagi tentangmu, huh! Ini masih pagi dan jempol mereka sudah aktif saja, sulit dipercaya!"

Saint mengerti dengan hal apa yang P'Chen ributkan, ia hanya terkekeh dan menggelengkan kepala, apa P'chen tidak sadar jika jempolnya pun sudah aktif sejak tadi bahkan saat diperjalanan menuju tempat sarapan mereka sekarang? Haha.

Sebenarnya Saint bukan tidak peduli dengan komentar-komentar yang menyangkut tentang dirinya. Pada saat pertama kali Saint membaca salah satu komentar negatif, Saint sempat terkejut dan takut, ia pikir dirinya sudah membuat suatu kesalahan yang merugikan orang lain tanpa dia sadari, tapi setelah tahu apa penyebabnya, Saint sendiri bingung apa yang harus ia lakukan, tapi lama-lama ia sudah terbiasa dengan hal ini.

Menurutnya, orang-orang bebas memilih siapa yang mereka suka dan tidak, Saint tidak pernah memaksa siapapun untuk selalu menyukainya, tapi Saint selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk orang-orang yang mencintainya dengan tulus dan selalu berpikir positif untuk siapapun yang tidak menyukainya.

Yang selalu ia yakinkan dalam hati adalah ketika seseorang tidak menyukaimu atau membencimu, maka tersenyumlah, balas dengan suatu kebaikan dan do'a, Lalu hatimu akan menjadi tenang dan tidak ikut dalam kebencian.

Karena hal ini Saint jadi teringat dengan bocah nakal yang sangat mengkhawatirkannya saat itu. Perth, ia menemukan komentar-komentar yang tidak pantas untuk Saint dan kemudian langsung meminta Saint untuk tidak membuka akun sosial medianya. Ketika itu Saint sudah mengetahui apa yang sudah terjadi, tapi Saint berpura-pura tidak tahu dan meng-iyakan perintah Perth.

Sedikit perhatian yang Perth berikan untuknya selalu membuat hatinya menjadi terasa hangat, terakhir mereka bertemu itu pun sekitar 2 minggu yang lalu saat Saint dirumah sakit, ketika Saint terbangun dari tidurnya Perth sudah tidak ada, sedikit kecewa memang.

Mengingat akan hal itu, tanpa sadar seulas senyum ter-garis di bibir menawannya, P'Chen yang melihat hanya mengerling nakal dan kemudian mulai menggoda Saint.

"Disaat aku sedang menggebu-gebu seperti ini, siapa yang sedang kau pikirkan, hum, nong~?"

Saint yang merasa terpergok lantas kembali melanjutkan makan dengan pipi yang perlahan bersemu merah.

"Oh owhhh~ bahkan pipimu sekarang memerah, hummm ... sepertinya aku tahu siapa yang sedang kau pikirkan, nong~"

"Berhenti menggodaku, P'Chen! Aku tidak sedang memikirkan siapapun."

P'Chen tertawa puas setelah ia berhasil membuat Saint salah tingkah, disaat sedang merengut seperti ini Saint terlihat seperti anak kecil, sangat menggemaskan. P'Chen sampai tidak habis pikir dengan orang-orang yang sampai hati memberi hate comment dengan kata-kata yang tidak pantas untuk bunny imutnya ini.

HOPE | PERTHSAINT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang