“I’m Fine Jimin-ssi.. Jadi berhenti.. menatapku seperti itu,” kata Taehyung santai sambil memasukkan suapan Nasi goreng ikan asin kedalam mulutnya.Meski netranya terfokus pada hidangan dihadapannya namun Taehyung menyadari tatapan Jimin yang sedari tadi seperti menelanjanginya.
“Syukurlah kalau memang kau baik-baik saja. Hanya saja..,” Jimin menimbang-nimbang apa yang ingin dikatakan sebelum akhirnya ia menghela nafas dan melanjutkan, “Setelah kejadian itu, kau tidak pernah keluar sendiri di malam hari Tae.”
Jimin tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya pada sahabatnya, dan itu membuat Taehyung merasakan hangat didadanya. Ya, Jimin memang sahabat yang sangat baik, dan Taehyung tidak bisa mengungkapkan betapa bersyukurnya ia memiliki Jimin disisinya.
“Anggap saja ini sebuah improvement, Chim-ah. Aku memang harus mencoba melawan ketakutanku, kan? lagipula mau sampai kapan aku bersembunyi?,” Taehyung mengatakan kalimat tersebut dengan senyum namun justru membuat Jimin kembali kaku.
“Tae, katakan padaku kalau kau tidak berfikiran untuk…,” belum selesai kalimat Jimin namun Taehyung memotongnya.
“Jangan khawatir, aku belum berfikiran sampai kesana tapi boleh aku bertanya?," Jimin mengangguk.
"Mengapa kau menyimpannya?,” senyum yang beberapa saat lalu masih bertengger di wajah Taehyung seketika berganti dengan ekspresi serius, membuat Jimin mengerutkan kening.
Ia tidak yakin apa yang Taehyung maksudkan, tapi detak jantungnya yang bertambah cepat seperti sudah menebak kemana arah pembicaraan ini.
“Mengapa kau masih menyimpan artikel itu dan menyimpannya rapat-rapat? Apa yang sedang kau rencanakan, Park Jimin?,” Bingo, tebakan Jimin memang benar tentang apa yang sahabatnya maksud.
Dan tatapan Taehyung yang semakin menggelap itu membuat Jimin menelan ludah dan bulu kuduknya meremang.
👻👻👻
Jungkook berdiri memandangi sebuah rumah besar yang menjulang dihadapannya.
Kebetulan karena hari ini hari Selasa, maka ia akan bekerja pada shift malam, sehingga untuk pagi ini ia akan memanfaatkan waktunya untuk membantu Lisa dalam misi 'menemukan masa lalunya'.
Ya, setelah membongkar isi kamar, akhirnya mereka menemukan nomer telpon beserta alamat kediaman orang tua Lisa.
Begitu terbangun dari tidurnya pagi tadi, Jungkook memberanikan diri untuk menghubungi nomor telpon rumah Lisa yang ia dapat, namun tidak ada jawaban.
Maka dari itu, entah kenekatan yang berasal dari mana, karena saat ini Jungkook sudah berdiri di depan pintu pagar besar kediaman keluarga Chae -sebuah marga yang agak jarang ditemukan di korea, fikirnya.
“Aku tidak mengingatnya tapi mengapa aku merasa familiar dengan keadaan ini?,” suara lembut Lisa menyadarkan Jungkook dari rasa gugupnya.
“Benarkah? Berarti kau memang memiliki kenangan dengan rumah ini,” Jungkook memandang kearah Lisa yang berdiri disampingnya.
Kata orang, Hantu tidak bisa terkena sinar matahari, tapi lihatlah arwah cantik ini terlihat baik-baik saja dengan sinar matahari yang menerpa wajahnya, memperlihatkan side-profile nya yang terlihat sempurna. Mata besar, Hidung mancung, kulit putih nan mulus, bibir yang tidak tipis juga tidak tebal namun terlihat lembut dan berwarna pink, poni yang panjangnya hampir menutupi alis membingkai wajah apiknya serta rambut berwarna brunette yang panjangnya melebihi bahu membuat penampakan gadis ini seperti sebuah mannequin hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ghost Of You | LisKook | Rated M
Misteri / ThrillerLisa is a Ghost Can Jungkook reveal the cause of her death? Jeon Jungkook BTS X Lalisa BP Fanfiction Start: May 14, 2018