4. Permainan dimulai

8 1 1
                                    


Suara jeritan lebay terdengar jelas di rooftop sekolah SMA bintang.

"Huwaaa plis tolong selamatkan teman cakep tiada Tara mu ini," jerit alay Rian dari atas meja.

"Lo takut sama hewan seupil itu. Yang bener aja lo," ejek Tristan.

"Gue jijik sumpah. Nanti gue traktir asalkan singkirkan hewan sialan ini," jerit ketakutan Rian.

"Gue ambil tuh hewan asalkan lo traktir gue mie ayam pak Slamet. Gimana?" Tawar Brian dengan maksud terselubung.

Mencari kesempatan dalam kesempitan. Porotin aja dompet Rian. Kembaran gabluk emang gue. Batin Brian

"Yaudah gue traktir asalkan singkirkan hewan pembawa petaka. Cepet! Gak usah pakek lama,"

"Iyee iye. Bentar," Brian beranjak mendekati hewan yang ditakuti setengah mati sama kembarannya dan mengambilnya.

Brian mencekal hewan tersebut dan mendekat kan kearah Rian.

"Badan Segede gitu takut yang namanya kecoa?" Brian menunjukkan kecoa kearah Rian.

"Buang atau gak jadi mie ayam!" Ancam Rian.

Brian terkekeh pelan lalu membuang hewan bernama kecoa yang dikutuk oleh Rian.

Rian mendesah lelah,"Ada air gak? Gue butuh air!"

"Lo butuh air?" tanya Aldi.

Rian menggangguk cepat

"Tuh air genangan lo minum," tunjuk Aldi kearah air yang menggenang di rooftop sekolah. Mungkin bekas hujan.

"Sialan lo nyet. Seriusan gue butuh air. Kalau gak bisa mati gue," dramatis Rian.

"Lo gak minum beberapa jam bukan berarti lo langsung wafat. Kalo Lo gak minum berhari-hari baru wafat," jelas Tristan.

"Cepetan gue butuh minum," teriak kesal Rian.

Brian tersenyum miring kearah Rian,"Gue gak ada air. Yang ada soda? Lo mau?"

"Gapapa asal kan tenggorokan gue udah bisa padam apinya,"

"Nih soda," sebotol dilempar kearah Rian. Ditangkapnya dengan gesit dan dibukanya dengan Cepat.

Diminumnya beberapa kali tegukan. Mata Rian mendelik,"WEISHH BANGSAT KALIAN SEMUA YA! SODA DIKASIH BONCABE GAK ENAK BEGOOO!" Teriak Rian misuh misuh.

"Si Brian yang buat," jujur Tristan.

"Enak kan jamu buatan gue. Udah seger kembali kan."

"Enak pala lu, gue bisa diare! Muntaber! Anemia stadium 4" Dramatis Rian.

"Eh- si cewek kemarin kok gak kesini ya?" Sadar tristan membuat perdebatan berujung pembantaian itu berhenti.

"Iya juga. Apa bener dia sekolah disini?"

"Kita cari di kantin, gue mau beli minum juga. Baru dikasih racun gue," sindir Rian menatap sinis Brian. Yang ditatap sinis hanya cengar-cengir bodoh.

"Untung aja gue cuma kasih bon cabe. Daripada gue kasih sianida," cecar Brian.

"Lo durhaka bang! Durhaka! Gue kutuk lo jadi upil Dugong," semprot Rian.

"Udah woy! Kalau gak turun juga gue kunci dari luar!" titah Tristan.

"Jangan dong. Gue diculik nenek rombeng gimana. Organ gue dijual. Kan ngeri," drama Rian.

"Jangan mulai lagi!" ujar Tristan sambil berjalan menuju pintu.

Tangan Tristan sudah bersiap-siap menutup pintu rooftop. Duo kembar dedemit berlari terbirit-birit kearah pintu.

----

GAME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang