Merasa jennie sudah mulai tenang, lisa sedikit melepas pelukannya dan segera menangkup pipi jennie agar jennie melihat mata lisa
"jangan takut jen, kamu aman, ada aku yang selalu nolongin kamu, sekarang kamu cuci tangan kamu dulu, ilangin semua darah ini ya" ucap lisa sambil mengelus pipi jennie dengan lembut.
Jennie hanya bisa mengangguk pelan sambil menatap mata lisa yang menenangkan.
Lisa secara perlahan menarik jennie untuk berdiri dan mencucikan tangan jennie, berusaha agar tidak ada lagi bercak darah yang tersisa.
Tak lupa lisa menyuruh jennie untuk segera mengganti pakaian nya, dan lisa segera mengemaskan beberapa baju dan barang-barang jennie.
"kenapa kamu mengemasi baju dan barang-barang aku lis?" jennie bingung melihat lisa memasuki baju-baju jennie ke dalam koper
"kamu cari kost atau apartment baru di deket kampus ya jen, jangan kembali kesini lagi, aku gak mau kamu kenapa-kenapa" lisa pun memberikan koper jennie agar ia ambil dan segera pergi dari apartment itu.
Tapi jennie tak kunjung mengambil koper nya melainkan terus menatap lisa dengan sedih dan menggeleng kan kepala, menolak keputusan yang lisa berikan kepada nya.
"aku gak mau lis, aku gak mau pisah dari kamu, kalau aku pergi kamu gimana?" tangisan jennie pun kembali pecah
"tenang jen, biar aku yang atasin semua kekacauan ini ya, aku lebih baik milih kamu selamat dan baik-baik saja" lisa langsung memeluk dan mendekap jennie agar jennie tenang kembali.
"gak lis, kalau aku sendiri siapa yang jagain aku?" jennie memeluk erat pinggang lisa
"jen, kamu harus bisa sendiri, aku bakal terus jagain kamu kok, tapi untuk saat ini biar aku yang selesai in ini ya, aku yakin kamu akan aman kok" lisa mengelus rambut jennie
Lisa mendorong tubuh jennie sedikit untuk melepaskan pelukan mereka, kemudian memegang pipi jennie, menghapus air mata jennie menggunakan ibu jari nya, dan mencium kening jennie dengan lembut dan sedikit lama.
"nanti aku kabarin kamu lagi jen, jaga diri kamu baik-baik ya. Udah sekarang kamu pergi, cepet cari kost atau apart di dekat kampus, atau untuk sementara kamu tinggal bersama jisoo eonnie dulu ya" ucap lisa sambil memberikan koper jennie dan mendorong jennie berjalan menuju pintu keluar.
Tak lupa ia juga memanggil kuma dan memberikan nya ke pelukan jennie.
Sebelum jennie keluar ia membalikkan badan nya dengan ekspresi sedih, kesal, dan khawatir
"janji kamu bakal kabarin aku kan lis?" jennie memanyunkan bibir nya dan sedikit menunduk, melihat kuma yang melihat kearah lisa dan jennie dengan muka bingung seakan mengerti keadaan yang sedang terjadi.
"janji jennie, aku janji" lisa mengaitkan kelingking nya dengan kelingking jennie
Perlahan lisa melepas kan kaitan kelingking mereka, jennie pun hanya bisa pasrah mengikuti perintah lisa dan segera keluar, dengan cepat lisa menutup pintu dan mengunci nya.
Jennie hendak mengetuk kembali tetapi lisa dengan cepat berteriak dari dalam.
"pergi jen! Aku baik-baik ajah, semua pasti akan baik-baik ajah!" dengan begitu jennie perlahan melangkahkan kaki nya untuk pergi meninggalkan apartment mereka.
Kini hanya ada lisa sendiri bersama dengan jasad pria itu.
"my GOD! Aku harus gimana?" ucap lisa menatap nanar jasad pria tersebut dengan sedikit mengacak-ngacak rambut nya.
"semoga ini bisa menghilangkan semua jejak atau sidik jari jennie" dengan cepat lisa menghampiri jasad itu dan mengusapkan semua darah segar yang berceceran ke kaos yang ia gunakan, tak lupa pula ia usapkan darah itu ke wajahnya, memegang pecahan vas yang tergeletak di dekat jasad itu, berusaha menghilangkan sidik jari jennie.
YOU ARE READING
LIE'S (SORRY, AND I LOVE YOU) [ JENLISA ]
Romanceheeyyy ho!!! cerita ini berdasarkan dari video klip BIGBANG - LIEs ~~~~~~ cuplikan: "jen" panggil lisa dengan senyuman maaf terukir di bibir nya. "bodoh!! Apa yang kamu lakuin lis?? Kenapa?!!! Kamu gak tahu gimana khawatir nya aku saat kamu gak kas...