» Shean

11 2 1
                                    

Shean Adyani

Seorang gadis berumur 18 tahun,pintar,baik,sopan,dan baru menyelesaikan SMA-nya.Bukan hanya pintar,dia juga memiliki paras yang cantik,dengan tinggi 160 cm,berambut sepunggung,kulit berwarna kuning langsat,dan mata yang tak begitu bulat.

Shean sekarang sedang dikamarnya yang berantakan,barang-barangnya berserakan dimana-mana.Dia sedang menyiapkan barang yang akan dia bawa untuk kuliahnya,keberangkatannya besok.

Awalnya Shean menolak untuk kuliah,apalagi ini kuliah di Seoul.Dia tidak ingin meninggalkan neneknya sendirian,tapi nenek membujuknya dan akhirnya setuju.Meskipun ibunya sudah pulang,Shean masih merasa khawatir.Rumah kini ramai,tapi suasananya malah membuat Shean terganggu.Adiknya itu selalu mengganggunya,dan tidak ada hari tanpa menggaggu Shean.

Shean tidak mengira bahwa dia akan punya adik lagi setelah orang tuanya bercerai.Tapi mereka malah menikah lagi dengan yang lain.Yang paling Shean tidak suka,dia bahkan tidak tahu ibunya menikah dan memiliki anak lagi.Dia tahu setelah beberapa tahun kemudian,adiknya sudah besar.

Dihatinya,Shean menyimpan rasa tak suka pada adik tirinya.Tapi dia mencoba bersikap normal,tak menunjukkan rasa tak sukanya.

Sudah berpuluh-puluh menit Shean menyiapkan bawaannya,tapi tak selesai selesai.Mungkin nenek bisa membantunya.Lalu Shean keluar dari kamar dan pergi mencari neneknya.

" Kak!! " suaranya yang keras mengagetkan Shean.

" Kamu kenapa sih?! " ucap Shean sedikit berteriak.Adiknya malah tertawa sambil pergi menjauh.

Adya,adiknya itu selalu melakukan hal-hal yang selalu membuat Shean kesal.Mengagetkannya,berteriak didepan kamarnya,atau memukul-mukul pintu kamar dengan keras.

Shean pergi mencari dimana neneknya,didapur tidak ada,dikamarnya tidak ada.Melihat anaknya mondar mandir,ibu Shean lalu bertanya.

" Cari apa kak? " pertanyaan ibunya membuat dia berhenti sejenak.

" Cari nenek bu " kembali berjalan menuju pintu rumah.

" Nenek dimana bu? " Shean sudah lelah mencari neneknya,tidak mungkin nenek ada diluar.

" Nenek lagi pergi ke pasar " jawab ibunya.

" Kenapa nenek ke pasar gak ngajak aku bu? "

" Kakak dari tadi dikamar terus,nenek takut ganggu kakak lagi beres-beres." Shean langsung menuju kamarnya,bukan untuk beres-beres,tapi ingin menyusul meneknya.

" Mau kemana? " tanya ibunya lagi.

" Nyusul nenek " menutup pintu kamarnya dan sudah siap berangkat.

Saat Shean akan membuka pintu rumah,pintu rumah sudah dibuka terlebih dulu dari luar.

" Hallo!! " teriaknya dari luar.

" Kakak?!! " Shean senang yang datang adalah kakaknya,Serpan Rezani.

" Apa kabar dek? " memeluk adiknya yang sudah lama tidak bertemu.

" Baik kak " tersenyum manis pada kakak kesayangannya itu.

" Jangan berdiri di pintu,nanti jodohnya kemana " suara nenek dari luar rumah,tepatnya dibelakang Serpan berdiri.

" Maaf nek " mereka berdua lalu beranjak dari pintu.

" Nenek kenapa ke pasar gak ngajak Shean? " langsung bertanya setelah neneknya menyimpan belanjaan di meja dapur.

" Nenek ingin pergi sendiri ke pasar,setelah kamu pergi nanti nenek akan terbiasa." jawaban neneknya membuat Shean sedih.

Shean pergi ke kamarnya lalu menutup pintu rapat.Dia berbaring dikasur yang masih berantakan,menatap langit-langit kamar.Lalu pandangannya merambat kearah dinding yang dipenuhi pernak pernik,poster,polaroid dan yang lainya.Maklum saja,Shean seorang kpopers.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hope  SheanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang