2. 😳😳😳😳

1.3K 143 1
                                    

"Wah.. kamu jalan lambat amat ya.." Yujin melihat minjoo yang berada di sekitar 2 meter dengan ekspresi mengejek.

Selama satu bulan, mereka berdua akan selalu bersama disaat pulang sekolah. Hari ini minjoo ingin membaca buku jadi dia memutuskan untuk pergi ke perpustakaan bersama yujin. Anehnya minjoo mau saja disuruh untuk membawakan tas yujin. Mungkin itu karena karisma yang di pancarkan yujin tak mungkin bisa dihindari oleh minjoo, ditambah dengan puppy eyesnya yang sungguh menggoda, tp disaat dia tersenyum matanya menjadi seperti bulan sabit yang tidur terbalik dan lesung pipinya yang sungguh mempesona. Minjoo tak mungkin bisa mengabaikan  hal itu. tak mungkin.

"Maaf, tapi kalo kamu yang bawa tas mu sendiri mungkin aku bisa jalan cepat" Kata Minjoo sambil menujukkan tas yujin kepada yujinnya sendiri.
"Hm.. Gak mau."

"Wah.. Nyebelin banget kamu ya"

"Nggak suka?"

"Kalo itu kamu, ga apa-apa, suka kok" Pikir minjoo.
Walaupun pikir ya seperti itu, tapi minjoo menjawab "Sudahlah yujin, ayo ke perpus sudah deket tu"
.
.
.
.
.
*Di Perpus*

Yujin dan minjoo duduk berhadap-hadapan. Suasana nya sepi. Jam segitu jarang ada murid pergi ke perpustakaan, jadi bisa dibilang hanya mereka berdua di ruangan tersebut ditambah guru yang bertugas disana.

"Kalau kamu bawa buku sendiri, harus ya bacanya di perpus?" Yujin protes kepada minjoo yang sudah siap-siap untuk membaca.

"Emangnya kalo bawa buku sendiri, harus ya baca di luar?" Yujin terdiam mendengar komentar dari minjoo. 20 menit sudah berlalu dan yujin akhirnya sudah tak tahan lagi.

"Gila, gila, bosen amat gila!!" Yujin langsung mengambil buku yang baca oleh minjoo. "LOL. Apaan ini? Ini diary mu pas masih kecil?"

"Pangeran yu? sapa pangeran yu ni?? Tembakan ku pasti dia orangnya jelek!"

Minjoo terkaget dan kesal karena yujin. Dia bukanlah tipe yang suka di ganggu ataupun tidak suka orang yang tidak menghargai privasi orang lain, jadi dia langsung berteriak "YA ANH YUJIN!!! BALIKIN!!"

"Ow, wow. Ini perpus jangan teriak-teriak" Yujin berkata sambil memasang ekspresi puas akan reaksinya minjoo.
Minjoo berusaha untuk mendapatkan bukunya kembali. Saat dia berhasil Yujin malah menarik buku tersebut, dan akhirnya buku itu pun robek.
Mereka terdiam sebentar. Yujin melihat kertas-kertas buku itu bertaburan berantakan. Setelah itu dia mengintip sedikit dari wajah Minjoo. Di lihatnya air mata minjoo yang perlahan-lahan menetes ke kertas-kertas buku tersebut. "Kim minjoo, kenapa kau menangis? maaf aku ngga bermaksud, jugaan ini cuman diary lama. Aku beliin yang baru dh atau ada yang lain kamu pengen? Aku beliin dh" Kata yujin dengan wajah bersalah.

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang