"Lo ada penyakit ginjal Lang?" Tanya Revo tak enak, setelah pulang dari Uks Langit hanya menatap kosong jalanan.
Langit menggeleng sembari mencengkram erat Rok abu abunya.
"Semua penderitaan Aku tambah lengkap ya Rev, Bunda lebih milih ngurus bisnisnya di luar negri, Ayahku entah ada dimana," terdengar sirat keputus asa-an dari bibir Gadis itu.
Revo menarik bahu Langit agar ia bisa menatapnya seraya mengusap air mata di-pipinya. "Lo gak boleh bilang kek gitu. Kan masih ada, Saudara saudara Lo, temen-temen lo dan gue. Jadi lo harus semangat menjalani semua ini Lang."
"Makasih karna kamu mau nyemangatin aku ya Rev," ucapnya seraya tersenyum.
"Udah yuk balik!" Revo menggenggam tangan Langit agar mengikuti langkahnya keparkiran.
"Eeh?!" Langit menarik lengannya agar terlepas dari genggaman Revo.
"Kan kamu mau jalan sama Sasha."Revo memutar tubuhnya agar menatap gadis bodoh itu,"NO NO NO!" sahutnya sembari menggelengkan kepala, "Lo lagi sakit. Gue bakal nganter Lo balik dulu."
"Gak usah! Langit mau ke Rumah sakit sama tante. Sebentar lagi dijemput nih!" cegah Langit.
"Yailah. Yaudah deh bye." Revo melenggang sembari melambaikan tangannya.
Sesungguhnya Langit tak benar benar pergi ke Rumah Sakit bersama Indri. Itu hanya alibinya pada Revo agar Langit tak merusak kencan pertama Revo dengan Sasha.
"Ya Allah!" pekik Langit seraya memukul pelan dahinya,"Hp Langit, masih ada di kolong meja lagi!" tanpa pikir panjang Langit pun berlari ke kelasnya untuk mengambil ponsel yang tertinggal dikolong meja.
Langit melirik kelasnya melalui jendela, ia melihat Keysha sedang memasukkan buku-buku kedalam tas.
"Ah bodo amatlah." Ia pun masuk kekelas tanpa memperdulikan Keysha. Setelah mendapati ponselnya dikolong meja, Langit bergegas meninggalkan kelas.
"Lang, sampai kapan lo mau marah sama gue? Gue minta maaf Lang." Saat itupun langkah Langit terhenti, dadanya sesak kala mengingat Kejadian dimana Keysha dan Aviv jadian.
Langit menarik nafas dalam dalam, Saat ia merasakan sakit yang luar biasa pada bagian pinggang kanannya. Langit mencoba untuk menahan sakitnya namun gagal, seketika pandangannya mengabur dan sebelum semua gelap Langit hanya mendengar Seseorang meneriaki namanya.
"Langitt ..." pekik Keysha bersamaan dengan Aviv yang datang untuk menghampiri Keysha.
Aviv terkejut dan Langsung membawa Langit ke Uks bersama dengan Keysha.
"Kak, mending kita bawa aja ke Rumah Sakit biar langsung ditangani, aku khawatir sama Langit, kak." Cemas Keysha sembari memegangi tangan Langit.
Tanpa ba-bi-bu Aviv mengangkat tubuh Langit bersama keysha memasuki mobilnya.
###
"Tan, sebenarnya Langit kenapa?" tanya Aviv yang sedari tadi cemas menunggu dokter menyelesaikan pemeriksaan lanjutan.
Sedangkan Indri hanya memejamkan matanya tak sanggup menatap keponakannya yang sedang terbaring sakit didalam sana.
"Keluarga pasien?" tanya Dokter tersebut yang baru saja keluar dari ruangan.
"Saya tantenya dok!" sahut Indri.
Dokter tersebut menghela napas berat, "Dari pemeriksaan lebih lanjut ini saya menyimpulkan bahwa pasien mengidap Gagal Ginjal bu ...
... Saya sudah melakukan biopsi ginjal dan sudah mengirimnya ke-lab jadi kita hanya menunggu hasilnya saja, Baru tim dokter bisa mengambil tindakan."
Aviv dan Keysha jelas tercengang mendengar penjelasan dokter tersebut, sedangkan Indri masih dalam mode shock.
####
Setelah insiden pingsan di kelas. Langit pun tak sadarkan diri hingga 2 minggu lamanya.
"Hai, Lang." sapa Keysha sembari mengelus kepala Langit.
"Kapan sadar Lang? Lo gak kangen sama gue? Lo masih marah sama gue? Lang, bangun setelah lo bangun gue janji bakal mutusin kak Aviv." Seru Keysha sembari meneteskan air matanya.
"Lo koma nya kelamaan! Padahal dokter mau kasih hadiah ginjal baru loh Lang," Sambung Keysha.
Ya setelah hasil lab keluar Langit memang dinyatakan terkena penyakit ginjal polikistik dan sudah menyerang organ hatinya karna hampir 3 tahun penyakit tersebut bersarang ditubuh gadis itu tanpa disadari.
Karna ginjal kanan dan kirinya sudah rusak bahkan sudah menjalar ke organ hatinya Langit pun sudah bisa dikatakan sedang berada di fase hidup dan mati.
"Key," sapa Aviv yang baru saja datang dengan baju berwarna hijau khas penjenguk dirumah sakit. Keysha hanya melirik Aviv tanpa minat menyahuti panggilannya.
"Eungh." lenguh Langit, matanya mengerjap setelah tidur panjangnya akhirnya pun ia sadar walau belum 100%.
"Lang? Kak panggil dokter kak cepet." pinta Keysha pada Aviv. Ia pun keluar memanggil dokter.
"Biar saya periksa dulu Nona Langit nya." seru sang dokter ketika mendapati Langit telah sadar.
-------------------------------
Setelah pemeriksaan dokter, dan serangkaian tes lainnya. Langit dipindahkan keruangan inap biasa.
"Akhirnya Lo sadar Lang," Aviv duduk disisi kanan Langit, namun Langit masih tak bergeming.
"Lang maaf atas kata kata kas-,"
"Bunda," Langit memotong penjelasan Aviv, dengan menyebut nyebut bundanya.
"Bunda belum dateng Lang, masih dalam perjalanan." Sahut Aviv, sejujurnya ia sangat terluka menatap Langit yang sudah dianggap adik olehnya sakit seperti ini, namun Aviv tak bisa apa apa.
"Bahkan saat gue diambang kematian gak ada satupun orang yang perduli," Seru Langit, ia tertawa miris meratapi takdirnya yang malang ini.
"Sstt jangan ngomong begi-,"
"Keluar!" Aviv tersentak kala Langit menyuruhnya pergi dari ruang inap ini.
"Tapi Lang, gue bakal nem-,"
"Keluar gue bilang!" sentak Langit.
"Lang please jangan kekanakan, gu-,"
"KELUAR!!! GUE BILANG KELUAR YA KELUARR!!!!" Aviv tertegun mendengar teriakan tak berdaya dari bibir Langit.
"Keluar! Apa perlu gue panggil dokter biar ngusir lo dari sini hah?!!" pekik langit tertahan.
Keysha yang baru saja tiba pun terkejut dengan ucapan Langit.
"Ini semua gara gara gue. Langit jadi berubah," pikirannya melayang mengingat Langit yang bahkan tak pernah mengucap Gue-Lo, dulu.
Aviv keluar dengan wajah lusuh bercampur sedih. Bersamaan dengan Keysha yang duduk didepan ruangan Langit tak berani masuk.
"Sebegitu benci kah lo sama gue Lang?" tanya Aviv didalam hati.
Happy reading guys...
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit (Completed)
Ficção AdolescenteKisah ini menceritakan tentang kisah-kisah pasaran yang sering berlalu-lalang di wattpad. Kisahnya Langit, seorang remaja lugu nan cantik, namun jarang sekali mendapatkan kebahagiaan. Entah apa yang salah terhadap dirinya, ataupun garis kehidupanny...