Δ Prolog

97 9 0
                                    

Happy reading...
Jangan lupa bintang nya;)

......

Bel sekolah berbunyi.

Waktu menunjukan pukul 07.00, siswa-siswi dengan cepat melangkah memasuki gerbang sekolah karena mereka sudah terlambat.

Seorang gadis berambut sebahu, yang biasa dipanggil Ari sedang menunggu salah satu sahabatnya yang biasanya datang paling pagi, tapi tiba-tiba telat hari ini.

"Lama banget tuh bocah, jalan kaki kali ya?!" ucap Ari kesal.

Tidak jauh dari tempat Ari berpijak, terlihat guru BP yang mulai mendekati gerbang, bersiap menghukum siapa saja yang melewatinya termasuk para guru.

Ari pun tidak tinggal diam, ia langsung beranjak menuju kelas.

"Bodo amat ah, gue ke kelas aja. " ucapnya.

......

Disebuah halte berdiri seorang gadis yang terlihat buru-buru, dari tingkahnya yang sesekali melirik jam ditangan kiri dan mengetuk-ngetuk sepatunya.

"Oh my god gue telat! Gimana nih pasti dah tuh si Ari ngomel sendiri, " ucap gadis itu. Sebut saja Sheina, bukan Mawar.

Sheina pun segera menghubungi Ari,

Tutt.. Tutt.. Tutt

Setelah dering telpon berhenti Sheina tidak langsung berbicara karena kalah cepat dengan suara Ari di seberang telpon.

"hallo! Shei, aduh lo kemana aja sih dari tadi gue udah nungguin lo di pos, kenapa lo belum dateng juga?" ucap Ari, tapi hanya jeda beberapa detik dia melanjutkan kata-katanya.

"Naik kura² lo? Fasilitas lengkap, mobil juga punya, kenapa harus kura² Shei diantara banyaknya hewan yang lari cepat? Kenapa?! Jawab Shei jawab!" sambung Ari panjang lebar.

Sheina menghela nafas menahan emosinya yang akan membuncah bila diusik, "sabar, kalem, selow, astaghfirullah.."

"malah istighfar lo, dimana sekarang? Si bohay masuk sebentar lagi, kata anak kelas ulangan kimia nih!" ucap Ari.

"di halte Ri, jemput gue dong, please.. " Sheina pun memohon pada Ari agar menjemputnya.

"ogah bangett.." hening sebentar dan Sheina mendengar suara 'si bohay' yang dikatakan Ari tadi,

"nah kan denger lo? Bye!" Ari memutus telpon secara sepihak.

Tut.

"yeh malah dimatiin, gimana sih orang minta jemput juga, gak suka deh sama si Ari." ucap Sheina kesal.

Akhirnya Sheina berjalan meninggalkan halte, 'siapa tau ada tebengan gitu'. Katanya.

Dan tiba-tiba ada suara klakson motor dari arah belakangnya.

Tin! Tin!

......


Masih prolog niih, akhirnya selesai juga..
Kalian harus tau, mengerjakan sesuatu itu butuh niat yang sangat besar. Ya ini salah satunya.

Gimana nih? Menurut kalian, kritik dan sarannya ditunggu hehe:) *belagu lo kek ada yang baca -isi hati saya yg terdalam

Klakson motor siapa guys? Jangan spoiler yang tau, kalo beda sama cerita sebelumnya gimana?

Penasaran kan? *jiga nu enya ah.

Makannya coment ya jangan lupa lho!

Oh ya, jadwal update gak tentu. Karena gimana selesainya aja, dan gimana mood+niat hehe maafkan ya 🙏🏼

Apabila ada typo, coment in line juga yay..

Lanjut gak?

Lanjutt💪🏼🙆🏻


Thank's
See you next part;)

OKTOBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang