06

320 61 36
                                    

Jika tidak bisa melepaskan dia sepenuhnya saat ini, setelah dia melepaskanmu tanpa rasa iba hati, tidak apa apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika tidak bisa melepaskan dia sepenuhnya saat ini, setelah dia melepaskanmu tanpa rasa iba hati, tidak apa apa. Tenang saja. Nikmati saja rindunya.

Seoul

Masih terlalu pagi untuk Hyerin berkeringat. Gadis itu masih sabar mondar mandir dengan segala sesuatu. Salahkan Min Yoongi, manusia kulkas yang tak berperasaan. Mungkin ia tak terima jika melihat Hyerin mendapatkan istirahatnya.

Hyerin bernapas lega, ia selesai membersihkan ruangan yang diberi nama Genius Lab oleh pemiliknya itu.

"Aigoo... Akh! Rasanya tulangku patah semua," keluh Hyerin.

Namun baru sejenak ia bernapas lega, lagi lagi ia mencium aroma pria kutub utara mendekat. Semakin dekat. Dan...

"Ya! Kau malah asik duduk disini! Cepat buatkan aku teh hangat!" bentak Yoongi.

Astaga, demi badan Jimin yang bantet. Tolong lemparkan Hyerin kelaut sekarang juga, agar ia tak bertemu dengan manusia seperti Min Yoongi ini lagi.

"Baiklah..." ucap Hyerin berusaha menahan emosinya.

Diruang tamu, Taehyung dan Jimin sedang asik dengan game mereka. Namun saat melihat Hyerin lewat dengan tampang kusutnya dan astaga, bau badannya.

"Heish! Bau apa ini?" Taehyung menutup hidungnya. "Sepagi ini dan kau sudah bau badan Hyerin!" lanjutnya gak pake selow.

"Kau habis apa Hyerin-ah?" itu suara Jimin.

"Kalian tanya saja pada manusia kulkas itu" jawab Hyerin malas, dan berlalu mengabaikan keduanya.

Baru beberapa langkah lagi, Hyerin menabrak tubuh seseorang. membuat ia sedikit mendongak keatas. Matanya langsung terbelalak kala Namjoon menatapnya heran.

"Astaga!"

"Kau kenapa?" Namjoon terheran.

"Tidak apa apa," Hyerin hendak pergi, namun tangannya lansung ditahan.

"Tunggu! A-aku ingin mengajakmu keluar hari ini" ucap Namjoon terbata.

"Mianhae Namjoon-ah, aku banyak tugas hari ini" sesegera mungkin Hyerin melepas cengkraman Namjoon, dan berlari kearah dapur.

Namjoon menatap kecewa punggung Hyerin, sedangkan kedua orang tadi menertawai Namjoon yang ditolak.

Namjoon menatap sinis keduanya.

"DASAR BOCAH!" umpatnya.

***

Kicauan burung terdengar jelas, langkah kaki yang menginjak beberapa ranting yang sudah jatuh juga terdengar jelas. Pagi yang lembab, dingin, dan juga cerah untuk merilekskan pikiran.

Setelah Hyerin menolak ajakan Namjoon, akhirnya pria tinggi itu memutuskan untuk mengajak Kim Miyoo asisten pribadinya.

Tidak ada obrolan selama keduanya menaiki satu persatu anak tangga, hingga mencapai puncaknya nanti. Miyoo sedikit kesal karna Namjoon mendadak sekali mengajaknya kemari, kendati gadis itu tau Namjoon tidak suka ditolak.

MY PASSION • KNJ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang