Kesan pertama

26 5 1
                                    

Hari ini adalah hari paling sial bagi sang ketua yang pasti Naoki Amano. Bagaimana tidak?baru kali ini ia dengar ada seorang siswa yang masih pemula sepintar itu dan yang paling parah melamar?!apa apaan itu?!
"DASAR GILA!!"

Flashback On

"?!KAU GILA?!"

"Aku tidak gila,melainkan itu kenyataan. Sebagai sepasang suami istri semua kepunyaan mereka dibagi rata dan sang suami istri harus memberikan semua yang mereka punya"

"Termasuk lencana ini?!"

"Ya,tepat sekali. Hahaha..aku suka caramu bertanya baby~" jawab Makoto sambil mencolek dagu sang Naoki yang mulus.
Dengan marahnya Naoki menendang perut Makoto dengan keras,seakan ia tidak mendengarkannya dan benar benar marah. Namun nyatanya,ada garis garis merah merona ditelinganya.
Naoki langsung meninggalkan Makoto yang tengah memegang perutnya sakit sembari terduduk dilantai. Sungguh kasihan,malang sekali nasib Makoto yang dibiarkan tergeletak dan tidak ditolong sama sekali sampai waktu istirahat dimulai. Naoki hanya meninggalkannya dengan 8 temannya kembali keruang OSIS mereka.

Flashback Off

Ruang OSIS

Sesampainya diruang OSIS,Naoki dan para anggota lainnya mulai mendudukki kursi masing masing dan memulai rapat pemilihan pemimpin masing masing kelas. Baru saja selesai,Sano baru kembali masih dengan rona merah dimukanya dengan muka basah seperti baru mencuci mukannya.
Naoki yang merasa curiga bertanya dengan serius kearah Sano yang tengah menunduk dimejanya.

"Ada apa!"~Naoki
"Tidak ada"~Sano
"Oh ayolah..kenapa kau meninggalkan kami tadi?"~Takuro
"Hm..mm..i-itu"~gugup Sano
Naoki menatap tajam kearah Sano dan, "kalian semua laksanakan tugas!Sano tetap disini bersamaku"pintahnya

Beberapa waktu,ruangan tengah hening dan Naoki yang tidak suka keheningan membuka suaranya.
"Sano,kau kenapa?yang pasti kau tidak demam"tanya Naoki melipat tangannya didepan dada dengan tatapan tajam. Sano menghembuskan napasnya perlahan lalu..
"Kau jatuh cinta?"tanya Naoki lagi yang membuat Sano makin memerah seperti tomato. Naoki yang percaya diri itu angkat kaki dari ruangan meninggalkan Sano sendirian,
"Benar,aku telah jatuh cinta padanya" jawab Sano lirih dengan muka pasrah. Lalu ia membuka sebuah amplop yang telah disiapkan diatas mejanya.
Sesaat ia membuka isi amplop tersebut,ia terkejut bukan kepalang»

"Kelas 1-7 Naoki Amano,Sano Kagari,dan Kei Otori"

.
.
.
.

Tet...tet...bel istirahat mulai berbunyi dan disaat itulah Naoki mulai curiga. Kenapa tidak?siswa yang kini ia mau buntutin malah tidak ada bayangan tubuhnya di kantin. Hanya Naoki,wow kenapa ya?. Sesaat ia mulai mencarinya dikelas siswa itu,namun seketika ia berhenti tepat didepan tubuh lemas siswa itu masih memegang perutnya dengan erat ditambah banyak peluh dengan muka pucat.

"A-ada apa Makoto?"tanya Naoki dengan cemasnya,capslock CEMASNYA.
"A-ah..ketua,ak-aku tidak apa aku mau ketoilet dulu ya.."jawab lemas Makoto sembari memegang dinding untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh.
Naoki yang mulai sadar atas perilakunya langsung berubah 360° sifatnya. "Oh okay"
Saat baru saja lewat didepan Makoto,niatnya ingin menabrak Makoto namun ia yang terjatuh. Bagaimana tidak?baru berjarak 10 cm Makoto langsung pingsan dipelukan Naoki.

Makoto menindih setengah tubuh Naoki dengan lemasnya,Naoki yang baru membuka matanya terbelalak melebar. Kini,ia telah melihat betapa menderitanya Makoto atas tendangan sekeras batu itu.
"Ma-makoto..sorry.."jawab lirih Naoki sembari mengelus surai hitam lembut milik Makoto. Seketika detak jantung Naoki berdetak sangat cepat,rona merah mulai terbentuk jelas dari wajah putihnya.
Deg deg deg
"A-ada apa ini?!kenapa...kenapa?!"pikir heran Naoki. Tanpa banyak omong lagi,Naoki segera menggendong tubuh lemas Makoto dengan gaya ala 'bridal style'

Unit Kesehatan Sekolah[UKS]

Hampir sekitar 30 menit Naoki menunggu Makoto tersadar dari mimpinya. Lalu, "Ngh?!..."

Naoki yang sebelumnya fokus pada handphone ditangannya langsung mematikan handphonenya dan menoleh kearah Makoto,tapi wajahnya dapat dikontrol 100% olehnya.
"Oh..ketua.."
"...??"

Seketika mata Makoto terbelalak lebar seakan mengingat sesuatu. Lalu,BRAKKK.
"Huwah..kenapa kau tidak membangunkanku?!"
"Ke-kenapa sih?!"
"Hari ini adalah hari pertama pelajaran!kalo aku bolos ntar dihukum!gimana nih?!"teriak Makoto dengan muka muka imyutttnya..uh ga tahan deh liatnya.
"Akh!pikirkan dulu kesehatanmu..."
"Hiks..ketua..bantu aku..."
"Bantu apaan?"
"Bantu aku membuat alasan nanti.."
"Hah?!"
"Uh..kalo aku ga punya alasan yang jelas nanti aku langsung dihukum!"
"Ya kan itu kesalahanmu,mungkin nanti orang tuamu juga akan dipanggil karena kau bolos dan menjadi gay menjijikkan"
"Huh..gomenne Naoki senpai,but thanks sudah mengantarkan aku ke UKS. Maaf telah banyak merepotkanmu,aku akan menghadapinya" jawab Makoto sembari memakai seragamnya yang belum dikancingkan.
"H-hoy! Cotto,aku ikut denganmu!"jawab gugup Naoki memberhentikan langkah mereka.

Akhirnya,mereka berdua pergi kekelas bersama. Sesampainya dikelas Makoto terkejut bukan kepalang,ada 2 orang ketua tengah mengajar kelas.
"Sano senpai?!"
"Makoto?!"
"..?!.."

===========================
Next~ chapter 'Naoki moments'

TeTaP bErSaMaMu,BrEnGsEk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang