33. Kekacauan

926 170 57
                                    

Saat Hyunsuk dan Minseok sampai di markas. Para hyung sudah tiba dan bersiap untuk latihan.

Duo kurcaci tersebut, langsung meletakkan tas dan jaketnya dan ikut bergabung. Seperti pertemuan sebelumnya. Hyunsuk tidak mau di samping Byounggon dan Byounggon juga tidak mau di samping Hyunsuk. Karena ia malas dan enggan di samping Hyunsuk yang dianggapnya terlalu murahan.

Benar, Byounggon menganggap Hyunsuk murahan. Karena ia masih mengejar-ngejar dirinya, tapi mau saja disentuh lelaki lain.

Tapi tanpa diketahui Byounggon. Hyunsuk sebenarnya sudah mulai menjauhinya. Ia sudah mencoba untuk menghilangkan rasa cintanya pada Byounggon dengan menyambut cinta yang baru. Entah itu milik siapa. Namja ataupun yeoja.

Hyunsuk ingin dicintai kali ini. Hyunsuk ingin ada yang berjuang untuknya.

"Mulai dari vocal dulu." Donghun menunjuk Hyojin.

Suara lembut Hyojin terdengar dengan merdunya. Suaranya indah. Pantas ia dapat posisi main vocal. Lalu dilanjutkan Donghun, Byeongkwan dan Rubin.

Setelah vocal selesai, bagian rap dimulai. Pertama dari Jinyoung, Byounggon, Hangyeom dan terakhir Hyunsuk. Untung luka Hyunsuk sudah tidak terlalu sakit. Jadi ia bisa leluasa untuk berekspresi.

Namun bagian Hyunsuk belum selesai. Tiba-tiba pintu paviliun terbuka dengan kasar. Semua yang berada di sana kompak melihat ke arah pintu yang terbuka.

Di sana berdiri seorang wanita dengan pakaian resmi, berdiri dengan angkuh seraya menatap tajam ke arah mereka. Wanita dewasa tersebut lalu melangkahkan kakinya lebar-lebar dan mendekati mereka. Atau lebih tepatnya Hyunsuk yang kini berdiri kaku dengan wajah syok.

"I-ibu.." walaupun lirih. Mereka dapat mendengar ucapan Hyunsuk.

Wanita yang dipanggil ibu oleh Hyunsuk. Kini berdiri tepat di hadapan Hyunsuk.

"I-ibu.. kenap-"

"Pulang!"

"Ta-"

Sret

Tangan Hyunsuk langsung diraih oleh ibunya. Diseretnya tubuh Hyunsuk keluar paviliun.

Namun sebelum mereka melangkah lebih jauh. Donghun yang sadar akansituasi. Mencegah Nyonya Kang pergi. 

"Maaf. Kenapa anda tiba-tiba membawa Hyunsuk pergi? Bukannya dia harus lati-"

"Tidak ada namanya latihan, menari ataupun bernyanyi!" suara tegas ibu Hyunsuk membuat Donghun terdiam. "Kita pulang!"

Nyonya Kang kembali menyeret Hyunsuk yang kini meronta untuk dilepaskan.

"Ibu.. Hyunsuk mohon. Hyunsuk ingin ik-"

"Kalau kamu tetap bersikeras seperti ini. Kamu akan tahu akibatnya apa yang terjadi pada mereka!" ancaman Nyonya Kang tidak pernah main-main. Hyunsuk tahu itu. Kalau ia bersikeras untuk menuruti egonya. Maka berimbas pada teman-temannya.

Hyunsuk tidak mau.

"Tapi.." Hyunsuk tidak bisa melanjutkan ucapannya ketika matanya melihat wajah sang ayah yang berada di depan pintu. Dan ia juga melihat Taewoon di belakang sang ayah.

Sekarang Hyunsuk sadar. Selama ini, kedua orang tuanya pasti mengawasinya melalui Taewoon.

Hyunsuk sudah tidak bisa berontak lagi. Ia menyerah ketika diseret oleh ibunya keluar. Teman-temannya pun tidak ada yang mencegahnya. Karena mereka tahu. Kalau mereka mencegah semua ini, maka kekuatan keluarga Choi akan membuat mereka diam tidak berkutik.

Dan mereka juga tahu. Yang akan mengalami kesedihan dan kesakitan bukan hanya mereka saja. Tapi Hyunsuk juga. Ia pasti akan menyalahkan dirinya untuk selamanya.

Nine Wishes - Choi Hyunsuk ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang