Hawa sejuk dan angin segar mengelilingi citadel. Angin yg berhembus pelan membawa terbang beberapa klopak sakura yg berguguran.
Di tengah sore yg tenang itu sepasang manik bulan sabit memandangi gerak gerik kelopak sakura yg berterbangan. Di temani oleh segelas teh hijau, ia melepas rasa sedih yg melandanya baru baru ini selepas pulang dr misi yg sebelumnya ia telah jalani.
Saat hendak menyeruput tehnya sang rembulan sedikit tersentak kaget. Tak kala ia melihat sebuah kelopak sakura yg memiliki warna lebih cerah dr biasanya mendarat di permukaan teh nya. Membuat raut wajah tenangnya sedikit berubah sedih.
Ia pun mengadahkan pandangan nya ke langit lalu memalingkannya. Berfokus kpd sebuah pohon yg membuat seluruh isi citadel tenang ktk menatapnya. Satu satunya pohon sakura yg tumbuh di tengah tengah citadel, lamat lamat ia menatap pohon itu dr kejauhan.
Tak lama ia bangkit dr engawa dan berjalan santai menuju pohon sakura itu.
Damainya...,kurasa ini salah satu alasan yamanbagiri senang duduk di salah satu dahan pohon sakura ini. Pikir sang rembulan sambil membaringkan tubuhnya di salah satu dahan yg sering yamanbagiri gunakan
Angin lembut kmbl berhembus. Membuat ketenangan yg amat sangat di sekeliling mikazuki. Di benak sang rembulan ketenangan ini seperti membuatnya ingin menyusul sang kekasih. Tak lama pelupuk mata sang rembulan perlahan mulai tertutup.
Yamanbagiri...aku ingin menyusulmu...
"Hah?!?"
Belum lama mikazuki terlelap sebuah belaian lembut mendarat di surai navy miliknya. Ia terbangun dan manik nya mengadah utk mendapati siapa yg memberikan elusan itu."Ya...yamanbagiri..." manik rembulan nya membulat ktk mendapati kekasihnya sedang berlutut di depannya. Mengembangkan senyumtipis yg manis.
Bahkan tak sadar butiran hangat mulai berkumpul di pelupuk mata mikazuki. Tak kuat menahan rindu, tanpa pikir panjang ia memeluk sangkasih dan terbenam dlm kehangatan yg amat tentram.
Tp...ia tak tau apa yg sebenarnya terjadi. Ia terlelap dan tak membuka matanya lg. Apa yg terjadi? Ia tak tau? Hanya terbenam dlm kedamaian yg sangat, dan tdk ingin kehilangannya lg. Ia akan ikut bersamanya...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"MIKAZUKI!!! MIKAZUKI!!!"
"MIKAZUKI-DONO"
"MIKAZUKI!"
"mi...mikazuki-san..."
Suara serak ke empat pedang sanjo lainnya memenuhi ruangan yg berisi tubuh mikazuki yg tdk bernafas lg. Berusaha meyakinkan bahwa ia masih hidup. Setelah melihat nya termakan halusinasi hingga tak sadar ia telah di tusuk oleh kebishi yg entah bagaimana bisa menyelinap hingga ke benteng.
Ya sang manik rembulan memang tak tau apa yg sebenarnya ia lihat. Entah apa yg telah membutakan nya, ia benar benar tak tau apa yg terjadi. Tp semua telah melihat nya. Ia tak akan bangun kembali.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry But I Can't
Short StorySang bulan sabit citadel selalu terlihat tenangdan damai. Terlebih senyumnya yg indah akan selalu terbit ktk sang kekasih datang di sore hari sambil membawakan nya teh hijau hangat di engawa. Tp kehawatiran mulai mendatanginya ktk sang kekasih pergi...