Sunday, 1 January 2018
D-day Sehun Sejeong wedding
17.30Sejeong sudah duduk manis di ruangannya. Dia sedang menunggu detik-detik dia akan sah menjadi istri Oh Sehun. Sejeong baru berpikir tadi, kenapa dia menerima perjodohan ini? Kenapa dia harus tergiur dengan kesepakatan Sehun padanya waktu itu? Kenapa juga dia harus menikah dengan Sehun? Tapi semuanya sudah terlambat karena sudah terlanjur terjadi. Semoga Sejeong tidak menyesali pilihannya.
Chaeyeon dan Doyeon memasuki ruangannya dan duduk bersama Sejeong
"Ga usah tegang gitu lah, Jeong"
"Kaku banget muka lo kayak kanebo kering"
Sejeong memang gugup. Dari tadi dia gelisah. Berpikir apa pilihannya tepat untuk menikah dengan Sehun.
"Gimana kalo gue ntar nyesel pilih nikah ma Sehun?" Ucap Sejeong tiba-tiba
Kedua temannya itu melihat ke arah Sejeong secara spontan dan mengerutkan dahinya.
"Ngomong apaan lo njir. Lo pasti bahagia lah sama Sehun"
"Lagian Sehun juga keliatannya gak bakal nyusahin lo" tambah Doyeon
Memang selama satu minggu ini Sehun tidak pernah menyusahkan Sejeong. Sehun memperlakukan Sejeong layaknya seorang kekasih. Sangat lembut dan penuh perhatian. Entah mengapa Sehun melakukan itu, tapi yang penting Sehun benar-benar menjadi sosok idaman selama seminggu lalu.
"Nih gue bawain lo minum dari luar. Gue sama Doyeon mau sambut tamu lagi. Ntar balik"
Sejeong menerima minuman dari Chaeyeon kemudian meneguknya. Chaeyeon dan Doyeon pun meninggalkan Sejeong sendirian di dalam ruangan pengantin.
Ketika Sejeong mencoba mengalihkan pikirannya agar tidak gugup, tiba-tiba pintu ruangannya terbuka. Terlihatlah sosok laki-laki tegap dan tinggi yang sangat dikenal oleh Sejeong. Chanyeol.
"Bukannya lo ga mau datang ya?" Tanya Sejeong terkejut melihat ada Chanyeol disana. Ya, setaunya Chanyeol tidak mau datang.
"Sejeong, ayok kabur"
3 kata itu cukup membuat Sejeong membulatkan mata-nya penuh. Bagaimana bisa Chanyeol mengucapkan kata sepeti itu?
"Lo ga waras, yeol"
Hanya itu kata-kata yang bisa keluar dari mulut Sejeong. Perempuan itu benar-benar kehabisan kata-katanya.
"Gue serius, Sejeong. Ayok kabur"
"Ya gue juga serius bilang lo ga waras. Tiba-tiba dateng trus ajak kabur"
Chanyeol menghela nafasnya kasar. Jika saja menculik orang itu diperbolehkan, dia akan melakukannya sekarang juga.
"Ya udah kalo lo ga mau kabur. Tapi gue minta waktu dikit buat gue"
Sejeong makin can't relate sama pemikiran Chanyeol. Bener-bener ga waras. Belum juga Sejeong menjawah, Chanyeol langsung narik tangan Sejeong buat berdiri trus langsung gendong Sejeong layaknya karung beras.
"Chanyeol lo apa-apaan sih. Turunin gue!"
Chanyeol tak memperdulikan cacian yang keluar dari mulut Sejeong. Dia hanya membawa Sejeong keluar dari pintu belakang yang terhubung dengan parkiran. Mobil milil Chanyeol sudah terparkir tepat di depan pintu keluar. Sejeong menyadari kalau ternyata Chanyeol sudah merencanakan semuanya.
Mereka tidak bergerak. Chanyeol hanya menurunkan Sejeong di mobil untuk berbicara sebentar dengannya.
"Gue masih sayang sama lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
from Hate to Love ✔
Fanfiction[Completed] from Hate to Love ✔ [Sequel] The Ohs ✔ jangan benci seseorang atau lo bakal berakhir mencintai dia sedalam-dalamnya -Sejeong ya gitulah -Sehun (aPA sEh) kalo lo udh pernah ketemu ma gue berarti lo udah pernah ketemu sama orang paling bre...