Pertemuan awal

30 3 0
                                    

Hai guyss, ini cerita baru aku hehe:) aku bosen sama cerita 'feeling' karena belom dapet ide, jadi aku mau buat cerita lagi dengan judul yang berbeda yuhuuuu:)) selamat membaca:))

-

Hari ini, tepatnya hari senin, bulan Juli. Semester baru telah tiba. Liburan telah usai. Kini pelajar kembali pada rutinitas nya, yaitu 'sekolah'.

Entah kenapa 'senin' terdengar menyeramkan di telinga para pelajar. Mereka sering menganggap bahwa senin merupakan 'monster day'. Tapi untuk saat ini 'senin' bukan lah kata yang menyeramkan karena ini merupakan awal dia memasuki jenjang yang lebih tinggi dari SMP, yaitu SMA.

Dia memang menanti saat-saat ini, dimana dia bersekolah di SMA, yang kata orang saat ini adalah masa yang sangat indah. Dia perlu membuktikan nya, karena disaat SMP bukan lah hal indah yang Ia dapat, tetapi sebuah masalah.

Dia adalah Berliana Putri, yang biasa dipanggil Liana. Dia sangat ngga suka keramaian. Liana termasuk orang yang banyak bicara ketika hanya dengan sahabatnya. Entah kenapa, tetapi memang itulah sifat Liana. Sehingga orang-orang yang belum mengenalnya, akan mengira dia anak yang pendiam.

Liana itu bisa dibilang cerdas, tetapi juga banyak yang lebih cerdas daripada dia. Dia hanya mempunyai tinggi badan setinggi 144cm, yahhh bisa dibilang Liana itu pendek. Tetapi meskipun Liana pendek, dia sadar diri kok. Dia malah tertawa ketika temannya mengejeknya, karena dia tahu 'memang dia pendek'.

Kini Liana sudah berada didepan gerbang SMA nya. Dia bersekolah di SMA Bentara. Sekolah impian nya sejak dia SD. Dia sangat bersyukur, karena bisa membanggakan kedua orang tua nya, dengan cara masuk di SMA ini.

Dihari pertama masuk sekolah. Dia harus menjalani tes, untuk menentukan jurusan yang akan ia dapat. Liana sangat berharap dia masuk jurusan IPA, karena dia sangat-sangat tidak bisa menghafalkan sejarah.

Tes yang Liana ikuti sudah selesai, kini ia tinggal menunggu 1 minggu lagi untuk melihat hasil tes nya.

-

"Lianaa!!!"

Liana pun menoleh dan melihat siapa yang memanggil nya, ketika ia berada di koridor sekolah. Ternyata dia, Calista Latifa. Calista memang teman baru Liana, dia berteman dengan Caca sejak 1 minggu yang lalu. Kini hasil tes akan keluar. Liana pun mengahampiri Caca untuk melihat hasil tes nya bersama dengan Caca.

"Ca, udah lihat hasil tesnya?"

"Udah, Na. Kita sekelas."

"Jurusan apa, Ca?"

"Ipa,"

"Wah bener nih?"

"Yaelah Na masak Caca yang cantik ini bohong,"

Liana pun senang mengetahui fakta ini, karena memang Caca ini asik orangnya, sangat pas dengan dia yang pendiam.

Mereka pun bersama menuju ke kelas 10 Ipa yang terletak di lantai 2.

-

Liana pov
.

Hari ini aku sangat senang mendengar fakta yang di bilang oleh Caca, karena memang itu impianku sejak dulu.

Kini pelajaran dimulai tetapi guru-guru sekedar memperkenal kan diri, karena memang kita belum mengenal mereka.

Kringggg!!!

RINTIK HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang