•EG 3

120 34 7
                                    

Brak!!!

"Monyet monyong kenjungkel jamban!" Latah Exie yang kaget karena gebrakan itu. "Apa?! Berani amat lu ganggu meja gua! Emang lu siapa?!" Bentak Exie kepada cewe di hadapannya.

"Aku Sekar! Ketua kelas disini! Mau apa?! Kamu harusnya lomba joget balon malah tidur! Gegara kamu kelas kita didiskualifikasi!" Bentak Sekar balik.

"Ya terus? Lu mau salahin gua hah? Gua ingetin lu ya. Kalo kelas kita di diskualifikasi berarti lu ga bisa mimpin kelas ini! Lu ga patut jadi pemimpin! Pemimpin itu di contoh dan ga ada satu pun sifat lu yang bisa di contoh! Terus pemimpin itu mengayomi bukan mengekang!" Ucap Exie tak kalah nyolot yang membuat Sekar emosi.

"Kamu keluar sekarang! Atau aku yang keluar!" Ancam Sekar yang tidak berpengaruh bagi Exie.

"Heh emang lu siapa berani nyuruh gua keluar?! Ketua kelas?! Lu mau keluar silahkan gua ga larang. Dan gua pikir mereka semua ga ada yang ngelarang lu keluar bahkan ga ada yang ngelarang lu turun jabatan!" Balas Exie menunjuk semua murid yang sedang menyaksikan ributnya mereka berdua tanpa berani melerai.

Sekar melihat satu persatu temannya dengan pandangan seolah ingin dibela. Tapi faktanya tidak ada satu pun yang membelanya atau mungkin tidak berani berurusan dengan Exie.

"Look ya! Mana ada yang nyegah lu? Bahkan ngebela lu juga mereka ogah, bodoh!" Kini emosi Exie memuncak dan dia tidak bisa mengontrol nya.

Seorang lelaki yang Exie ketahui berasal dari kelas X IPA 2 datang dan melerai sambil membantu menenangkan Exie.

"Lu siapa?! Ngapain ikut campur urusan kelas gua?! Ga usah sok jadi pahlawan deh! Balik kelas sono," Sarkas Exie ke lelaki itu.

"Calm down please. Damai," ucap lelaki itu yang entah mengapa bisa langsung menenangkan Exie.

***

"Kenapa kamu bikin keributan? Kamu itu cewek. Murid baru juga," tegas Pak Joko kepada Exie saat berada di kantor guru.

"Maaf pak tapi saya tidak bisa hanya diam ketika di tindas," jawab Exie serius.

"Ditindas? Sekar hanya menjalankan tugasnya, dia mengingatkan kewajiban kamu."

"Pak. Apa benar cara dia menggebrak meja saya? Apa salah jika saya emosi? Dan saya rasa tidak salah jika saya menganggap bapak pilih kasih," kesal Exie lalu pergi meninggalkan kantor begitu saja tanpa pamit.

***

"Lu diapain sama pak Joko?" Tanya Eliza ketika Exie baru sampai kelas.

"Di paksa buka baju buat naena nanti," jawab Exie sekenanya dan langsung mendapat double jitakan dari Eliza dan Floy.

"Eh kalian tau gak?"

"Kagak," jawab Eliza dan Exie bersamaan.

"Kan aku belum cerita dodol. Sekar beneran turun jabatan loh dia nangis tadi gegara omongan Exie," lanjut Floy.

"Syukur lah ga perlu cape cape gua ngebacot lagi," ucap Exie sambil membuka laptop dan memasang earphone untuk menaikan mood nya.

Baru 10 menit Exie menonton film Harry Potter, gerombolan kakak kelas cowok yang mengambil candid nya waktu itu datang lagi dengan jumlah yang makin banyak. Kini mereka bukan hanya mengambil foto secara diam diam namun dengan terang-terangan menunjuk Exie yang tidak mengerti mengapa dirinya sangat terkenal disini padahal selama 2 hari ini Exie belum melanggar aturan. Exie tidak pedulikan mereka yang kini sedang mengambil candid Exie lagi.

Exie GiovankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang