Empat

58.4K 1K 42
                                    

Rossy menyandarkan punggungnya di kepala ranjang. Tangannya memegangi erat selimut menutupi dadannya. Sesekali matannya menatap Kelvin yang tengah tertidur pulas disampingnya.

Pria itu tak mengizinkannya untuk mengenakan pakaian.

Rossy pun tak lupa dengan keinginan Kelvin agar ia turut menjadi seorang mafia.

"Aku ingin kau belajar menjadi seorang mafia,Rossy."

Rossy mengusap wajahnya lelah. Bagaimana mungkin Kelvin bisa menyuruhnya belajar menjadi seorang mafia. Sedangkan Kelvin sendiri tau bahwa ia wanita yang sensitif,lemah,manja,kekanak kanakan,dan lainnya. Lalu kenapa Kelvin ingin mengajarinya menjadi pembunuh berdarah dingin? Untuk apa sih?

Rossy ikut berbaring. Ia menghadap kearah Kelvin. Memperhatikan pria itu dengan lekat. Tangan kirinya meraih pipi Kelvin. Sedangkan tangan kanannya masih setia memegangi selimut.

Ia mengusap lembut seluruh wajah Kelvin. Mulai dari kening,mata,pipi,hidung,bibir,bahkan berusaha menelusup kemulut pria itu.

Rossy jantungan saat dengan cepat tangan Kelvin meraih tangan kirinnya dan langsung menindih tubuh kecil tersebut.

"A-apa..Ya-yang kau lakukan?" Rossy bertanya gugup. Cengkramannya pada selimut kian erat.

"Seharusnya aku yang bertanya. Apa yang kau lakukan?" Kelvin balik bertanya dengan suara yang terlampau santai.

"Ti-tidak ada." Rossy mengelak.

"Kau berani berbohong?" Terukir seringai mengerikan diwajah keras Kelvin.

"Ih. A-aku tidak bohong."

"Mari kita buktikan." Dengan cepat Kelvin menarik selimut tebal yang membelit tubuh Rossy dan mencampakkannya ke lantai. Membuat tubuh Rossy menegang malu.

*pertengahan chap ini akan di up bbrp hri lgi

"Ke-kelvin." Rossy berdesis lirih.

Kelvin diam membeku dibelakang Rossy. Membuat lutut wanita itu kian pegal.

"Kurasa tidak hari ini." Kelvin angkat bicara. "Pakai bajumu dan ikut aku."

Mendengar nada dingin Kelvin Rossy hanya menurut apa yang mafia itu katakan. Ia langsung bangkit dan memakai pakaiannya. Begitu juga dengan Kelvin.

Selesai,Kelvin pun membawa wanita itu keluar manison. Ia mengajak Rossy ke halaman samping manisonnya.

Mata Rossy menyipit saat melihat dua orang pria diikat disebuah pohin dengan mata tertutup.

Rossy dan Kelvin berduri didepan kedua pria tersebut dengan jarak 4 meter.

"Coba tembak mereka." Kelvin berucap datar.

Rossy membulatkan matannya dan memandang Kelvin tak percaya. Menembak??

"Me-menembak." Rossy mencicit pelan.

"Ya. Sudah kubilang belajarlah menjadi seorang mafia." Lagi-lagi Kelvin berbicara datar.

Rossy menggeleng. "Tidak!!! Aku tidak mau menjadi pembunuh!"

Kelvin menatap tajam kearah Rossy yang tengah menatapnya takut.

"Seorang jalang sama saja seperti pembunuh."

Hati Rossy seperti teriris mendengar pengungkapan Kelvin tersebut. Badai dihatinya menderu dengan keras.

"Aku bukan pembunuh. Kau yang pembunuh!!! AKU BENCI PEMBUNUH SEPERTIMU!!!" Rossy berteriak kepada Kelvin.

Kelvin tersenyum miring. "Lalu kenapa kau mencintaiku."

Rossy tertegun. Untuk pertama kalinnya ia menyesal karena telah mencintai Kelvin. Untuk pertama kalinya ia merasa cintannya untuk Kelvin adalah sebuah kutukan terbesar dalam hidupnya.

Bodoh! Kini ia merasa begitu bodoh telah mencintai orang yang sama sekali tak mencintainnya. Ia sungguh menyesal mencintai Kelvin,sosok yang telah membunuh kedua orang tuannya.

Rossy merasa menjadi manusia paling bodoh didunia. Ia kini benar-benar membenci sosok Kelvin. Sangat benci!

"Jawab aku." Suara tenang Kelvin memecah.

"Seorang jalang mencintai orang yang telah membunuh orang tuannya sama saja seperti pembunuh. Tapi,kau berlagak suci hah?"

Cuhhh!!!

Tanpa diduga,Rossy meludahi wajah Kelvin membuat pria itu naik pitam.

Plakkk!!!!

Sebuah tamparan keras menjadi hadiah untuk Rossy. Membuatnya jatuh tersungkur ketanah denfan sudut bibir yang berdarah. Air matannya mengalir. Serta kedua tangannya yang memegangi pipi kirinya bekas tamparan Kelvin.

Rossy dapat melihat ada dua pistol disamping kaki Kelvin.

Dengan kasar Kelvin mengusap wajahnya yang diludahi oleh Rossy. Kemudian mengambil sebuah pistol yang ada didekat kakinnya. Tak urung membuat Rossy gemetar.

Dorrr!!!!

Satu peluru menembus perut salah seorang pria yang diikat dipohon.

Rossy membulatkan matannya tak percaya. Lagi-lagi pembunuhan nyata terjadi didepannya. Membuat Rossy makin gemetar dengan hebat.

Kelvin meraih satu pistol yang tersisa sambil menarik rambut Rossy kasar agar wanita itu berdiri.

Rossy berdiri takut disamping Kelvin.

"Tembak pria yang masih hidup itu." Kelvin berujar dengan aura mengerikan tanpa melepaskan jambakannya.

Rossy menggeleng kuat. Air matannya kian deras mengalir. Membuat jambakan Kelvin kian kencang.

"Tembak!!!!"

Rossy bimbang. Namun sebuah ide terlintas difikirannya.

Tanpa fikir panjang,Rossy menendang selangkaan Kelvin hingga pria itu melepaskan rambut Rossy.

"Arghhhh!!!" Kelvin menggeram sakit karena tendangan Rossy alat vitalnya.

Rossy tak ingin membuang kesempatan itu. Ia pun berlari kabur.

Namun tentu Kelvin tak tinggal diam.

Dorrr!!! Dorr!!!

"Argghhh!!!"

Rossy jatuh tersungkur ketanah dengan derasnya darah yang mengalir dari bahunya yang tertembus dua tembakan peluru pistol Kelvin.

Sorry lama up. Kehabisan ide. Padahal janjinya kemaren malem😔😔 maaf deh. Btw ini belajar buat kesadisan😳😳😳 belum teralu mahir. Budayakan vote and komen. Next part bkl up klo bnyk komen and vote. See u next chap😚😚😚😚

IM YOUR BITCH,MY MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang