☡IM A BITCH☡ (END)

2.1K 215 32
                                    

"Pergilah... kau layak mendapatkan yang lebih baik dariku..."
.
.
.

MAAFIN KALO DILUAR EKSPETASI, BOSENIN DAN KESALAHAN LAINNYA...

LANGSUNG AJA

SEMOGA SUKA...!!!

.
.
.

Jinhwan menolak halus perasaan hanbin. Namun hanbin tak menyerah begitu saja terhadap jinhwan.

"Baiklah... tapi aku memiliki satu permintaan..."

"Peluk aku jinaniie..."

Jinhwan tersenyum kemudian mendekat pada hanbin, ia melingkarkan tangannya pada pinggang hanbin lalu mendaratkan kepalanya tepat di bagian dada hanbin.

Hanbin balas memeluk jinhwan beberapa saat, ia kemudian melepaskan pelukannya dan mengambil tangan jinhwan untuk disimpan dibagian dada kirinya.

Jinhwan mendongak menatap hanbin tak mengerti.

"Apa kau merasakannya...??"

"Debaran yang seperti inilah yang selalu aku tahan setiap kali bersamamu... walau hanya sekedar memandangmu... debaran ini sulit kutahan..."

Jinhwan dapat merasakan betapa cepatnya detak jantung hanbin di telapak tangannya.

"Tapi binn..."

"Kau tidak perlu menjawabnya sekarang..."

"Jawablah ketika kau siap..."

Mata jinhwan berkaca kaca ia benar benar tidak mengerti. Apa yang membuat hanbin mencintainya.

"Jangan mengasihaniku bin..."

"Jangan pernah berfikir seperti itu... aku mencintaimu bahkan jauh sebelum kau benar benar dekat denganku..."

"Perasaan ini merupakan perasaan yang sudah lama ku tahan..."

Hanbin kembali menggenggam erat tangan jinhwan.

"it's been too long for me"

"Please... be mine... jinaniie..."

Jinhwan menatap dalam mata hanbin ia mencari kebohongan disana. Namun yang ia temukan adalah ketulusan dibarengi dengan tatapan penuh harap.

Jinhwan kemudian menundukan pandangannya lalu kembali menatap hanbin.

Jinhwan mengelus pelan pipi hanbin lalu berjinjit untuk mengecup bibir hanbin.

Kecupan yang sangat lembut yang baru kali ini jinhwan berikan pada orang lain.

Dan ini juga merupakan kecupan yang sangat lembut yang baru sekali dalam hidupnya hanbin rasakan.

"Tolong buat aku percaya dan berharga binn..."

Hanbin masih menatap jinhwan tak percaya. Raganya membeku tapi hatinya terasa sangat hangat.

"J-jinnanniie..."

Jinhwan mengangguk lalu beringsut memeluk hanbin.

"Terimakasih..."

Hanbin balas memeluk jinhwan tak kalah erat.

"Akhh... binn..."

Tangan hanbin tidak sengaja menekan memar di bagian dekat pinggang belakang jinhwan.

"Mana yang sakit..?? Apa lebamnya masih parah..??"

Jinhwan mengangkat sedikit bajunya lalu terlihat disana luka memar yang cukup besar berwarna ungu dan hijau disekitarnya.

BINHWAN SOFT  MOMENTS [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang