Nyasar Di Hutan

12 2 2
                                    


"Krakk.."

aduh kenapa harus ke injek sih, sebelum harimau itu liat kayaknya aku harus kabur sekarang

Tanpa pikir panjang Sukma langsung bergegas lari dari tempat tersebut. Tetapi sepertinya harimau itu sudah mengetahui keberadaan Sukma dan mengejarnya. Sukma terus saja berlari tanpa tujuan arah.

"Tolong!.. tolong!.. tolong!.." teriak Sukma.

Namun di tengah jalan, mendadak kaki Sukma tersandung oleh sebuah akar kayu besar.

"Auwh.." keluh sukma, tapi ia tak mungkin berhenti.

Aku harus pergi dari sini

Akhirnya dia mencoba berdiri walau agak pincang. Dia coba untuk berlari sejauh yang dia bisa. Hingga tanpa ia sadari, ternyata dia sudah berada di pinggir jurang. Suara harimau itu masih terdengar dan semakin jelas. Karena panik, Sukma tergelincir masuk ke dalam jurang tapi untungnya ia langsung meraih sebuah akar pohon.

"Tolong!.. tolong siapa aja tolong!.. tolong.." mendadak akar yang dia pegang terputus.

"Ahh..." Namun tanpa disangka ada sebuah tangan yang langsung memegang tangan Sukma.

"Juan? Kamu kok bisa ada disini?" Kata Sukma.

"Udah nanti aja ceritanya, sekarang kamu pegang tangan saya erat - erat" ujar Juan mencoba menarik Sukma ke atas. Dan akhirnya Sukma bisa selamat dari jurang tersebut.

"Makasih ya Juan, kamu udah bantuin aku"

"Iya sama-sama, lain kali jangan nyusahin orang lagi."

"Iya aku minta maaf"

"Ini pakai nekat masuk hutan, untung gak hilang beneran. Kalo terjadi apa - apa gimana?"

"Iya iya Juan, kan aku udah minta maaf. Lagian kalo aku ilang kenapa? khawatir?"

"Khawatir lah... eh maksudnya kalo kamu ilang bikin yang lainnya khawatir tau"

"Oh gitu kalo kamu ? Khawatir juga?"

"Nggak tu saya biasa aja"

"Ohh"

Emang ya nih orang satu gak pernah berubah, dasar cowok nyebelin

Lalu tiba - tiba terdengar kembali suara harimau tadi, dan semakin jelas.

"Itu kan suara harimau tadi, kayak dia ada di dekat sini"

"Iya Sukma, tapi kamu gak boleh panik"

Dan muncullah seekor harimau dari sudut hutan itu. Dia tampak sedang kelaparan dan ingin menyerang mereka berdua. Sukma mulai panik, dan Juan segera mencari akal untuk mengusir harimau tersebut. Dia melihat ke sekitar. Matanya tertuju pada sebuah kayu yang cukup panjang.

"Aduh Juan gimana ini? Harimaunya udah makin dekat"

"Kamu tenang aja Sukma, kita harus cari cara buat ngusir harimau itu"

"Iya aku tau tapi kita ngusir pakai apa?"

"Tunggu biar aku cari dulu, Nah ini ada kayu panjang. Kita bisa pakai ini buat ngusir harimau itu"

"Kamu yakin? Apa ini bakal berhasil?"

"Udah kamu tenang aja, semoga cara ini bisa berhasil"

Juan pun berusaha keras untuk mencoba mengusir harimau tersebut walau hanya dengan sebuah kayu panjang di tangan. Namun sepertinya senjata itu tidak mempan untuk seekor harimau. Sesekali harimau itu sempat mencakar tangan Juan, tapi ia tampak mencoba menahan rasa sakit cakaran itu. Dan terus berusaha melawan.

Benci Tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang