Rumor || PT 02

274 19 1
                                    

Di mobil

"kak, kak yuna!" panggil yewon

kakaknya sama sekali tidak merespon panggilannya, "ishh kak, kacang gaenak tau!"

kak yuna pun melepas earphonenya, "emangnya kenapa won?"

"aku mau cerita kak." ungkap yewon

"yaudah cerita aja, tapi tumben tumbenan mau cerita" yuna masih menatap layar ponselnya

yewon pun memulai ceritanya, "hmm tadi, temen aku ada yang telepon. tapi tadi gak aku jawab."

"hmm, terus??" tanya yuna singkat 

"aku takut dia macem-macem ke aku disekolah kak." sambung yewon.

"kak! aku seriuss!" yewon menatap kakaknya, "iya iya maaf"

"kamu masih temenan sama dia? buat apa coba, udahlah tinggalin aja temen modelan kayak dia." ucap yuna.

"dia itu gak bisa ditinggalin orangnya." potong yewon

"pokoknya kalo dia ngelakuin hal yang aneh ke kamu, langsung telepon kakak aja oke?" saran yuna cukup membuat diri yewon tenang.

yewon hanya bisa terdiam mendengar apa yang disampaikan oleh kakaknya itu, tidak seperti biasanya kakaknya perhatian terhadap dirinya.

"kita udah sampe sekolah." ucap yuna 

seketika yewon sadar dari lamunannya, "apa? oh iya." yewon dan  yuna turun dari mobil.

......

"WOY YEWON! SINI LU!" bentak yena dan menghampiri yewon

"kenapa pagi-pagi gw udh sial sih? apa salah gw ke dia?" gumam yewon

yewon sudah bersiap untuk kabur dari yena, namun sepertinya hari itu keberuntungan sedang tidak berpihak kepadanya. Dibelakangnya sudah ada beberapa teman yena yang menghalang dirinya untuk kabur.

 "sial, kenapa harus bawa temen segala? kak yuna tolong." gumam yewon kembali.

"WOI TADI GUE TELPON KENAPA LO MALAH MATIIN HAH?" bentak yena

"ngga ada maksut kok, gak sengaja kepencet." ucap yewon

"YAKIN? APA LO SENGAJA?" Bentak yena kembali.

"bener kok." jawabku singkat.

"ALAH GAUSAH BOHONG YA LO!" bentak yena,

 PLAK!!

yena menampar pipi bagian kanan milik yewon dengan sangat keras, bahkan yewon sampai jatuh tersungkur.

"jadi begini ya rasanya ditampar? lumayan juga." gumam yewon

"SEKARANG JAWAB, LO BENERAN SENGAJA APA GAK SENGAJA?" tanya yena kembali. 

yewon yang sudah muak dengan semua perlakuan yena terhadap dirinya pun mengumpulkan semua tenaganya dan bangkit,"IYA GUA BOONG KE LO! KENAPA EMANGNYA?!" teriak yewon

"oh? jadi sekarang udah berani ngelawan gw nih?" yena tersenyum sumringah sambil menatap yewon.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"WOI UDAH JANGAN GANGGU YEWON LAGI!!" Bentak seseorang.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Saat aku berbalik ternyata itu kakak, "kkk terlambat...." gumamku

 "KALO LU MASIH BERANI SAMA ADEK GUE LAGI, GUE GK SEGAN2 BAKAL LAPORIN LU KE KEPALA SEKOLAH!!" Ancam kak yuna. 

sepertinya mereka tau bahwa ancaman kak yuna bukan main - main. Tapi saat kullihat yena, dia menatapku dengan tajam.

"Cihh , kali ini elu selamat won.." kata yena. Yena dan temen2nya pun pergi.

.

.

.

"KAKAKKK" teriakku sambil memeluk kakakku. "Kamu gk kenapa?? Yaampun kamu sampe ditampar kyk gini" kata kk yuna. Aku melihat kak yuna yg khawatir dgnku. 

ahahaha gapapa kok kak, cuma nyeri dikit" ucapku untuk memastikan bahwa kondisiku baik - baik saja. Kak yuna membuang nafasnya dengan kasar, dia bingung apakah selama ini kondisiku selama ini baik - baik saja "ah! jjinja yewon! kamu gabisa nahan rasa sakitnya mulu! kalo ada apa - apa cerita aja, gausah disembunyiin segala won"

kak, kan udh aku bilang.. aku baik - baik aja, kan aku juga udh janji ke kakak kalo ada apa -apa aku bakal cerita ke kakak" kata yewon menenangkan kakaknya.

Jadi? abis ini gimana?" Tanya kak yuna gak tenang, "yaa tetep masuklah kak, tapi resiko hshshs"

intinya won, kalo ada apa - apa bilang kakak ya? jangan dipendem sendiri" ucap kak yuna sambil memeluk yewon, " iya kak, aku pasti bilang"

.

.

.

.

Aku merasa lega bahwa jika diingat - ingat bahwa kelasku dan yena berbeda tetapi kelas kami berdua bersebelahan. Entah apa yang akan yena perbuat jika aku dan dia dalam satu kelas yang sama. Dan aku merasa berat untuk masuk ke kelas..

.

.

.

Permisi... maaf saya telat" Ucapku sambil berjalan pelan memasuki ruang kelas

iya won, gapapa ibu baru akan memulai pelajaran. Omong - omong, ada apa dengan pipi kamu? Apa kamu habis mendapat masalah?" Tanya yoori

aku cuma bisa memegangi pipiku yang bengkak itu, "ehmm enggak kok bu, ini cuma bengkak karena semalam saya makan cup ramen..."

ya, aku terpaksa berbohong kepada bu yoori agar masalahku dengan yena tidak diperpanjang, dan untungnya bu yoori percaya dengan omonganku.



Rumor || Kim Yewon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang