Kawin Kontrak 1

1K 30 0
                                    

Luna dan Adrian adalah sahabat sejak mereka duduk dibangku sekolah dasar. Terus bersama hingga kelulusan Sekolah Menengah Atas.

"Adriaaannnn!" Teriak Luna, menghampiri Adrian yang sedang berkumpul bersama teman-temannya. Adrian tersenyum dan langsung memeluk Luna ketika ia menghambur ke arahnya.

"Kenapa, hmm?" Tanya Adrian,

"Aku juga lulus!" Ucap Luna melepaskan pelukannya.

"Lulus? Waaahhh, selamat Luna!" Adrian mengangkat tubuh mungil Luna dan memutarnya bahagia.

Ya, hari itu hari kelulusan Sekolah Menengah Atas. Adrian dan Luna juga Lulus serta ikut merayakannya bersama teman-teman yang lain.

Setelah puas memberikan warna warni di seragam mereka. Luna dan Adrian jalan-jalan seraya pulang.

"Kamu mau kuliah dimana, Luna?" Tanya Adrian

Luna tampak sedih, "aku, sepertinya akan membantu ayah dan ibu berkebun! Kasihan mereka jika harus selalu mengorbankan apa yang mereka miliki!"

"Loh, bukannya kamu dapat beasiswa?"

"Aku tidak ingin menjadi beban bagi mereka, Ian!"

"Baiklah, aku mengerti!" Adrian menghentikan langkahnya, ia menghadap Luna, mengambil kedua tangannya, "Luna, maukah kamu berjanji satu hal padaku?"

Luna menatap sorot mata Adrian yang tidak bisa ditebaknya, "apa itu?"

"Maukah kamu menungguku? Aku, akan kuliah di AS. Mungkin sekitar 4 atau 5 tahun aku disana. Tapi, setiap libur semester aku janji akan selalu pulang ke Indonesia! Maka dari itu, maukah kamu menungguku untuk menikah denganku?"

Luna terkesiap, ia tersenyum, "hmm, aku akan menunggumu. Aku juga punya suatu permintaan!"

"Apa itu?"

"Jangan genit-genit dengan wanita asing disana!"

Adrian tersenyum dan memeluk Luna, "kamu cemburu! Baiklah, aku janji akan menjaga hatiku hanya untukmu!"

........

3 tahun kemudian

"Luna, hanya ini satu-satunya cara kamu membalas budi kami!" Ucap sang ibu memelas,

Luna terpukul ketika mendengar obrolan ayah dan ibu yang selama ini menyayanginya.

"Kenapa ayah dan ibu menyembunyikan kenyataan dariku selama ini?" Luna terlihat kacau dan bersimbah air mata.

"Ibu sudah berjanji pada kak Rehan dan mba Hesti untuk menjaga kamu. Mereka adalah kakak dan kakak ipar ibu. Ibu tidak ingin kehilangan kamu jika kamu mengetahui jika kami bukan orang tua kandung kamu!" Rosita ikut menangis disamping Luna, begitu juga dengan Gandi yang sudah ia anggap sebagai ayahnya.

"Tapi menikahi Tuan Arman sama saja dengan mengirimku ke penjara berisi singa, ayah, ibu! Bagaimana kalian bisa setega itu!"

"Jika kami tidak memberikan jawabannya besok malam. Ayah dan ibu tidak tahu apa yang akan terjadi!" Gandi merundukkan kepalanya.

Kumcer (Kumpulan Cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang