Pagi yang gelap dan sunyi
Tak sedikitpun matahari, yang mau menyinari
Hanya awan hitam yang menghiasi
Tuhan, Akan kah hujan turun lagi
Lalu aku harus bagaimana?
Aku hanya ingin pergi
Pergi dari tempat yang sekelam ini
Tapi apa dayaku
Untuk melangkah saja aku tak mampu
Jika ku paksakan diri
Satu langkah kaki ini
Pasti Akan digerogoti oleh jalan yang berduriJika hujan turun dan membasahi bumi
Jalan berduripun tertutupi oleh lumpur yang menjadi
Hingga tak bisa dilewati lagi
Bisa saja aku pergi
Namun hanya untuk memenuhi kebutuhan diri
Apalagi kalau bukan sebagai petani
Bukan dipermasalahkan memang
Namun kami juga butuh hiburan bukan
seperti jalan-jalan di keramaian
Melihat indahnya kota idaman
Hingga tak ada lagi kemiskinan
Sungguh Aku ingin keluar
keluar dari situasi keadaan
Dimana Keadaan yang sangat memprihatinkan
Tak hanya itu
seringnya pemadaman
Malah Menambah keadaan jadi kuburan
Gelap, sepi, sunyi, dan dingin yang bisa digambarkan
Hanya bunyi kondok bernyayi meminta hujan
dengan diiringi jangrik
Yang ku dengarkan
Kapan para atasan memperhatikan
Menengok saja tak pernah apa lagi merasakan
Kami para pedalaman
hanya meringis kesakitan dengan keadaan
Lalu Kapan keadaan seperti metrapolitan
Yang penuh dengan kesenangan dan keramaian
Meski hanya angan angan bayangan
Yang kutulis dalam pikiran
ada kemauan yang tersimpan
Untuk mengubah sebuah keadaan
Dari yang kelam ke terang benderang
Izinkan aku tuhan
Untuk pergi mewujudkan angan
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Quotes dan Puisi
Poetryjangan menganggap remeh sebuah karya belum tentu itu membuatmu bisa belajarlah dari mereka sang juara lalu bangkit mengejar cita-cita dari sebuah cuplikan karya yang tak berguna bantulah kami untuk menyoreti nya ini masih belajar butuh bimbingan ju...