Bab 35

12.8K 1.2K 305
                                    

Bayu tidak pernah menyangka kalau boroknya akan ketahuan dengan cepat oleh Najma. Wanita itu kini tengah marah dengannya. Setelah tahu apa yang dialami Bayu, Yuda tersenyum-senyum senang.

Yuda bahagia melihat Bayu yang tengah galau. Kapan lagi bisa melihat Bayu tunduk terhadap seorang perempuan. Secara selama ini perempuan yang mengejar-ngejar Bayu, dan Yuda baru tahu kalau wanita cantik yang dinikahi Bayu ternyata seorang tante-tante wajah awet muda Najma berhasil menipunya.

"Najma aku minta maaf. Aku mohon jangan marah. Lagi pula punya kamu kan banyak, aku hanya minta satu," ucap Bayu dengan polosnya. Najma mengepalkan tangannya semakin kesal mendengar ucapan Bayu.

"Kamu mencuri braku untuk apa Bayu? Kamu pasti gunakan untuk berpikir hal jorok bukan!" Bayu menghela napas pelan, sebagai laki-laki normal mana mungkin ia tidak berpikir jorok melihat tubuh Najma nan molek dan begitu menggoda iman.

Apa lagi kalau malam, Najma hanya memakai gaun tipis menerawang. Sehingga dua bukit kembarnya itu selalu terlihat menantang, sementara Bayu tidak berani menyentuhnya secara langsung.

Bayu menyesal pernah mengabaikan keindahan tubuh wanita itu, dulu ia langsung menikmati sajian utamanya saja tanpa mencicipi keindahan yang lainnya. Jika saja waktu bisa diulang maka Bayu tidak akan menyia-nyiakannya, akan Bayu sosor Najma sampai habis.

Bayu baru ingat, kalau ia pernah sekali menikmati keseluruhan tubuh Najma, waktu itu saat mereka tinggal berduaan di rumah Najma.

"Bukan untuk berpikir jorok, tapi untuk fantasi," ucap Bayu semakin menyebalkan.

"Sama saja Bayu, dasar mesum!" Melihat Najma yang sangat kesal Bayu jadi berpikir untuk menjahili wanita ini sesekali.

“Jelas beda. Kalau mesum itu aku grepe-grepein kamu,” ujar Bayu.

"Kamu jahat Bayu, aku malu tahu tidak."

"Sudah tidak usah malu, lagi pula tubuh polosmu cantik dan awkh!" Bayu menjerit ketika Najma menggigit lengannya.

"Rasakan!" Ucap Najma ketus, ia puas bisa membuat Bayu kesakitan. Bayu meringis menatap lengannya yang merah sehabis digigit Najma, ada racunnya kaya gigitan ular. Kalau gigitan ular bisa mematikan seseorang dengan bisanya, Najma bisa mematikan Bayu dengan cintanya.

*****

Najma akhirnya bernapas lega, setelah Akela tidur siang. Anaknya itu semakin aktif, hingga membuat Najma selalu kerepotan. Najma mengernyit melihat Bayu keluar rumah.

"Bayu apa kamu mau ke kebun? Aku ikut," pinta Najma.

"Jangan, kamu jaga Akela saja,"  ucap Bayu, untuk apa juga wanita itu ikut. Lagi pula nanti pasti wanita itu akan mengeluh, panas, banyak nyamuk atau apalah itu. Wanitakan biasanya cerewet.

"Akela lagi tidur Bayu, ayolah hanya sebentar aku ingin melihat-lihat perkebunanmu." Bayu menghela napas, melihat Najma kini memasang ekspresi merajuk.

"Kamu punya selendang bukan? sekarang ambil selendangmu." Najma mengangguk, ia segera berbalik untuk mengambil selendangnya meski pun Najma tidak tahu untuk apa Bayu menyuruhnya mengambil selendang.

"Tutupi wajahmu pakai itu," ujar Bayu, Najma mengernyit sekarang sedang tidak panas.

"Kenapa harus ditutupi Bayu? lagi pula sekarang cuaca sedang mendung."

Istri Titipan (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang