02

93.1K 8.5K 1.2K
                                    

"Seo Jena..." gumam kakel itu sambil mengetuk ngetuk pulpennya ke meja.

"kak, ini udah ke lima kalinya kakak nyebutin nama gue" ucap gue sambil menatap kesal ke arah kakel dihadapan gue ini.

Sekarang gue lagi diruang osis. Dimana gue duduk berhadap hadapan dengan ketua osis ini. Ketua osis yang selalu dikagumi oleh murid2 lain. Ketua osis yang terkenal dingin, galak dan cuek tapi banyak fans2nya. Heran daku.

"telat kan lo?" tanya nya dan gue hanya menganggukkan kepala dengan malas.

"coba kita cek berapa kali lo telat" ucapnya sambil mencari file yang berjudul,

"Daftar Nama Murid"

Di daftar itu isinya nama2 murid dari kelas 10 hingga kelas 12. Nah, si ketua osis ini dia ngeliat nama2 yang suka telat. Contohnya gue.

"udah 12 kali lo terlambat dalam satu bulan. Dan sekarang yang ke 13. Ayo bayar denda" ucap ketua osis itu sambil menatap gue datar.

Gue mendengus kesal dan mengabaikan wajah ketua osis itu.

"gue gak dikasih uang jajan sama abang" ucap gue dan memakan cemilan gue.

"gue gak mau tahu lo dikasih atau engga yang menting bayar" ucap ketua osis itu sambil berdiri lalu merebut cemilan gue dan membuangnya ke tong sampah.

ingin ku berkata kasar.

KASAR!

"anjeng! itu cemilan gue!" ucap gue kesal sambil menatap tajam ke arahnya.

"ohh itu cemilan lo? gue kira lo nyolong punya orang. Kalo gitu berarti lo ada uang jajan, ayo bayar dendanya" ucap ketua osis itu sambil memasang senyum miringnya.

"berapa?" tanya gue

"kalo telat sekali itu dendanya lima ribu. Berarti 13 kali lima ribu aja. ayo bayar" ucapnya dan gue mikir2 dulu soal hitungannya.

13 × 5 = 65

wait...mehong banget!
(mehong=mahal (bahasa banci :v))

"ngga ngga ngga, bisa2 gue miskin kali cuman karena bayar denda gak jelas itu" ucap gue sambil mengangkat kedua tangan gue seakan akan gue gak ada uang segitu banyaknya.

"ya udah, besok gue tunggu. Kalo besok engga bayar, gue kasih hukuman" ucap ketua osis itu sambil jalan mengarah pintu lalu membukakannya.

"keluar" ucapnya dingin. Yaah, hawa dinginnya muncul lagi deh.

"ngusir lo?" sarkas gue dan menatap jengkel ke arah muka datarmya.

"iya" ucapnya dan gue pun keluar. Tapi sebelum keluar, tangan gue ditarik sama dia terus dibisikkin sesuatu.

"laptopnya gue buka ya" bisiknya dan terkekeh

Mata gue membulat karena kaget. Gue dengan secepat kilat mendorong badannya.

Gue harus ambil laptopnya!

"tenang, laptop lo gak gue apa2in. Cuman liat2 aja" ucapnya dan seketika gue ingat kalo...

...di laptop itu banyak oppa2 ganteng yang gue suka!

"jangan dibuka!" ucap gue sambil menunjuk wajahnya.

"emangnya kenapa? lo nyimpen film bokep?" tanya ketua osis itu dengan santai. Tapi mohon maaf lahir dan batin, gue gak pernah simpen film gak guna itu.

"DASAR LEE KEPARAT TAEYONG!!"

"Udah lah Jena, jangan mogok makan dong cuman gara2 dia" ucap sahabat sehidup semati gue, Na Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah lah Jena, jangan mogok makan dong cuman gara2 dia" ucap sahabat sehidup semati gue, Na Jaemin.

"Jen, lo kalo gak mau makan, gue panggilin sepupu lo nih" ancam Haechan sambil mengambil hp nya.

fyi, seharusnya hp dikumpul tapi berbeda dari yang lain. Haechan gak kumpulin.

"telfon ae, kan semua hp di kumpul. Emangnya lo?" ucap gue kesel sambil melipat kedua tangan gue didepan dada.

"duh, jangan ngambek dong. Yuk gue traktirin es krim matcha. Mau gak?" tanya Jaemin dan gak lama senyuman gue muncul lalu berdiri.

"yuk!" ucap gue

"ye, dasar! giliran di traktirin es krim aja langsung senyum" ucap Haechan sambil merangkul pundak gue.

"tau nih, dasar maniak es krim" ucap Jaemin sambil ngerangkul pundak gue juga.

Baru aja mau beli es krim, bell selesai istirahat berbunyi.

"anying, udah bell aja" rutuk Jena sambil melanjutkan sumpah serapahnya kepada bell tercintah. gg

"bolos kuy!" ajak gue tapi komuk Haechan sama Jaemin kaya menunjukkan kalo mereka gak mau bolos.

"kenapa? takut ketahuan sama anak osis?" tanya gue dan Haechan memutarkan matanya malas.

"gue ada ulangan kimia"

"gue ada penilaian matematika"

huh, selalu deh.

"ya udah, gih masuk sono. Gue mau bolos dulu. bhay" ucap gue sambil melambai lambaikan tangan gue didepan mereka.

Setelah gue meninggalkan mereka, gue langsung lari secepat mungkin sebelum anak osis liat. Senyum gue mengembang ketika gerbang sekolah sedikit terbuka. Gue mengecek tempat satpamnya dan boom! gak ada satpamnya.

Gue pun dengan girang keluar dari arena sekolah ini untuk ke cafe yang gak jauh dari sekolah ini.

Jaemin's POV

Gue dan Haechan lagi jalan menuju kelas masing2. Entah kenapa perasaan gue gak enak sama Jena. Semoga aja tuh anak gak diskors kaya dulu.

"kalian!" gue dan Haechan menoleh ke arah belakang dan tadaa, ada anak osis yang terkenal galaknya.

Nakamoto Yuta

"kalian mau nge bolos ya? huh? jawab!" ucapnya dengan galak sambil menatap kami sinis.

Gue melihat ke arah Haechan yang sudah cemberut. Haechan memang gak suka sama pria dihadapan kita ini.

"ini kita mau ke kelas kak" jawab gue dengan tegas dan mata kak Yuta menajam seakan akan ia sedang mengecek kebohongan gue.

"ya udah sono, awas kalo lo pada ngebolos" ucapnya dan kita pun pergi meninggalkannya.

Baru aja bebas dari kak Yuta, sekarang? si ketos di hadapan kita. cih

"Mana temen kalian yang cewe?" tanya nya datar dan gue hanya menatapnya datar.

"jawab" ucapnya tegas tapi tenang.

" dia ke toilet. Biasalah urusan cewe sel-"

"jawab yang jujur" potongnya dengan dingin.

Sorry Jena, setelah ini lo boleh gebukkin kita berdua sepuasnya.

" dia ngebolos" jawab Haechan dan gue menganggukkan kepala.

Bisa gue liat kak Taeyong menahan amarahnya. Lalu ia pergi begitu saja dan bisa gue tebak, dia bakalan nyari Jena.

Jaemin's POV end

TBC

KETOS⇝LEE TAEYONG (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang