temen masa gini (?)

3.5K 419 30
                                    


“jisung”



“hmmmm”



Felix yang baru saja selesai membereskan pakaiannya, menatap sahabatnya yang kini sudah goleran dikasur, mendecak tak suka.

Kebiasaan buruk jisung

Menghela nafasnya, menghampiri jisung yang tengah memejamkan matanya “itu sepatu nya lepas dulu”

“capek lix, gue capek” tak mempedulikan felix, jisung memilih memejamkan matanya. Jisung dan kasur itu sangat sulit dipisahkan

“Cuma lepas sepatu doang sung, entar kotor itu kasurnya”

Jisung mendecak, menatap felix malas. Dirinya terpaksa bangun melepas sepatunya dan kembali menenggelamkan wajahnya di kasur

“ga mau mandi dulu?”


“kalau mandinya sama lo gue mau”


Melempar botol minum yang felix sempat bawa, heran otak sahabatnya kotor sekali “gue yang ga mau anjing!”

Jisung terkekeh, membaringkan tubuhnya ke arah langit-lagit kamar


“kemarin gue ditembak”



“mati dong?”


“bacot lix, dengerin gue” felix mengangguk, ia duduk disamping jisung yang sedang tiduran dikasur. Felix bingung, ini anak kesurupan apa,tiba-tiba diam saja?


“terus?”

Jisung menoleh, ia tersenyum menatap felix. Membuat felix menyeritkan dahinya, jisung membuatnya bingung

“kenapa?”

“gue ga bisa”

“ditembak sapa sih? Penasaran gue, kok ada gitu yang suka sama lo?” jisung terkekeh, kan dirinya tampan. Tentu saja banyak yang suka

Menarik lengan felix, membuat felix yang belum siap sedikit oleng

“kenapa ditarik, goblog?”

“gue kangen lo tau, lo sibuk banget latihan dance” felix terkekeh, ikut rebahan disamping jisung menatap langit-langit kamar hotel yang ia tempati

“tadi lo ngerengek ke hyunjin buat tukeran ya? Hyunjin yang bilang sama gue”

Jisung mengangguk, membalikan badannya agar menatap wajah felix “habis dia itu suka nya nempel lo mulu, gue risih”

“kan gue yang ditempelin, kenapa lo yang risih” memutar bola matanya jengah, kebiasan jisung dengan alasannya yang tak masuk akal

“kan hati gue risih lix”

“dasar alasan lo aja, tadi ditembak sapa? Kok lo laku keras di idol cewek, pakai pelet pasti?”

Jisung menggelengkan kepalanya tak tau, ia juga bingung sendiri “mungkin gue ganteng, kaya raya, punya proposi badan yang bagus? Apalagi, ahh gue juga pinter?”

“dihhh pd banget”

“kita itu harus sayang pada diri sendiri, ehh tapi kalau gue lebih sayang sama lo deh lix”

“bacot!”


Jisung terkekeh memeluk felix, jari-jari tangannya bermain pada wajah teman segrupnya “fel lo ga capek ngegantungin gue mulu? Entar, kalau gue suka sama yang lain gimana?”

“capek tau lix hubungan itu kalau di gantung”

Menjitak kepala jisung kilat, “alay tau ga sih? Lo aja ga nembak gue, bisa-bisa nya bilang gue yang ngegantungin lo!”

Jisung menyeringai, menatap felix lekat. Dirinya paham sekarang “ouh jadi lo minta gue tembak dulu nih?”

“apaan? Kagak! Awas minggir gue mau mandi”

Menyingkirkan tangan jisung, felix mendecak lagi “gila ini tangan lo berat banget. Sadar diri napa? Lo tu berat jisunggg!”

Mengabaikan felix, jisung lebih memilih kembali memeluk felix “kalau gue bilang gue cinta sama lo? Gue pingin lo jadi pacar gue, diterima ga?”

“engga! Lepasin bego, gue ga bisa napas”

“bagus kalau gitu, entar tinggal gue kasih nafas buatan”

Bego nya terlalu natural, felix mencubit lengan jisung. Dirinya benar-benar kesal pada jisung “lepas sung beneran gue menggap ini, entar gue sesek besok ga bisa manggung”

“biar, biar lo istirahat sehari. Lo itu butuh istirahat felix, tiap hari latihan terus. Gue ga tega liatnya”

“ya makanya lepasin gue bangsul, gue mau mandi terus istirahat!”

Jisung terkekeh, menampilkan senyum manisnya yang menurut felix itu menjijikan “ga usah sok kegantengan”

“lah gue cuma senyum loh ya, lo yang bilang gue ganteng”

“tau ahh sung, gue mau mandi” felix merengek, sudah lelah ia menghadapi jisung yang kelewatan menyebalkan. Selalu menggoda nya terus menerus

“mandi sama gue ya? biar lo ga capek?”

Menghela nafasnya sabar, menatap jisung kesal “ga!”


“takut kalah besar ya?”

Felix yang mendengar itu menjitak kepala jisung kilat “mulutnya”

Menaik turun kan alisnya, menatap felix dengan tatapan menggoda “atau takut sange mendadak? Badan gue kan bikin turn on”

Astaga, dosa apa yang felix perbuat tadi pagi sehingga malamnya mendapat musibah luar biasa

“sung, lo tau ga sih? Gue capek yaampun”
Felix tak tahan lagi, dirinya benar-benar lelah dan hanya ingin beristirahat. Wajahnya memerah, matanya mulai berkaca-kaca

 
“ehh jangan nangis lix, yaampun lo capek banget ya?” felix mengangguk, badannya sudah sangat lelah terlebih felix sedang memaksa dirinya agar bakatnya terasah lebih baik

Jisung yang melihatnya menjadi tak tega sendiri, “bentar gue siapin air hangat, terus gue pesen makan habis itu lo langsung tidur” felix mengangguk lagi, membiarkan jisung menyiapakan semuanya

Menyunggingkan senyumannya, menatap jisung yang baru saja keluar dari kamar mandi dan sibuk dengan telfonnya. Seperti sedang memesan makanan


“jisung”


“iya? Butuh apa? Apa ada yang sakit?”

Menggelengkan kepalanya, "ahh engga kok”

Jisung terkekeh pelan, menghampiri felix menggendong felix kearah kamar mandi. Dan menurunkan felix tepat di depan pintu kamar mandi, jisung tersenyum “mandi setelah itu makan baru tidur, jangan lama-lama mandinya. Gue ga mau lo kedinginan”


“jisung”



“kenapa? ahh baju lo ya? bentar gue ambilin”


Felix menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, padahal felix tak meminta

“nahh jangan lama-lama mandinya” felix mengangguk, masih menatap jisung dengan tatapan bingung

“kenapa lagi? Ada yang kurang?”

Menggelengkan kepalanya, “makasih”


Jisung terkekeh, mencubit pipi felix gemas “untuk apa terimakasih, itu udah kewajiban gue. Sebagai calon suami lo, kelak ”

123 | I Love You • Sunglix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang