Story 11

598 74 8
                                    

Author POV

Dahyun keluar dari apartemen nya dan secara bersamaan Nayeon juga keluar dari apartemen hendak berangkat ke kantor.

"Eoh? Baru saja aku ingin menemui mu untuk pergi ke kantor bersama" ucap Dahyun.

"Aku sudah siap dari tadi" balas Nayeon.

"Kalau begitu, kajja kita berangkat" ujar Dahyun di gandengnya tangan Nayeon.

Nayeon melepas genggaman tangan Dahyun di tangan nya, "A-aku bisa naik taksi, tak usah repot-repot".

"Yah sudah ku bilang berapa kali kepadamu bahwa kau tak perlu sungkan, bukankah kita memang biasa berangkat dan pulang ke kantor bersama? Lalu apa masalahnya?" ucap Dahyun.

"Mmm...aku...a-aku-" Dahyun berbicara sebelum Nayeon melanjutkan kata-kata nya, "Sudahlah ayo, sudah semakin siang" ucap Dahyun menggandeng tangan Nayeon kembali, mereka menuju lift.

Dahyun dan Nayeon sudah berada di parkiran, Dahyun memakai helm nya, begitu pun Nayeon. Namun, Nayeon terlihat kesulitan memasang kaitan helm.

Dahyun yang melihat Nayeon pun, langsung mendekat, berdiri di hadapan Nayeon. Dengan sigap tangan Dahyun terulur untuk memasangkan kaitan helm yang Nayeon kenakan.

"Mianhe, aku belum membeli helm baru" ucap Dahyun di sela-sela memasangkan kaitan helm Nayeon.

"Nah sudah, ayo kita berangkat" setelah selesai memasangkan kaitan helm yang Nayeon kenakan, Dahyun pun beranjak menaiki motor sport nya.

Dahyun menyalakan mesin motor nya, "Ayo naik" ujarnya pada Nayeon.

"Ne" Nayeon pun naik ke jok belakang motor Dahyun.

Nayeon memegang pinggiran jaket yang Dahyun kenakan, "Aku siap" ucap Nayeon.

Tangan Dahyun menarik tangan Nayeon, membawa tangan Nayeon untuk memeluk perut nya, "Pegangan yang erat agar kau tak jatuh" ucap Dahyun.

"Apa yang kau-" belum sempat Nayeon melanjutkan perkataan nya, Dahyun sudah langsung melajukan motor nya.

Dengan segera Nayeon mengeratkan pelukan nya pada perut Dahyun, pasal nya Dahyun melajukan motor nya dengan kencang.

30 menit kemudian Dahyun dan Nayeon sampai di kantor. Nayeon turun dari motor Dahyun, kemudian melepas helm yang ia kenakan, namun lagi-lagi ia kesulitan melepas kaitan helm nya.

"Sini biar ku bantu" ucap Dahyun setelah ia turun dari motor nya dan melepas helm nya, serta menaruh helm nya di spion motor.

Dahyun kembali membantu Nayeon melepas kaitan helm yang Nayeon kenakan. "Eoh? Wajah mu merah, apa kau demam?" ucap Dahyun di sela-sela melepas kaitan helm.

"A-ani, a-aku baik-baik saja!" balas Nayeon cepat.

"Benarkah? Tapi wajah mu benar-benar merah seperti kepiting rebus" ucap Dahyun lagi.

"Sudah ku bilang aku baik-baik saja!" respon Nayeon, ia segera melangkah pergi meninggalkan Dahyun setelah helm yang ia kenakan sudah lepas dari kepala nya.

"Kenapa dia marah-marah seperti itu? Aku kan hanya bertanya" gumam Dahyun.

.

.

.

.

"Makan siang gratisssss!" seru Jihyo pada semua rekan nya yang ada di ruangan.

"Gratis? Dari siapa?" ucap Momo.

"Dari wakil presdir Yoo" balas Jihyo.

"Ada hal penting apa sehingga wakil presdir Yoo memberikan makanan gratis?" ucap Sana.

Best Friend(Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang