#1 Awal

2K 195 8
                                    

Dua belas tahun persahabatan yang terjalin di antara mereka bukanlah hal yang pantas untuk disesali. Terlebih ketika Jongin menyadari bahwa perasaannya untuk Kyungsoo bukanlah sebagai teman biasa, teman bermain sejak kecil ataupun seorang kakak yang menjaga adiknya. Bukan, semua itu hanya satu kata yang mengubah hubungan mereka menjadi sesuatu yang tabu untuk diakui.

Cinta bagi Jongin adalah sebuah kehilangan. Ia takut bahwa pada akhirnya rasa kehilangan itu akan benar-benar ia dapatkan sesaat ketika ia menyadari bahwa Kyungsoo adalah satu-satunya gadis yang berhasil mendapatkan tempat di hatinya.

Jongin tahu bahwa kepergian Kyungsoo kali ini bukanlah untuk selamanya. Kyungsoo hanya akan pergi untuk kuliah, tinggal di asrama dan hidup sendiri tanpa dirinya. Terasa berat bagi Jongin untuk melepaskannya terlebih setelah dua belas tahun bersama, mereka tidak pernah berpisah untuk satu kali saja—kali ini mereka memilih jalan mereka masing-masing untuk menempuh pendidikan di universitas yang berbeda. Kyungsoo diterima sebagai mahasiswa di Yonsei University dan Jongin sendiri diterima masuk sebagai mahasiswa Seoul National University—salah satu universitas yang sejak lama diidamkannya termasuk juga Kyungsoo; Jongin tahu segala hal tentang gadis itu.

Saat hari pengumuman penerimaan mahasiswa baru itu tiba. Jongin begitu bahagia ketika mendapatkan kabar bahwa ia diterima di SNU. Menyadari kemungkinan besar bahwa Kyungsoo juga bisa diterima masuk ke sana, Jongin menelpon Kyungsoo dan memberitahu bahwa ia berhasil menjadi mahasiswa SNU.
Tetapi hal selanjutnya yang mampu mematahkan hatinya ketika Kyungsoo hanya mengucapkan selamat dan bicara bahwa ia tidak bisa bersama dengan Jongin lagi di universias nanti.

“Aku gagal diterima di SNU tapi aku berhasil masuk Yonsei,” ketika Jongin akan bertanya bagaimana bisa Kyungsoo masuk Yonsei padahal yang Jongin tahu Kyungsoo hanya mengikuti tes di SNU saja, dengan lemah dia mengatakan bahwa dia tahu bahwa dia akan gagal masuk SNU dan sebagai cadangan dia mengikuti ujian masuk susulan di Yonsei. Itu saja cukup membuat Jongin bimbang. Ia tidak ingin berpisah dengan Kyungsoo akan tetapi impiannya masuk SNU sudah ada di depan matanya.

Meski pada akhirnya ia memilih SNU sebagai pilihan terakhir masa pendidikan perguruan tingginya, Jongin masih tidak bisa membayangkan bagaimana harinya nanti bila ia tidak dapat melihat Kyungsoo lagi seperti hari biasanya.
Dengan senyuman yang menghias cantik wajahnya, matanya yang bulat akan berbinar lucu ketika terkejut dan melengkung seperti bulan sabit ketika ia tertawa. Semua yang ada pada Kyungsoo akan membuat Jongin merindu nantinya.

“Aku berpikir mungkin aku akan sesekali mengirimkan foto bahwa Yonsei tak kalah bagus dari SNU,” ucap Kyungsoo ketika ia membenahi bawaannya.

Jongin yang ikut membantu menyimpan beberapa tas ke dalam bagasi mobil ayah Kyungsoo hanya bisa mendengus kecil. “Belajar yang baik disana, aku tidak mudah membiarkanmu bisa masuk kesana hanya untuk mengambil foto.”

Kyungsoo tersenyum dan bersandar di mobilnya seraya melipat tangannya untuk melihat Jongin yang masih sibuk membantu memasukkan tas dan juga kopernya.

“Terlalu banyak ya?” tanya Kyungsoo dan Jongin kembali mendengus—seperti kebiasannya.

“Ini pertama kalinya kau tinggal sendirian, lagipula kenapa kau lebih memilih tinggal di asrama, kau bisa pulang ke rumah kapan saja.”

“Karena tidak ada lagi kau, jadi tidak akan ada yang menjemputku. Kau tau sendiri kan aku takut pulang sendirian menggunakan kereta ataupun bus.”

Jongin hanya sekilas menatapnya dan tanpa bicara ia menyelesaikan pekerjaannya selagi Kyungsoo masih berdiri memerhatikannya. Dalam diam, Jongin kembali menyesali pilihannya untuk tetap berkuliah di SNU ketika Kyungsoo yang hampir separuh hidupnya selalu membutuhkan Jongin sebagai teman kemanapun untuk pergi ataupun pulang ke rumah.

My Soul & I √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang