Fourteenth Bloom

2.2K 268 47
                                    


[La Fleur]

“Jadi… apa ini, hyung?” Hoseok mengarahkan pandangannya pada setumpuk folder yang ada di hadapan Seokjin.

“Ah iya… ini…” Seokjin membuka folder dan menunjukkan lembaran pertama. Hoseok menggunakan kacamata yang tadinya berada di saku kemejanya. Ia mengernyit. Bukan karena tidak bisa membaca tulisannya, namun lebih karena ia tidak mengerti. “Bisa kau jelaskan padaku?” pintanya.

Seokjin berdeham, “Ini adalah hasil yang kuminta sewaktu kau membawa Jimin ke rumah sakit di Jepang. Aku mencoba menghubungi kenalanku disana untuk memantau keadaan Jimin. Untuk itulah, sewaktu sampai di Korea, aku memintamu membawa Jimin ke rumah sakitku untuk mendapatkan pemeriksaan ulang.”
Hoseok mendengarkan dengan seksama. Masih menunggu inti dari pembicaraan yang Seokjin mulai.

“Dilihat dari kondisi Jimin yang selalu lemah, sering muntah, dan tekanan darahnya selalu rendah, aku mulai merasa curiga. Maka itu, aku melakukan pemeriksaan untuk mematahkan kecurigaanku.” Seokjin menghembuskan napas, “…sayangnya, kecurigaanku benar.”
Hoseok sedikit tersentak. Hatinya mulai berdegup lebih kencang. Ada sebuah pikiran buruk yang mengapung di kepalanya.

“Ada sesuatu pada tubuh Jimin.”
Pernyataan Seokjin seperti petir di siang bolong. Menyambar tanpa ampun.

“Sesuatu?” ucap Hoseok tanpa sadar. Seokjin mengangguk.

“Sesuatu yang terus menekan organ tubuhnya yang lain. Tepatnya di kepala.”

Hoseok menggeleng. “Jimin selalu sehat, hyung. Dia tidak pernah terguncang lagi. Aku selalu menjaga agar dia tidak merasa tersakiti lagi. Aku juga sudah menjaga sikapku saat bersama Sunghee agar tetap bisa membuat Jimin senang. Jimin seharusnya baik-baik saja.”

“Iya, Hoseok-ah. Aku paham. Aku sangat paham. Dulu, yang bermasalah adalah kondisi psikisnya. Aku pun bersyukur karena kau dan Sunghee berhasil menyembuhkan luka psikis Jimin. Tapi…” Seokjin menggigit bibirnya. Tidak tega melanjutkan, namun ia lebih tidak tega jika harus menyimpannya. “…fisiknya yang kini menjadi masalah.”

Hyung, bisa kau jelaskan padaku dengan perlahan?”

“Hoseok-ah, ada sesuatu di kepala Jimin. Sesuatu yang menyerang diam-diam dan dapat membunuhnya.”
Hoseok masih menggeleng. Bersikeras untuk tidak memahami pernyataan Seokjin.

“Aku tidak bisa mengerti isi hasil tes ini, hyung. Bisakah kau jelaskan padaku dengan lebih detail?”

[....]
[....]
[....]

[La Fleur]

Ada apa dengan si kupu-kupu sebenarnya?

See you on the book version

3 hari lagi yuhu

Wella

[BOOK] La FleurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang