Chapter 8

215 27 15
                                    


Hoseok menyusuri lorong pendek kantor polisi. Tak butuh waktu lama ia sudah sampai di lobi utama. Lelaki itu berjalan ke luar kantor polisi sebelum nada dering smart phone-nya berbunyi. Ia meliriknya sekilas mendadak langkahnya terhenti saat mendapati nama yang familier memenuhi layar ponselnya. Panggilan telepon itu akhirnya berhenti karena ponselnya kehabisan daya. Hoseok tak ambil pusing, ia masukkan kembali benda pipih itu ke dalam saku mantelnya. Terlihat Yoongi duduk di tangga pintu masuk, lantas Hoseok berjalan menghampirinya.

"Dokter Min, kau belum pulang?"

Pria yang ditanya mengangkat wajah dan menatapnya marah. "Kau bisa bebas? Yang benar saja?" Yoongi balik bertanya selagi Hoseok mendudukkan diri di sebelahnya. "Jangan dekati aku, dasar pria─"

"Bermuka dua?" sambar Hoseok dan Yoongi pun berdecih setelahnya. "Aku hanya punya satu pepatah yang bisa digunakan untuk situasi saat ini."

"Pergilah!"

"Jadilah pengecut di saat yang tepat maka kau akan selamat."

Kalimat Hoseok menarik perhatian Yoongi, meskipun ia masih menampilkan wajah masamnya. "Kau sebut itu pepatah?"

"Kau sendiri kenapa tidak membela Taehyung?"

"Kau─" Yoongi seketika menarik kerah Hoseok dan nyaris kepalan tangannya mendarat di atas pipi pemuda itu. Namun, buru-buru ia urungkan niatnya lantas melepas kerah Hoseok dengan kasar.

"Kalau kau mau menyelamatkan Taehyung dari tuduhan itu, kau harus punya kenalan orang dalam."

Yoongi terdiam, ia terduduk dengan membenamkan kepalanya di antara tangan dan lututnya. Yoongi merutuki nasib sialnya dalam hati.

"Coba hubungi Namjoon. Dia akan membantumu. Tapi kau juga harus membantunya."

"Apa sih sebenarnya maumu?" Ekor matanya melirik Hoseok.

"Meminjam ponselmu, dokter Min. Aku mau menghubungi mantan pacarku."

Tidak seperti Hoseok yang terdengar tenang melontarkan kalimat barusan─padahal mereka dalam situasi tidak baik-baik saja─amarah Yoongi naik mencapai ubun-ubun.

"Berhenti mempermainkanku, Jung Hoseok!"

"Aku tidak mempermainkanmu, dokter Min. Aku memberimu saran yang bisa menyelamatkanmu dan Taehyung dari tuduhan itu. Kau tidak akan bisa selamat jika tidak ada bantuan dari orang dalam. Dan aku juga serius untuk meminjam ponselmu."

Yoongi mendengus sebal mendengar kalimat akhir Hoseok. "Kenapa aku harus percaya padamu?"

Pertanyaan Yoongi menciptakan hening sejenak hingga akhirnya Hoseok buka suara lebih dulu. "Itu pilihanmu. Kau boleh percaya atau tidak dengan saranku. Tapi aku tetap ingin pinjam ponselmu."

Tanpa berkata, Yoongi menyerahkan ponselnya pada Hoseok masih melayangkan tatapan curiga. Dengan senyum tipis Hoseok menerimanya lantas segera membuat panggilan ke nomor yang sudah ia hapal di luar kepala.

"Halo, Jinhwa-ya. Ini aku Hoseok, baterai smart phone-ku habis. Aku ada di kantor polisi Taebaek, ceritanya panjang. Omong-omong, bisa kita bertemu?"

Hoseok mendengarkan tanggapan Jinhwa di seberang telepon sana lalu berujar, "Hotel? Ada sekitar beberapa meter dari sini." Kembali, Hoseok diam dan memasang telinga mendengar suara renyah milik Jinhwa membalas ucapannya. "Ah, tak masalah. Kebetulan aku tahu tempatnya, kok. Oh, ya. Terima kasih sudah mau membawa mobilku kemari. Aku tunggu di sini, aku ada di depan pintu utama. Bye."

Sejenak Hoseok menatap Yoongi sambil menurunkan smart phone itu dari telinganya lalu memberikannya kepada Yoongi.

"Terima kasih, dokter Min."

AUTUMN DAYS [BTS FANFICTION: JHOPE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang